AZ : PART 37

7 2 0
                                        

Terasa sudah lama di situ kami beransur pulang , sampai sahaja di kereta aku terus masuk lalu memandu untuk pulang . Dia mengekori aku dari belakang aku membiarkan saja , sampai saja di rumah terus aku parkingkan kereta lalu keluar dari kereta aku menuju ke arahnya .

" Terima kasih hantar saya balik " kataku

" sama sama sayang , nak apa apa call aku " pesan dia dan aku mengangguk

" masuklah , solat zohor lepastu rehat " pesannya lagi

" okay , saya masuk dulu ye " dia memberikan senyuman lalu menangguk.

Kunci rumah aku di bawa keluar lalu masuk saja terus aku menuju ke bilik untuk mandi dan solat . Selesai sahaja solat kaki ku di bawa menuju ke balcony dan aku duduk di kerusi yang sedia ada .

Aku memandang ke arah langit lalu mengalirkan air mata , aku memejam mata lama sungguh lama sehingga aku membuka mata kembali aku menghembus nafas yang panjang .

" kenapa atuk tinggalkan aisya ? kenapa aisya perlu rasa kan semua ini ? apa salah aisya pada diaorang ? aisya lemah , aisya tak kuat i need you... " bergetar bibir ku meluahkan kata itu

" boleh aisya putus asa ? " aku kembali memandang langit dengan air mata yang mengalir tiba tiba aku terdengar seseorang memanggil namaku

" aisyana sayang " aku memandang ke arah belakang , aku nampak kelibat arwah atukku dia mengenakan pakaian serba putih . air mata ku semakin laju turun

" atuk " bergetar hebat suara ku tapi aku tidak mengeluarkan sebarang bunyi

" aisya rindu atuk " kata ku , kaki ku bagaikan terpaku aku tidak berganjak dari kerusi itu . kalau ikutkan hati nak saja aku berlari ke arahnya memeluk erat tubuhnya

" cucu atuk kuat kan sayang ? tahan sikit je lagi , semua kebenaran akan terungkap " katanya sambil tersenyum

" bila tiba masanya atuk nak aisya tabah dan terima semuanya , jangan jadi pendendam ya sayang " katanya lagi , lama kelamaan bayangannya semakin hilang

aku pantas bangun lalu ke arahnya , tidak sempat aku mencapainya bayangannya hilang . aku jatuh tersungkur, aku menangis teresak esok " kenapa tinggalkan aisyana ? "

Aku meraup wajah ku " itu hanya bayangan aisyana , bangun . Jangan jadi perempuan lemah , Allahuakbar " sekali lagi aku meraup wajah ku lalu aku mengelap air mata ku yang tersisa

Jam di dinding aku pandang , sudah hampir masuk waktu asar . Aku mengambil wuduk lalu kain sembahyang aku sarungkan , aku duduk di atas sejadah sementara menunggu waktu asar . Aku bermain dengan gelang di tangan , gelang pemberian arwah atukku sebelum dia di bunuh .

Aku memejamkan mata ' kenapa hidup aku begitu rumit Ya Allah ? kau berikanlah petunjuk kepada ku , bantulah aku Ya Allah ' aku berkata di dalam hati .

Kedengaran azan asar lalu aku solat dan aku bersiap , aku rasa macam nak ke rumah adila . Selesai sahaja terus aku memandu menuju ke rumahnya . Aku tak pergi ke rumah keluarganya sebab dia kata dia duduk di apartmentnya , jadi aku menuju ke sana.

Sampai sahaja terus lift tingkat 8 aku tekan , keluar sahaja terus aku menuju ke rumahnya . Aku hairan kenapa pintu pagar besinya terbukak lalu pintu rumahnya jugak terbuka sedikit . Aku mengeluarkan glock 17 di belakang baju ku , lalu aku masuk ke rumahnya . Agak terkejut aku melihat keadaan rumahnya yang bersepah , hari ku mula resah .

Aku mencapai telefon lalu aku call adila tetapi dia tidak angkat " pick up the fucking call adila ! " kata ku seorang diri , keresahan mula menguasai diri aku . Tiba tiba mata ku terhenti di televisionnya terdapat kertas dan tulisan atasnya .

' nak kawan kau selamat , bawak file tu dan datang jumpa aku '
' you have 24hours only eagle '

Aku meraup kasar muka ku lalu aku membuat panggilan " mansion now ! " tanpa melenggahkan masa aku terus menuju je mansion , tidak lupa kertas yang aku jumpa aku bawa .

Tiba sahaja di perkarangan mansion aku sudah terlihat kereta milik mereka . Aku melangkah masuk lalu mereka berdiri melihat keadaan ku .

" what happened miss ? " tanya jay

" adila , she has been kidnapped " kata ku perlahan

" what ?! " bergema suara mereka di mansion itu .

aisyana zahra [ OG ]Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang