Helaaa semuanyaa..
Selamat datang kembali di EVERMORE!
Siapa yang udah gasabar baca cerita EVERMORE?MAAF YAAA UPDATE MALEM MALEM HEHEHE
EITTTSSS JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA DULU YUKKK!!
Enjoooyyy<3
******
Arbale menghembuskan asap rokok yang baru saja dia hirup. Pandangannya menerawang pada atap seng dari warung dekat sekolahnya. Siang ini ia memilih membolos dan kali ini ia tidak sendiri. Ia bersama Wero yang baru saja bisa sekolah hari ini setelah luka-lukanya sembuh.
"Tumben bolos,"
Arbale melirik sahabatnya. "Tumben ngikut," balasnya membuat Wero terkekeh.
"Bolos pilihan yang bagus. Gue lagi males aja," jawab Wero sembari menyandarkan tubuhnya perlahan. Sesekali lelaki itu meringis merasakan lukanya yang masih diperban.
"Udah mau kelas 12, lo nggak kepikiran pensiun?" tanya Wero memulai kembali pembicaraan setelah keduanya hening oleh keadaan.
"Pensiun dari Geros maksud gue," tambah lelaki itu.
Arbale menggeleng. "Belum nemu yang cocok," jawab lelaki itu membuat Wero mengangguk. Memang dilihat dari kemampuan dan kepemimpinan adik kelasnya, Arbale benar. Belum ada yang cocok menggantikan posisi lelaki itu.
"Mau sampai kapan emang lo ngejabat?"
Arbale menghembuskan asap rokoknya. "Sampai Zee selesai,"
"Kenapa jadi Zee?" tanya Wero bingung.
Arbale turut menyandarkan badannya. "Itu cewek belum tentu turun dari jabatannya sampai lulus," ucap Arbale. Arbale mendengus. "Selain nggak ada yang cocok gantiin dia, dia juga yang paling punya pengaruh. Bahkan dibandingin mantan ketua Gerosea yang dulu, dia yang posisinya paling enak. Kondisi keluarganya juga ngedukung. Dia bakal lama ngejabat,"
Wero melirik. "Padahal selama ngejabat, dia nggak ngapa-ngapain,"
Arbale mengangguk. "Justru itu. Dia nggak ngapa-ngapain justru bikin image Gerosea jadi bersih dari kriminal. Lo tahu kan sebelumnya sering banget kejadian bully dilakuin mantan ketua Gerosea?"
"Hebatnya dia dengan jabatan, background keluarga, fisik, dan kekuasaan dia, dia bersih dari kriminal," ucap Arbale.
"Lo nggak kepikiran ngubah status sahabat jadi pacar?"
Pertanyaan Wero membuat Arbale menoleh. Lelaki itu menatap sahabatnya. Dia pikir Wero akan menampilkan wajah bercandanya. Namun sebaliknya, lelaki itu justru menampilkan wajah seriusnya.
"Kan udah banyak rumor bilang lo pacaran sama dia. Cocok sih. Arbale si ketua Geros pacaran sama Zee si ketua Gerosea. Cocok banget malahan,"
Arbale terkekeh. Lelaki itu berdiri. Melempar satu bungkus rokoknya yang sudah kosong.
"Kebanyakan dengar gosip lo!"
******
Zecapella berjalan menuju kantin. Jam istirahat sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, namun Zecapella pulas dalam tidurnya membuat ia segera berlari keluar kelas ketika terbangun. Perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi. Zecapella tentu saja tidak pernah sarapan jika di rumahnya sendiri.
Begitu melewati taman, Zecapella mengerutkan keningnya menatap tiga perempuan yang sedang merundung satu perempuan. Zecapella mengenalnya. Ketiga perempuan itu merupakan kakak kelasnya dan satu perempuan yang dirundung itu adalah angkatannya.
Zecapella berjalan mendekat. Ia perlahan mulai dapat mendengar pembicaraannya.
"Merasa kecantikan lo makanya jalan sama cowok gue?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERMORE
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Kenapa? Kenapa gue harus ikut berkorban cuma karena rasa nggak enak lo sama sepupu lo?" Zecapella mengerjapkan matanya. Menatap lelaki yang menjulang tinggi di hadapannya. "Nggak ada urusannya. Hidup lo ya hidup lo. B...