Bab 42

1K 15 0
                                    

Blackwhite👁️

Inilah yang selalu membuat violet bahagia, karena saat pertama kali bangun yang pertama dia lihat adalah wajah tampan suami nya. Sampai saat ini violet masih merasa tidak percaya, pertemuan yang tidak sengaja dengan vino, membuat dia memiliki vino sepenuh nya.

"Apa aku setampan itu, sehingga kamu selalu menatap wajah ku saat bangun tidur" ucap vino masih memejam kan matanya.

Violet di buat salah tingkah ketahuan sedang memperhatikan wajah suami nya. Vino langsung menindih violet, tanpa persiapan yang matang langsung mencium bibir violet.

"Morning kiss sayang" ucap vino melepaskan ciuman nya.

"Ck, selalu saja mencuri ciuman ku di pagi hari" ucap violet dg bibir yang di maju kan kedepan meninggalkan vino dan berlalu ke kamar mandi.

••••

Usai sarapan violet mengantar vino ke depan pintu. Hal ini rutin violet lakukan semenjak menjadi istri Vero.

"Nanti aku ke rumah mommy ya" ucap violet meminta izin.

"Iya, ingat setelah dari rumah mommy langsung pulang. Aku nggak mau terjadi sesuatu lagi sama kamu" ucap vino.

"Iya sayang" jawab violet.

Vino mencium kening dan bibir violet, setelah itu baru berangkat kerja.

"Apa kamu udah siap Na?" tanya violet langsung masuk ke kamar vienna tanpa permisi.

Violet mematung melihat vienna dan lucas berciuman, dan mereka tidak menyadari kehadiran nya.

"Astaga, maaf aku tidak tau kalau ada adegan ciuman" ucap violet sambil keluar dari kamar vienna.

Mereka yang mendengar ucapan violet, langsung menghentikan ciuman mereka.

"Aku pergi dulu ya" ucap lucas sebelum pergi kerja pada vienna.

Sebenarnya hari ini lucas masih di beri libur, tapi lucas merasa tidak tega melihat vino harus kerja sendiri. Lucas keluar dari kamar vienna melihat violet yang sedang berdiri seperti orang tidak berdosa.

"Mengganggu saja" ketus lucas.

"Kau saja asal sosor, kalau mau bebas ya nikahin dulu vienna" cibir violet.

"Kau pikir nikah nggak butuh persiapan, aku tidak sekaya vino" ucap lucas lalu meninggalkan violet.

Violet masuk ke kamar vienna, melihat nya sedang senyum senyum sendiri seperti orang gila.

"Apa kau sudah tidak waras lagi, karena selalu di cium lucas?" sindir violet.

"Ck, sialan kau. Kau mengganggu saja, orang lagi enak" ketus vienna.

"Astaga, sekarang kau sudah mesum juga ya" ucap violet.

"Kan kau dan eleanor yang ngajarin aku" jawab vienna seenak nya.

"Mana ada aku mengajari mu seperti itu" ucap violet tidak terima.

"Ck, tidak mengaku.. oh ya jangan sampai otak melva kalian ajarkan seperti itu" ucap vienna.

"Akan aku ajari dia cara bikin anak kembar" ucap violet.

"Dasar otak mesum kau" ucap vienna melempar bantal.

"Bersiaplah, kita mau ke rumah mommy" ucap violet.

Saat vienna mau berdiri untuk bersiap-siap, tiba-tiba violet, melempar bantal pada dirinya dan bantal mendarat di wajah vienna. Violet langsung berlari setelah melempar nya dengan bantal, violet takut akan di amuk vienna.

"Violet sialan" teriak vienna.

••••

"Dasar nggak ada otak, kau melempar bantal tepat di wajah ku Vi" amuk vienna saat berada di dalam mobil.

"Kau duluan yang melempar ku dengan bantal" ucap violet tidak mau kalah.

"Itu kan karena otak kau selalu soal tantangan kenikmatan yang vino berikan" sindir vienna.

"Aku seperti itu kan sama suami ku. Asal kau tau, sangat nikmat melakukan nya saat sudah jadi suami istri. Sen sasi nya itu berbeda" bisik violet di dekat vienna.

"Dasar violet mesum, sana kau jauh-jauh. Aku tidak mau otak suci ku kau nodai" ucap vienna menggeser tubuhnya dari violet.

"Ck, sok suci.. sedangkan kau saja selalu berciuman dengan lucas" sindir violet.

"Terserah kau saja, aku yang waras harus ngalah" ucap vienna cuek.

"Jadi kau mengatakan aku gila" amuk violet mencubit hidung vienna.

"Sakit Vi" ucap vienna.

"Itu untuk kau yang berani mengatakan aku gila" ucap violet kesal.

"Aku tidak mengatakan kau gila violet, kata mana yang mengatakan kau gila?" tanya vienna pada violet.

"Tidak ada kan? Kau rasakan ini" ucap vienna menggelitik violet.

"Hahaha ampun Na, apa kau sudah gila" ucap violet sambil terus tertawa.

"Hahaha, itu balasan karena kau mencubit hidung ku" ucap vienna langsung pindah duduk ke depan agar tidak mendapat serangan dari violet lagi.

••••

"Mommy dapat kabar dari milan, kalau dia sudah memiliki kekasih" ucap Nisa pada violet saat mereka sedang duduk di ruang keluarga.

"Benarkah? Siapa nama kekasih milan?" tanya violet antusias.

"Milan tidak mau mengatakan nya, dia akan membawa kekasih nya saat dia pulang 2 bulan lagi" ucap Olivia.

"Apa kuliah nya telah selesai?" tanya violet heran karena milan sudah mau pulang padahal dia baru saja pergi kuliah.

"Dia sudah merindukan kita, jadi dia mau pulang sebentar saja untuk menemui kita" jelas Olivia.

Violet dan Olivia menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol, sore hari, violet izin pulang pada olivia karena sebentar lagi vino akan segera pulang.

"Violet pulang dulu ya mom" ucap violet.

"Baiklah sayang, hati-hati ya. Sering-sering juga main ke sini ya, biar mommy ada teman nya." ucap Olivia pada menantu kesayangan nya.

"Iya mom, kalau gitu violet pulang mom" ucap violet di dalam mobil.

••••

"Gimana tadi saat di rumah mommy?" Tanya vino.

"Mommy bilang kalau milan sudah memiliki kekasih" jawab violet sambil membuka jas yang di pakai vino.

"Benarkah? Siapa kekasih nya itu?" tanya vino menarik pinggang violet.

"Milan belum memberi tahu mommy, dia bilang akan membawa kekasih nya saat dia pulang 2 bulan lagi" ucap violet sambil mengalung kan tangan nya di leher vino.

"2 bulan lagi? Ada masalah apa dia pulang begitu cepat?" tanya vino bingung.

"Dia merindukan kita sayang" ucap violet tepat di wajah vino.

"Kau menggoda ku ya sayang" ucap vino sambil tersenyum.

"Siapa yang menggoda mu, sudah sana pergi mandi" Violet berusaha mendorong vino.

Tapi usaha violet sia-sia, karena vino lebih dulu menahan pinggang nya.

"Kau mau kabur dari ku ya" ucap vino hendak mencium bibir violet.

"Tidak semudah itu sayang" ucap violet berhasil lolos.

"Akan ku buat kau tidak bisa berjalan besok pagi, kalau aku bisa mengejar mu" ucap vino mendekati violet.

"Coba saja kalau bisa" ucap violet yang terus berlari menjauh dari vino.

Terjadilah aksi kejar-kejaran antara vino dan violet di dalam kamar.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang