HEYLOO!!
Welkambekk guyss..
Setia yaah menunggu update an EVERMORE?
Pada greget gak sih sama Zee? Atau pada pingin Zee sama Bale aja?VOTE DULU TERUS KOMEN YAH!! POKOKNYA PENUHIN KOMENNYA!!
Selamat membacaaa, enjoooyy<3
*****
Zecapella berjalan bersama Genzano dan Arbale di kedua sisinya. Bunda dan keluarga Cherelle sudah lebih dahulu menghampiri gadis itu sesaat tepat setelah Cherelle turun dari panggung setelah dinyatakan sebagai juara satu. Haru dan bahagia dirasakan Cherelle dan keluarganya.
Zecapella tentu saja turut berbahagia. Dalam langkahnya ia mencoba menampilkan senyum senangnya meskipun semua itu tertutup pada aura diam di antara kedua lelaki di sampingnya.
Begitu mendekati Cherelle yang sedang dipeluk Agria, Zecapella memberikan bunga tersebut pada Arbale. Hal itu membuat langkah ketiganya berhenti.
"Apa?" tanya Arbale bingung namun menerima bunga tersebut.
"Lo yang kasih Chery," jawab Zecapella membuat Genzano menatap keduanya.
"Kenapa jadi gue?"
Zecapella menghembuskan napasnya. "Kenapa bukan lo? Udah sana kasih," ucap Zecapella sembari mendorong Arbale mendekat pada Cherelle.
"Selamat Chery sayang!" pekik Zecapella membuat Cherelle menatap mereka bertiga. Pancaran sinar bahagia di mata gadis itu sampai pada Zecapella membuat Zecapella turut mengembangkan senyumnya.
Ia menarik Arbale mendekat. Melirik Arbale yang menatapnya kesal.
"Cher, selamat ya. Lo keren banget," ucap Arbale sembari memberikan bunganya. Cherelle menatap haru pada lelaki itu dan menerima bunganya dengan senang.
"Makasih Bale udah datang. Makasih juga bunganya,"
"Itu bunga—"
"Ah iya, Genzano juga datang," potong Zecapella sembari mendorong Genzano mendekat.
Genzano sontak berdeham dan menjulurkan tangannya untuk menyalami Cherelle. "Congrats," ucapnya yang dibalas anggukkan senang oleh Cherelle.
"Gue nggak nyangka lo beneran datang. Thank you," balas Cherelle membuat Genzano mengangguk.
"Nah pada kumpul! Foto dulu kalian," ucapan Agria membuat keempatnya menoleh.
Zecapella dengan cepat mengambil posisi di samping kanan Cherelle. Gadis itu mengangguk dan tersenyum ke arah bundanya. "Tolong ya bun," pinta Cherelle yang dibalas anggukkan oleh Agria.
Zecapella menahan senyumnya ketika Genzano langsung mengambil posisi di sampingnya. Hal itu membuat Arbale berjalan pelan ke samping Cherelle. Berada di sisi ujung lainnya yang tidak di samping Zecapella.
"Ayo merapat! Senyum ke kamera," ucap Agria membuat keempatnya bergeser. Mendekat satu sama lainnya.
Keempatnya menampilkan senyumnya. Zecapella dengan senyum anggunnya, Cherelle dengan senyum riangnya, serta kedua lelaki itu yang menampilkan senyum tipisnya.
"Sekarang gaya bebas!" ucap Agria lagi membuat keempatnya saling menatap canggung.
"Ah gimana ya gayanya?" tanya Zecapella bingung.
"Santai aja," jawab Cherelle membuat Zecapella tersenyum ke kamera mengangkat tangan kanannya membentuk dua jarinya.
"1..."
Cherelle memajukan bunganya. Menunjukkan bunganya dengan ekspresi bahagia ke kamera.
"2..."
Genzano melirik ke arah Zecapella yang sudah bergaya. Ia kemudian meletakkan tangan kirinya di pinggang gadis itu. Menarik Zecapella mendekat padanya membuat gadis itu membelalakkan matanya terkejut. Genzano menikmati hal tersebut. Bukannya menatap kamera, lelaki itu malah menatap wajah Zecapella dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERMORE
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Kenapa? Kenapa gue harus ikut berkorban cuma karena rasa nggak enak lo sama sepupu lo?" Zecapella mengerjapkan matanya. Menatap lelaki yang menjulang tinggi di hadapannya. "Nggak ada urusannya. Hidup lo ya hidup lo. B...