TIGA PULUH SEMBILAN: Safarez is so Unpredictable

154 16 9
                                    

Hai hai haiiii... welcome back!

GAKERASA UDAH MAU 40 BAB AJA EVERMORE INI LOHHHHH.. masa sih vote sama komennya masih sedikitttt?

DIRGAHAYU INDONESIA DAN DIRGAHAYU AKU🇮🇩🤏🏻💋

YUKKKKKK cepetan vote dan komen!!!!

selamat membacaaaa, enjoooyyy<3

******

"Cher,"

Cherelle menoleh dan mendapati Genzano yang melangkah mendekatinya. Alis Cherelle terangkat sebelah. Seolah mempertanyakan tujuan Genzano yang memanggilnya.

"Zecapella nggak masuk?" tanya Genzano dengan bingung.

Pagi hingga jam istirahat pertama ini, Genzano sama sekali tidak mendapat pesan balasan dari Zecapella membuat lelaki itu heran. Apalagi ketika ia menghampiri kelas gadis itu yang sudah kosong hanya terdapat beberapa murid yang memakan bekalnya di kelas.

"Masuk," jawab Cherelle.

"Terus dia dimana?"

Cherelle menoleh saat mendengar sapaan tertuju darinya ketika adik kelasnya lewat. Gadis itu tersenyum dan melambaikan tangannya. Kemudian kembali menatap Genzano.

"Dia datang telat. Reyang hari ini nganterin dia ke sekolah,"

Kening Genzano kembali berkerut. "Kenapa?"

"Kenapa apanya? Kenapa dia telat atau kenapa reyang yang anterin dia ke sekolah?"

"Dua-duanya," jawab Genzano.

Cherelle menghela napasnya. "Pertama, dia telat karena dia harus ke rumah gue dulu karena dia dipanggil sama reyang. Kedua, dia diantar reyang karena pasti ini ada hubungannya sama kenapa dia babak belur,"

"Reyang kalian tahu?" tanya Genzano dengan bingung.

Cherelle mengangguk. "Apa sih yang nggak kakek gue itu tahu? Bukan hal yang susah buat dia tahu keadaan cucu-cucunya. Apalagi Zee itu cucu kesayangannya,"

Tidak, Genzano tidak mendengar nada iri gadis itu dari perkataan Cherelle barusan. Hanya saja Genzano semakin mengerutkan keningnya bingung.

"Kira-kira reyang lo ngapain?" tanya Genzano membuat Cherelle terkekeh.

Cherelle kemudian menunjuk belakang Genzano dengan dagunya membuat Genzano menoleh. Mendapati Zecapella berjalan bersama reyangnya dengan lesu sedangkan Safarez berjalan dengan percaya diri.

"Keinginan reyang kami itu ajaib. Cuma dia dan Tuhan yang tahu apa yang lagi dia rencanain,"

"Zano!" panggil Zecapella dengan semangat dan berlari menghampiri Genzano dan Cherelle meninggalkan Safarez yang menghembuskan napasnya. Zecapella dengan tidak malu langsung menggandeng lengan Genzano membuat Safarez menggelengkan kepalanya. Takjub dengan tingkah ajaib cucunya.

Genzano tersenyum tipis meskipun ia dapat melihat luka memar di wajah Zecapella yang memburuk. Genzano dengan perlahan melepas tangan Zecapella yang bergelantung padanya. Lelaki itu langsung berjalan, menghampiri Safarez dan bersalaman dengan pria tua itu.

"Ya, cucu saya akan selalu meninggalkan saya untuk lelaki,"

Cherelle tertawa. Gadis itu berjalan mendekat ke arah Safarez. "Reyang jangan cemburu gitu. Cherelle belum punya pacar kok,"

Zecapella kemudian menghela napasnya. "Reyang udah nggak ada urusan kan? Pulang gih,"

Safarez melotot. Bisa-bisanya cucunya itu mengusirnya. "Zecapella ngusir reyang?"

EVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang