Bab 5

4.3K 59 0
                                    

Blackwhite👁️

07.30

Hari ini Vino bersiap pergi ke markas untuk memberi pelajaran kepada karyawan yang sudah berani menipunya, sampai di markas Vino menuju ruang mengerikan bagi orang yang belum pernah masuk kesini. Didalam sudah ada seorang pria tangannya sedang diikat dengan kondisi sudah luka luka.

"Berani juga kau menipuku" Ujar Vino dengan menatap tajam pria tersebut.

"Maafkan saya tuan, saya janji tidak akan mengulangi lagi perbuatan saya. Saya siap mengabdi selama hidup saya kepada anda" Memelas pria tersebut dihadapan Vino.

"Saya paling benci sama yang namanya penghianat" Ujar Vino.

Setelah berucap seperti itu langsung menembak kaki, setelah itu tangan, setelah itu dada dan terakhir kepalanya. Kini pria itu bersimbah darah dengan tidak bernafas lagi.

"Pastikan kejadian seperti ini terulang lagi Lucas" Ujar Vino dengan tegas.

"Baik tuan" Ujar Lucas.

Setelah urusan di markas selesai Vino dan beberapa anak buahnya pulang ke Mansion, tapi saat di perjalanan mereka dapat kendala beberapa mobil menghadang mereka.

"Apa kau bisa mengurus mereka dengan cepat Lucas?" Ujar Vino yang sedang lelah, tidak ingin mengurus benalu benalu itu.

"Beri saya waktu 15 menit" Jawab Lucas.

Lucas langsung turun dengan anak buah lainnya, seperti ucapannya hanya butuh waktu 15 menit masalah selesai diatasi, Lucas dan anak buah lainnya.

••••

Tiba di mansion Vino melihat Violet sedang menonton tv sambil memakai masker di wajah, Vino langsung duduk di samping violet, setelah itu Vino langsung membelai rambutnya. Violet yang dapat perlakuan lembut dari vino, membuatnya kaget, violet langsung membuka maskernya, terpampang wajah Violet yang bersemu merah.

"Apa kau bosan?" Tanya Vino.

"Ti-dak juga" Jawab Violet.

"Nanti malam aku mau mengajakmu makan malam diluar.. apa kamu mau?" Tanya Vino.

"Jika aku menolak kau tetap memaksa, jadi jawaban ku juga nggak begitu penting" Ketus Violet.

"Untuk kali ini aku akan mendengarkan mu" Ujar Vino.

"Baiklah aku mau" Ujar Violet dengan senyum di bibirnya.

Lalu berlari kecil ke kamar mandi, setelah vino keluar dan menyuruh pelayan memberikan paper bag yang dibelinya. Pelayanan langsung masuk kamar Violet.

"Nyonya ini tuan memberikan anda paper bag, saya masuk ya nyonya dan saya letakan di atas ranjang ya" Ujar pelayan itu

"Yah, terima kasih dan tolong suruh Eleanor ke kamar saya" Ujar violet dari kamar mandi.

"Baiklah nyonya" Ujar pelayan.

Pelayan keluar dan langsung memanggil Eleanor, tepat saat Violet keluar dari kamar mandi Eleanor masuk ke kamarnya.

"Ada apa kau memanggilku" Tanya Eleanor.

"Bisa kau membantuku mempersiapkan diri" Ujar violet

"Baiklah" Ujar Eleanor sambil membuka paper bag yang ada di atas ranjang.

"Cepat kau kenakan ini, ku rasa ini sangat cocok denganmu" Ujar Eleanor.

Sambil memberikan dress warna silver panjang semata kaki, belahan di kaki sebatas paha, lengan panjang tapi bahu dan punggung terbuka, dan juga memperlihatkan sedikit belahan dada nya.

Eleanor langsung terpesona melihat Violet, sangat cocok mengenakan dress itu. Walaupun belum memakai polesan makeup, tapi sudah cantik.

"Biar ku bantu mengeringkan rambutmu, kau gunakanlah make up mu" Ujar Eleanor sambil menuntun violet duduk di meja rias.

Setelah selesai violet turun kebawah dan sudah ada vino yang menunggu nya, melihat kearah tangga saat menyadari violet sedang turun dari tangga. Vino langsung diam dengan mulut sedikit terbuka, karena melihat violet yang begitu cantik. Violet baru menyadari ternyata pakaiannya senada dengan vino.

"Ehm" Vino berdehem sebentar untuk menetralkan dirinya.

Selama di perjalanan mereka tidak ada bicara, hingga di restoran vino menggandeng tangan Violet menuju tempat yang sudah di booking. Para pelayan menyiapkan makanan diatas meja dengan suasana sangat romantis, ada alunan musik yang menemani mereka makan. Setelah makan Vino pergi ke toilet.

"Aku ke toilet sebentar" Ujar Vino, dijawab dengan anggukan kepala sebagai jawabannya.

Setelah dari toilet, Vino langsung berlutut dihadapan violet, sontak Violet berdiri karena terkejut.

"Maukah kau menikah denganku?" Ujar Vino sambil mengarahkan cincin ke violet.

Violet terkejut mendengar ucapan Vino, sebenarnya violet memang sudah menaruh hati kepadanya saat Vino mengambil ciuman pertamanya. Cukup lama Vino dengan posisi seperti itu, tapi tetap mempertahan kan posisinya sampai violet memberi jawabannya.

"Iya aku mau" Ujar Violet sambil tersenyum malu.

Vino langsung memasangkan cincin tersebut dijari manis Violet, setelah itu ia juga memberi bunga kepada Violet dan langsung memeluk dan mencium lembut kening violet.

"Kita akan menikah 1 bulan lagi". Ujar Vino.

Violet hanya bisa mengangguk saja sebagai jawabannya, violet masih tidak menyangka Vino akan melamarnya. Setelah itu Vino membawa Violet pulang kerumah orang tua Vino, ingin menyampai kan langsung niatnya kepada orang tua nya. Sesampainya di rumah orang tua nya, Vino menarik pinggang violet agar dekat dengannya. Vino berjalan kedalam rumah orang tuanya sambil memeluk pinggang violet.

"Hai mom" Ujar Vino menyapa mommy nya.

"Hai sayang" Jawab Olivia tersenyum melihat Vino yang tampak posesif kepada Violet.

"Ada yang mau Vero sampaikan mommy dan papi" Ujar Vino, setelah duduk di sofa dengan violet.

"Vino bulan depan mau menikahi Violet" Ujar Vino.

Mommy nya sangat senang mendengar Vino mau menikahi Violet, papanya juga senang akhirnya Vino serius pada Violet.

"Mommy setuju kalau memang kamu mau menikah dengan violet, semua persiapan biar mommy yang urus" Ujar Olivia dengan antusias.

"Tapi mom__" violet belum selesai  bicara, Papa Vino sudah menimpalinya.

"Biarlah violet, mommy mu sudah lama menginginkan Vino menikah dan sekarang Vino menikah dengan kamu yang sangat disayangi mommy." Papa Vino tersenyum dengan lembut pada violet.

"Kalian menginap disini ya sayang" Ujar Olivia.

"Iya mom kami menginap" Jawab Vino, Akhirnya mereka menginap dirumah orang tua Vino.

Setelah berada di kamar vino langsung menelfon Lucas, yang berada di mansion Vino.

"Bisa kau datang dengan dua curut itu" Ujar Vino yang sedang menelpon Lucas

"Baiklah" jawab Lucas.

Tut..Tut..Tut..

Vino sedang duduk menunggu kedatangan sahabatnya di taman belakang rumah orang tuanya.

"Ada apa kau memanggil kami kemari" Tanya Andre Tanpa basa basi.

"Bulan depan aku mau menikah dengan violet" Jawab Vino.

Kedua sahabat Vino tampak terkejut dengan ucapannya, Lucas hanya biasa saja karena dia sudah diberitahu Vero dari awal.

"Apa kau sungguh mencintai violet" Ujar Andre.

"Baiklah kami akan memperketat penjagaan saat acara pernikahan mu nanti" Timbal Aaron.

Setelah berbincang sahabat vino izin pulang, karena hari sudah larut malam.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang