Bab 2

5.8K 87 0
                                    

Blackwhite👁️

"Apa ada yang salah dengan penampilan saya" Suara Violet menyadarkan Vino dari keterbukaan nya.

"Ehm...Kita berangkat sekarang" Ujar Vino menoleh kesamping untuk menetralkan kondisinya.

Sepanjang perjalan mereka hanya diam, Violet lebih memilih melihat keluar yang mana kota london masih ramai orang berlalu lalang disaat mau sampai di kediaman keluarga Vino.

"Ku harap kamu profesional saat berada didalam nanti dan jangan panggil saya anda lagi" Ujar Vino kepada Violet sebelum keluar dari mobil.

"Siapa gadis ini Vino" Tanya Olivia mommy Vino.

"Dia Violet kekasih Vino mom" Jawab Vino.

"Berapa usiamu sayang" Ujar Olivia.

"19 th Tante" Jawab Violet.

"Panggil mommy aja sayang, orang tua kamu tinggal dimana" pertanyaan Olivia mampu membuat wajah Violet menjadi sendu.

"Mama saya meninggal saat saya berusia 15 th karena sakit dan papa saya meninggal karena kecelakan l th setelah ibu saya pergi" Ujar Violet tanpa ragu.

"Kamu bisa anggap kami seperti orang tua kamu" Ujar Olivia sambil memeluk Violet.

"Udah sekarang kita langsung makan malam nya aja" Ujar Arthur papa Vino.

Setelah makan mommy Olivia, Milan, dan Violet mereka duduk diruang keluarga untuk berbincang bincang, sedangkan Vino dan papa nya pergi keruang kerja papa nya karena ada yang ingin dibahas oleh papi nya.

"Papa tau kamu sama Violet tidak benar-benar pacaran" Ujar Arthur kepada anaknya.

"Tapi papa harap kamu serius akan menjadikan Violet pacar kamu sesungguhnya... Violet gadis baik, jangan pernah kamu sakiti...kalau kamu hanya jadikan dia pacar pura-pura kamu, maka lepaskan dia" lanjut Arthur.

"Hm.." hanya itu yang bisa Vino jawab.

••••

Saat Violet sedang asik ngobrol dengan mommy dan milan, tiba-tiba vino muncul dan langsung duduk disamping Violet sambil memeluk nya.

"Apa kita bisa pulang sekarang sayang" ujar Vino.

"Gila nih cowok main peluk aja, gue tenggelamkan kelaut nanti nih" bathin Violet.

"Mommy Vino sama Violet pulang dula" Ujar Vino sambil menggandeng Violet keluar dari rumah orang tua nya.

"Udah nggak ada keluarga kamu lagi, jadi lepasin tangan kamu" Ujar Violet saat tiba didalam mobil, Vino kembali seperti biasa dingin dan cuek.

"Antar saya ke apartemen, saya tidak harus tinggal dengan anda kan?"

"Kamu tinggal dengan saya, tidak ada penolakan." Tekan Vino

••••

Pagi hari setelah Violet bangun dan selesai mandi, turun kebawah tapi dia tidak menemukan vero.

"Kemana pria tua menyebalkan itu" Bathin Violet.

"Nyonya mau sarapan pakai apa" Tanya kepala pelayan

Florence Eleanor Adams yang bisa dipanggil Eleanor ini teman Vino dari kecil.

"Apa aja, yang penting saya kenyang" Jawab Violet.

Setelah itu Violet langsung duduk menunggu makanan nya disiapkan.

"Kemana perginya pria nyebelin itu" Tanya Violet kepada Eleanor.

"Pria nyebelin siapa? Apa Vino?" Tanya Eleanor.

"Jadi namanya Vino" bathin Violet.

"Bisa kamu jadi teman saya di Mension ini? Saya merasa bosan kalau tidak mempunyai teman disini" Ujar Violet.

"Baiklah, sekarang kamu makan dulu..Setelah makan akan aku ajak kamu keliling Mension" Ujar Eleanor.

Setelah makan Violet diajak Eleanor keliling Mension sambil berbincang dengannya.

"Kalau ada apa-apa kamu bisa cerita sama aku violet." Ujar Eleanor saat mereka kembali ke Mension.

