TIGA PULUH DUA: Senyuman Memperbaiki

166 24 17
                                    

HAI HAI HAIII...

Kira-kira, EVERMORE udah mau tamat gakk yaah?? ada yang bisa nebakk endingnya bakal kayak gimana??

Dari semua cerita aku, kalian paling suka yang mana? Comment yahh!!

VOTE DULUUU YUKKK SEBELUM MEMBACA!

Selamat membaca, enjooooyy<3

******

Sudah genap dua minggu. Setiap harinya Zecapella lalui tanpa ada perubahan sedikitpun di hubungannya bersama Cherelle. Termasuk dengan Genzano. Entahlah, Zecapella tidak tahu apakah memang semesta tidak berpihak kepadanya atau memang Genzano yang sengaja menghindarinya.

Semenjak ia menolak lelaki itu, Genzano seolah menghilang dari jarak pandang Zecapella. Gadis itu tidak lagi menemukan Genzano dimanapun padahal lelaki itu tetap bersekolah seperti biasanya.

Tidak ada yang berubah dari Zecapella, hanya saja gadis itu sudah mulai berjalan dengan normal tanpa bantuan alat apapun. Meskipun memang Zecapella masih tidak diperbolehkan melakukan olahraga ataupun aktivitas fisik yang sangat bertumpu pada kakinya, namun setidaknya gadis itu bersyukur ia sudah dapat berjalan dengan normal lagi. Zecapella bersyukur ia tidak perlu merepotkan orang lain lagi.

Kondisi kelas masih sama, Zecapella masih duduk bersama Adit. Lelaki itupun tidak pernah memprotes meskipun Zecapella tahu kadang Adit ingin sekali memukulnya karena Zecapella terlalu berisik. Untungnya lelaki itu masih patuh padanya.

Yang perlahan membaik hanyalah hubungan Zecapella dengan Arbale. Zecapella tahu Arbale berusaha sangat keras menekan perasaan lelaki itu agar tidak asing dengan dirinya. Zecapella menghargai itu. Oleh karena itu, Zecapella turut mencoba membiasakan diri kembali dengan Arbale dan menekan rasa canggungnya. Setidaknya di dunia ini masih ada Arbale yang tulus padanya.

Pagi ini seluruh murid sudah dihebohkan dengan pertandingan yang paling ditunggu. Setelah satu minggu melewati masa Ujian Kenaikan Kelas, kini SMA Nusantara dimeriahkan dengan beberapa pertandingan antar kelas atau yang biasa dikenal dengan sebutan classmeeting.

Pertandingan pagi ini adalah pertandingan yang paling ditunggu. Sebab, pagi ini adalah pertandingan final untuk cabang lomba basket. Hal yang paling ditunggu oleh semua murid karena pertandingan final ini dilakukan antara kelas Zecapella dengan kelas Arbale. Tentu saja, dua kelas ini sangat unggul di kegiatan non-akademik. Dengan dipenuhinya kedua kelas ini oleh anggota-anggota Geros maupun Gerosea membuat pertandingan ini menjadi lebih memanas.

Sejujurnya, sudah dua hari classmeeting berlangsung, Zecapella tidak pernah menonton satupun pertandingan. Gadis itu juga tidak diikut sertakan di lomba apapun sebab kondisi fisiknya yang tidak mumpuni. Padahal tahun lalu, Zecapella mengikuti hampir semua cabang perlombaan. Maklum, gadis itu sangat diandalkan di kelasnya.

Tahun ini, karena kondisinya yang tidak prima, akhirnya Zecapella memilih untuk tidak mengikuti satu lombapun. Gadis itu pun juga memilih untuk tidak menonton perlombaan apapun yang hanya akan membuatnya iri dan gemas ingin ikut bermain. Biasanya gadis itu lebih memilih menyendiri di kantin memakan siomay kesukaannya atau tidur di perpustakaan.

Tetapi tidak dengan hari ini, Zecapella sudah dihebohkan dengan Adit yang berulangkali menggoyangkan lengan kanan gadis itu. Memohon agar Zecapella ikut menonton dan mendukung kelasnya. Tidak bisa dipungkiri, pesona Zecapella mampu mengalihkan dan menyemangati tim kelasnya. Hal itulah yang Adit butuhkan sebagai bensin untuk pembakar semangat tim kelasnya.

"Nggak mau ah! Sumpek tahu," keluh Zecapella membuat Adit mendecak. Sejak kapan gadis itu protes soal panas dan keramaian? Justru biasanya Zecapella yang selalu mengajak mereka panas-panasan, alias dihukum oleh guru.

EVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang