HALOOOOO!! selamat datang kembali..
siapa yang udah nungguin EVERMORE sampe ngecek notif udah update apa belum terusss??
YUKK VOTE DULU DAN RAMAIKAN COMMENTNYA YAAHH!!!
Selamat membaca, enjoooyy<3
******
Pagi ini SMA Nusantara dihebohkan dengan kedatangan sepasang kekasih yang saling merangkul dan bercanda. Berbagai tatapan mulai diperlihatkan seakan mencoba menampilkan ragam ekspresi atas apa yang mereka lihat. Berbagai macam respon seperti mulut-mulut yang menganga, siulan, maupun ledekan mulai bermunculan di sepanjang koridor sekolah.
Zecapella berdiri di sana, bersama Cherelle. Kedua gadis itu baru saja sampai di sekolah. Semalam Zecapella memang menginap di rumah reyangnya sebab kedua orang tuanya tidak dapat pulang karena kesibukan mereka.
"Ada apa sih heboh-heboh?" tanya Zecapella dengan bingung. Zecapella kemudian memanggil salah satu adik kelasnya yang kebetulan melintas di sampingnya.
"Iya kak, kenapa?" tanya gadis yang merupakan adik kelasnya itu dengan sungkan. Sebab, keramahan dan kecantikan Zecapella membuat siapapun yang tidak dekat dengan gadis itu namun bisa berinteraksi dan mengobrol dengannya membuat siapapun akan merasa sungkan dan spesial.
"Ada apa itu?" tanya Zecapella tanpa basa-basi. Zecapella menatap adik kelasnya yang melihat ke arah koridor sekolah yang ramai.
"Kurang tahu kak, tapi dengar-dengar pada nyorakin Kak Bale," ucap gadis itu membuat kening Zecapella berkerut.
"Nyorakin kenapa?" tanya Cherelle ikut bertanya.
Gadis dengan rambut panjang yang dikuncir itu menggeleng pelan. "Kurang tahu juga kak,"
Zecapella kemudian menatap Cherelle yang juga menatapnya. Keduanya kemudian melangkah cepat menuju koridor yang semakin ramai. Sesampainya di kerumunan itu, Zecapella memicingkan matanya menatap punggung lelaki yang sangat ia kenali sedang merangkul seorang gadis yang jg menggunakan tangan kanannya untuk merangkul pinggang lelaki itu.
"Bale?" panggil Zecapella membuat Arbale menoleh termasuk gadis yang dirangkulnya pun menoleh. Mata Zecapella melotot ketika menatap bahwa gadis di samping Arbale adalah Shaina.
"Kalian?" pertanyaan itu menggantung karena Zecapella kembali memelototkan matanya melihat Arbale yang tersenyum dan mengangguk.
"Shaina sekarang cewek gue," ucap lelaki itu membuat sorakan dan ledekan mulai memenuhi lorong koridor itu. Sementara Shaina, gadis itu hanya tersenyum tipis.
"Wah sakit jiwa lo!" ucap Zecapella. Zecapella lalu maju menarik tangan Arbale. Membawa lelaki itu pergi dari kerumunan murid di lorong koridor tanpa menghiraukan pekikan panggilan dari Shaina, Cherelle, dan berbagai macam pekikan lainnya.
"Duh Zee, lo mau bawa gue kemana?"
Zecapella menulikan pendengarannya dan terus menarik Arbale hingga sampai di dekat gudang belakang sekolah. Tempat biasanya anak-anak nakal diam-diam merokok dan membolos.
"Lo gila ya?!" Zecapella langsung membalikkan badannya dan menatap marah Arbale membuat lelaki itu mengerutkan keningnya.
"Lo yang gila! Kenapa sih pagi-pagi udah marah kayak gini ke gue?" tanya Arbale dengan heran.
Zecapella menghembuskan napasnya. "Maksud lo apa pacarin Shaina kayak gitu tiba-tiba?!"
Arbale menghela napasnya. "Kenapa emangnya? Kenapa lo harus marah kayak gini ke gue?" jawab lelaki itu dengan pertanyaan kembali.
Zecapella menggelengkan kepalanya. "Lo lupa? Lo lupa siapa Shaina bagi Adit? Kepala lo kepentok ya? Lagian apa sih tiba-tiba punya pacar kayak gini? Lo aja nggak pernah bilang kalau lo suka sama Shaina,"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERMORE
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Kenapa? Kenapa gue harus ikut berkorban cuma karena rasa nggak enak lo sama sepupu lo?" Zecapella mengerjapkan matanya. Menatap lelaki yang menjulang tinggi di hadapannya. "Nggak ada urusannya. Hidup lo ya hidup lo. B...