"Oke, El" Jawab Violet sambil tersenyum.

"Kenapa Vino bisa kenal dengan kamu Vi". Tanya Eleanor.

"Karna unsur tidak sengaja, terus Vino maksa aku ikut sama dia" Jawab Violet.

••••

Ditempat lain, Vino dan anak buah nya sedang bersiap untuk menjalankan misinya melawan salah satu mafia lain yang sudah mengusik wilayah kekuasaannya.

"Apa semuanya sudah dipersiapkan" Tanya Vino.

"Sudah tuan, sesuai informasi yang kita dapat ketua kobra sedang berada di Mension nya ditengah hutan" Jawab asisten.

"Apa kamu sudah selesai menyabotase cctv nya Aaron?" Ujar Vino kepada salah satu teman yang ikut gabung dengannya.

"Semua bisa aku atasi" Jawab aaron yang terkenal seng kelek nya.

"Baiklah sekarang kita bergerak menuju kesana" Ujar Vino.

Sekarang mereka sedang menuju ke lokasi tempat persembunyian mafia tersebut, setelah sampai Vino dan anak buahnya langsung bergerak dengan membawa senjata masing-masing.

"Sekarang arahkan kami menuju tempat ketua kobra ZA" Ujar Vero kepada aaron mengunakan earpiece.

Vino berjalan sesuai instruksi dari Aaron, Vino dan buahnya masuk dengan hati-hati beberapa pengawal sudah berhasil dilumpuhkan.

"Dimana keberadaan bajingan itu" Ujar Vino kepada Aaron, sambil berjalan memasang alat peledak dibeberapa titik.

"Berada disebuah kamar sedang mencari kenikmatan bersama pelacur" Ujar Aaron sambil memperhatikan komputernya.

Sampailah Vino didepan pintu kamar yang dikatakan Aaron, sedang kan anak buah Vino berusaha mengalihkan anak buah korba, agar Vino dengan mudah menghabiskan bajingan itu. Vino membuka pintu itu dengan perlahan, karna sedangkan mencari kenikmatan ketua korba tidak menyadari keberadaan Vino.

"Sepertinya kau sangat menikmati permainan ini ya" Ujar Vino.

Ketua korba nampak terkejut akan kehadiran Vino, sehingga dia langsung berdiri tanpa busana.

"Tidak perlu buru buru, selesaikan saja permainan mu sebelum kau pergi ke neraka" Ujar Vino sambil duduk di sofa yang ada dikamar itu.

"Kau pikir semudah itu menghabisi ku" Ujar ketua Korba sambil mengarahkan pistol kehadapan Vino.

"Kau yang berani mengusik wilayahku, kau salah besar sudah mengibarkan bendera perang kepadaku" Tegas Vino sambil tetap duduk santai dengan wajah datarnya.

"Sekali lagi ku beri kau kesempatan bersenang senang dulu, gunakan kemurahan hatiku ini sebaik mungkin" Ujar Vino.

Wajah ketua Korba tampak memerah menahan marah dan malu karna Vino, sehingga ketua Korba sudah bersiap ingin segera menembak nya tapi ketua Korba kalah cepat dengan Vino.

DORR

DORRR

DORRR

Vino lebih dulu menembak dada dan kepala ketua Korba, yang sudah tak bernyawa dilantai kamar nya. Setelah menembak ketua Korba memerintah kan anak buahnya, untuk segera pergi dari tempat ini. Setelah Vino dan anak buahnya jauh dari tempat ketua Korba, terjadi ledakan dahsyat ditempat itu.

••••

Di Mension Violet dan Eleanor sedang asik menonton TV, Vino tiba di Mension dan langsung kelantai atas menuju kamarnya dan melewati mereka berdua, membuat mereka melongo melihat vino yang lewat begitu saja tanpa menoleh kepada mereka.

"Apa kita kasat mata sampai dia tak melihat kita" Ujar Violet.

"Itu hanya salah satu kebiasaan buruk vino" Jawab Eleanor.

"Lebih baik kita kembali nonton dari pada ngomongin dia" Ujar Violet.

Mereka kembali asik menonton, selama nonton Violet selalu ngomel ngomel nggak jelas karna pemeran utama wanita selalu diam kalau dibully orang orang.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang