Bab 27

1.4K 21 0
                                    

Blackwhite👁️

"Kau mau kemana?"Tanya violet pada vino yang bersiap untuk pergi.

"Aku mau mengurus jalang, yang mengganggumu" Ucap vino

"Aku mau ikut" Violet ingin dia sendiri yang mengurus Scylla.

"Apa kau yakin sayang?" Tanya vino.

"Suruh vienna juga ikut" Ucap violet bersiap untuk pergi.

Saat mau keluar mereka pas-pasan dengan ketiga sahabat vino.

"Kalian mau kemana?" Tanya aaron.

"Ke markas, kalian ngapain kemari?" Tanya vino.

"Aku mau membahasnya sekarang" Ucap andre datar.

"Kenapa sekarang? Aku sudah tidak sabar ingin memberi pelajaran pada jalang itu" Vino kesal dengan andre yang menundanya untuk segera memberi pelajaran pada Scylla.

"Ini penting, jika bukan sekarang kapan lagi? Kau tidak tau betapa aku menderita hidup sendiri selama ini. Aku ingin merasakan memiliki keluarga" Ucap andre sendu.

"Kita bahas di dalam" Ucap vino.

Mereka semua masuk ke dalam, eleanor juga bergabung bersama mereka setelah Vienna memanggilnya.

"Ada apa? Kenapa kau mengumpulkan kita semua disini?" Tanya eleanor heran.

"Ada suatu kebenaran yang harus di ungkapkan" Timpal aaron mengelus rambut eleanor.

"Ck, ada yang mau di ungkapkan tapi kau malah menebar virus" Decak vienna.

"Aku tidak menebarkan virus, memang nya virus apa yang aku tebarkan?" Tanya aaron penasaran.

"Virus sakit mata, karena lihat ke bucin nan mu yang tidak tau tempat" Ucap vienna kesal.

"Bilang saja kau iri, tu ada Lucas tempat kau minta untuk di bucin kan" Jawab aaron cuek.

"Kalau kalian masih mau berdebat masalah yang tidak jelas, sana kalian berdebat di luar" Ucap vino nada dingin.

Vienna dan aaron langsung bungkam, mereka takut vino ngamuk. Karena sekarang sedang dalam mode serius.

"Langsung saja An" Ucap vino, andre menghembus kan nafasnya sebelum bicara.

"Vi, apa orang tuamu dulu pernah memberitahu kan padamu kalau kau punya saudara?" Tanya andre.

"Nggak, aku tidak pernah menanyakan pada mereka. Karena dari aku kecil sampai bertumbuh dewasa aku hanya sendiri, meskipun aku menginginkan punya seorang kakak ataupun adik" Ucap violet.

Dia memang tidak pernah menanyakan kepada orang tuanya masalah ini, karena dia juga sudah tau jawabannya kalau dia tidak memiliki saudara.

"Tapi pernah suatu hari aku mendengar papa nelpon dengan orang, dia bilang pada orang tu untuk cari keberadaan anak laki-laki, disitu papa bilang siapa yang sudah memisahkan anak itu darinya" Ucap violet mengingat percakapan papanya dengan seseorang di telfon.

"Setelah itu apa yang di bicarakan mereka?" Tanya andre.

"Tidak ada, setelah itu papa memutuskan telfonnya" Ucap violet.

"Kau memiliki seorang kakak laki-laki Vi" Ucap andre.

Violet terkejut dengan perkataan andre, nggak mungkin dia memiliki seorang kakak sedang dia selama ini hanya menjadi anak tunggal. Apa mungkin anak laki-laki yang di maksud papanya itu kakaknya.

"Kalau memang aku memiliki seorang kakak, dimana dia?" Tanya violet.

"Aku anak laki-laki yang di bicarakan oleh mereka itu" Ucap andre sendu, violet terkejut dengan ucapan andre.

"Bagaimana bisa?" Gumam violet pelan.

"Saat melahirkan aku, papa dan mama harus merasakan kehilangan ku. Karena paman membawaku pergi dan meninggalkan aku di sebuah rumah, yang mana mereka adalah orang tua angkat ku"
Andre menjelaskan dengan wajah sendu.

"Kenapa paman sampai melakukan itu" Tanya violet tidak percaya.

"Paman tidak mau orang tua kita memiliki anak laki-laki. Karena jika itu terjadi,maka semua harta milik papa akan jatuh kepadaku & paman tidak bisa memilikinya" Jelas andre mata menyimpan emosi yang siap meledak.

"Kenapa kau bisa tau itu? Sedangkan kau waktu itu masih bayi?" Tanya violet masih membutuhkan penjelasan lebih.

"Aku merasa perasaan aneh saat aku melihatmu, aku sempat mengira kalau aku menyukaimu. Tapi aku yakinkan beberapa kali kalau itu bukan perasaan suka &  juga sebelum orang tua angkat ku meninggal, dia sempat memberitahu ku kalau aku bukan anak kandung mereka. Mereka menyuruh aku untuk mencari tau siapa orang tua kandung ku, agar mama bisa pergi dengan tenang. Tapi sudah semua cara aku lakukan tapi aku tidak berhasil menemukan mereka" Andre menjelaskan dengan menahan air mata.

"Karena aku tidak mau terus merasakan perasaan padamu, yang tidak aku ketahui perasaan apa itu. Aku menyuruh asisten ku untuk mencari semua tentang mu, asisten ku juga mencari tau semua tentang orang tuamu & menemukan semua masalah yang terjadi saat mereka melahirkan ku, paman membawaku setelah itu meletak kan ku di depan rumah orang tua ku sekarang" Jelas andre menangis.

Sedangkan violet masih diam tidak percaya, dengan kenyataan yang dia terima.

"Kau tau violet, aku tinggal dengan hidup yang harus menanggung banyak siksaan. Hanya mama yang sayang padaku, cukup lama aku merasakan siksaan itu sampai aku bertemu vino membawaku jauh dari neraka yang selama ini aku tempati" Andre menangis mengingat hidupnya dulu.

"Aku bahagia bisa bertemu denganmu, aku tidak ingin kehilangan mu lagi tidak akan aku biarkan kau terluka Vi, kau satu-satunya keluargaku sekarang" Andre memeluk violet.

Vino & teman yang lain juga menangis, juga eleanor dan vienna yang tidak tau tentang andre, merasa sangat kasihan dengan cerita nya.

"Aku juga bahagia, ternyata aku masih memiliki satu keluarga yang masih menyayangi ku" Violet menangis di pelukan andre.

"Mulai sekarang, apapun yang terjadi kau ceritakan pada ku. Aku tidak akan membiarkan kau terluka dan aku juga tidak akan membiarkan vino menyakitkan mu" Ucap andre.

"Aku tidak akan pernah menyakitinya An, dia berharga untukku" Ucap vino kesal.

Mereka semua tertawa melihat vino kesal dengan ucapan andre.

"kakak mau bantu violet nggak?" Ucap violet masih setia di dekat andre.

"Bantu apa hm?" Tanya andre sambil mengelus kepala adiknya.

"Kakak tolong jemput teman aku, setelah itu kakak bawa ke mansion kakak. Kasian dia kak, ayah nya udah meninggal karena serangan jantung, saat perusahaan ayahnya bangkrut" Ucap violet memelas di hadapan andre.

"Hm, baiklah. Kirimkan saja alamatnya pada ku" Ucap andre.

"Makasih kak" Violet memeluk andre lagi.

Vino yang merasa tidak di anggap oleh istrinya menjadi kesal, bahkan sampai meremas tangan Lucas yang ada di dekatnya.

"Karena istrimu sedang bersama kakak nya, jadi kau bisa belok ke aku ya" Ucap lucas, berhasil mengalihkan pandangan kepada mereka berdua.

"Cih, ngapain aku sama kau aku masih normal kali" Jawab vino ketus.

"Ini buktinya" Lucas mengangkat tangan nya di remas vino.

"Kau mau meninggalkan aku demi Lucas, sayang?" Tanya violet.

"Tidak sayang, aku masih normal Lucas yang memegang tangan ku" Bela vino.

"Kau yang meremas tanganku karena violet tidak menghiraukan mu dan malah asik manja-manja sama andre. Kenapa aku yang kau jadikan kambing hitam" Sinis lucas.

Mereka semua yang ada di situ tertawa melihat tingkah vino, kenapa sekarang jadi lebih sensitif.

"Sini sayang, cup cup cup" ucap violet.

Violet yang menenangkan vino seperti menenangkan anak kecil, mereka semua tidak hentinya tertawa melihat tingkah calon orang tua ini.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang