HAIIII selamat datang kembaliii.
Nungguin yaaa??
Teror aku dong biar updatenya cepetan HAHAHAH.
Selamat membacaaa<3
******
Cherelle menggumam malas. Ia memakan batagornya sendirian di kantin. Zecapella dengan santainya memilih bolos pelajaran dan terlelap di ruang kesehatan. Alasannya sakit perut karena haid. Padahal Cherelle tahu dengan persis itu hanya bualan gadis itu saja.
Kemarin, sepulang Zecapella, gadis itu langsung diinterogasi oleh reyangnya. Sebab, reyangnya tahu Zecapella tidak pulang bersama Cherelle.
"Cher,"
Cherelle menoleh dan langsung berdeham menatap Arbale yang kini duduk di hadapannya. Lelaki itu langsung merebut es jeruk milik Cherelle dan meminumnya seakan mereka dekat.
"Minum gue!" protes Cherelle membuat Arbale terkekeh.
"Bagi sedikit aja. Pelit," ledek Arbale membuat Cherelle mendengus. Gadis itu melanjutkan kembali kegiatan makannya.
"Zee mana?" tanya Arbale sembari membuka satu bungkus kerupuk yang terletak di setiap meja kantin.
Cherelle mengunyah batagornya. "Bolos. Tidur di rukes," jawabnya santai.
Arbale menggeleng. "Kebiasaan tuh anak," balas lelaki itu.
"Nambah lagi tuh memar?" tanya Cherelle ketika melihat wajah Arbale yang membiru di bagian tulang pipi.
Arbale terkekeh. "Resiko," jawabnya membuat Cherelle mendengus.
"Kalau lo mah hobi. Bukan resiko,"
Arbale tertawa. Ia menatap Cherelle. "Kemarin, Zee pulang dimarahin sama reyang kalian?"
Kening Cherelle berkerut. "Tahu darimana lo kalau Zee pulang terlambat?"
Arbale bersandar. "Kemarin gue sama Zano pusing nyariin dia,"
"Kemana emang dia? Kemarin dia pulang mukanya udah bete. Jadi gue udah nggak mau nanya apa-apa,"
"Panjang ceritanya," jawab Arbale malas. Arbale kemudian menatap Cherelle. "Hari ini lo ada jadwal ballet?"
Cherelle mengangguk. Tak menjawab karena asik mengunyah.
"Bolos sekali mau nggak?"
Cherelle menatap lelaki itu. "Kemana?" tanyanya.
Arbale mengangkat kedua bahunya. "Jalan aja," jawabnya.
Cherelle tersenyum lalu mengangguk membuat Arbale ikut tersenyum.
*****
Senyum Cherelle yang daritadi ia tunjukkan kini luntur ketika mendapati Zecapella sudah duduk terlebih dahulu di salah satu kursi cafe itu. Gadis itu berulang kali melirik ke arah jam di tangan kirinya membuat Cherelle menggeleng pelan.
"Sama Zee juga?" tanya Cherelle pada Arbale. Arbale menoleh lalu mengangguk.
"Biar seru," ucap Arbale santai. Kemudian mereka berjalan menuju Zecapella. Gadis itu terlihat sekali sudah kesal.
"Lama banget sih kalian!" serunya begitu Arbale dan Cherelle datang. Cherelle mengambil posisi duduk di samping Zecapella sedangkan Arbale duduk di hadapan Cherelle.
"Gue nggak tahu kalau lo juga ikut," jawab Cherelle.
Zecapella menoleh. "Itu dia! Lo ngapain sih mau ngedate ajak-ajak gue?!"
"Siapa yang mau ngedate? Kan biar seru kalau rame," jawab Arbale santai membuat Cherelle menatap lelaki itu.
"Biar seru kalau rame? Oke!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERMORE
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Kenapa? Kenapa gue harus ikut berkorban cuma karena rasa nggak enak lo sama sepupu lo?" Zecapella mengerjapkan matanya. Menatap lelaki yang menjulang tinggi di hadapannya. "Nggak ada urusannya. Hidup lo ya hidup lo. B...