Bab 34

915 15 0
                                    

Blackwhite👁️

Di kediaman Devendra.

"Daddy yakin ini berhasil?" Tanya nanda.

"Daddy yakin sayang, mereka pasti sekarang hanya memusatkan perhatian mereka pada mu. Ini peluang yang pas untuk Daddy menjadikan mu ratu di Smith, & Daddy bisa memiliki perusahaan Anderson seutuhnya" Ucap devendra dengan senyum liciknya.

"Aku tidak sabar untuk itu dad" Ucap nanda bahagia.

Devendra sangat yakin bisa melancarkan aksinya, dia tidak tau siapa vino yang dia tau vino hanya pengusaha terkaya.

••••

Sedangkan di mansion vino.

Violet sedang memakan semua masakan khas Indonesia yang eleanor masak sesuai perintahnya, sebenar nya sulit eleanor tidak bisa memasak masakan Indonesia, tapi itu permintaan violet agar dia berhenti nangis.

"Cukup enak tapi tidak seenak yang aku makan di Indonesia" Ucap violet sambil memakan sate yang di buat eleanor.

"Jelas nggak sama lah, aku buat harus melihat YouTube sedangkan mereka dengan mata terpejam pun bisa membuatnya" Ucap eleanor kesal 25X gagal setelah berhasil malah dibandingkan.

"Aku kan hanya memberi saran tapi kenapa kau malah marah" Ucap violet sendu.

"Astaga violet, kenapa kau sekarang malah jadi gampang nangis" Ucap eleanor putus asa.

Sedangkan melva dan vienna, memperhatikan eleanor dibuat kesal violet hanya bisa menahan tawa. Karena kalau mereka tertawa, bisa di pastikan violet akan tambah ngamuk & menangis mengira dia yang sedang di tertawa kan.

"Sudahlah El, namanya mood ibu hamil berubah-ubah" Ucap vienna menenangkan eleanor.

"Maafkan aku Vi" Ucap eleanor lembut.

"Hm" Jawab violet masih menekuk wajahnya.

"Nggak usah sedih Vi, gimana kalau kita nonton di kamar eleanor aja. Ada film baru yang sangat seru" Ucap melva.

"Baiklah" Jawab violet sedikit bersemangat.

Mereka berempat pergi ke kamar eleanor buat nonton, alasan mereka karena hanya di kamar eleanor, vino tidak bisa masuk gitu aja. Kalau di kamar violet akan masuk, mengganggu acara drakor mereka.

"Dasar bumil, kalau nggak nangis, kalau nggak marah, kalau nggak makan, kalau nggak tidur" Gumam eleanor menyelimuti violet.

"Apaan sih kalau nggak kalau nggak aja" Hardik vienna.

"Tuh kau lihat violet, sedang mimpi indah" Ucap eleanor kembali duduk di dekat vienna.

"Ya ampun, di ajak nonton malah tidur" Ucap melva geleng kepala.

"Lihatlah wajah dia saat tidur sangat tenang. Tapi tidak ada yang tau di balik wajah dia yang tenang seperti itu banyak menyimpan luka" Ucap melva memperhatikan violet.

Eleanor dan vienna menganggukkan kepala sebagai jawaban membenar kan perkataan melva.

"Tapi aku tidak begitu tau gimana kehidupan violet dulu yang aku tau dia di usir paman nya dari rumah dia sendiri saat orang tua nya meninggal" Ucap vienna.

"Violet dulunya selalu mendapatkan kesedihan, semenjak ibu nya meninggal, violet sering mendapatkan siksaan dari paman nya karena ayahnya jarang di rumah, ayah violet sering pergi keluar kota untuk urusan bisnis" Ucap melva sendu.

"Kenapa violet tidak mengadukan perbuatan paman nya pada ayah nya, apa ayah violet tidak peduli saat violet mengadu padanya?" Tanya vienna penasaran.

"Ayahnya sangat sayang pada violet, violet tidak mengadukan perbuatan paman nya karena paman nya selalu mengancam violet kalau sampai mengadu pada ayah nya" Ucap melva.

"Violet makin tersiksa saat ayah nya meninggal karena kecelakan, violet di usir dari rumah nya oleh pamannya. Bahkan violet tidak membawa apapun peninggalan ayah nya. Saat di usir violet tidak langsung datang pada ku, tapi memilih hidup luntang lantung di jalan, dari pada harus menyusahkan orang, violet tidak mau hidup nya menjadi beban untuk orang lain" Ucap melva menahan air mata.

"Saat itu aku merasa jadi sahabat yang tidak berguna, karena aku tidak tau keberadaan nya. Violet seminggu tidak masuk kampus,aku mencari kerumah nya tapi dia tidak ada. Sehingga setelah tiga hari aku mencari keberadaan violet. Akhirnya aku menemukan nya sedang berjalan untuk mencari kerja." Ucap melva.

"Awalnya violet menolak saat aku ajak bekerja di kafeku tapi aku terus mendesaknya hingga dia mau. Aku juga menawarkan untuk tinggal di rumah ku, tapi dia menolak nya, violet bilang akan cari apartemen saja. Aku yang merasa kalau tidak salah nya, tinggal di apartemen akhirnya memilih mengalah untuk tidak memaksa tinggal bersama ku." Ucap melva.

"Violet orang yang sangat baik,dia tidak ingin menyusahkan hidup orang lain, dia juga selalu tampak ceria dihadapan orang-orang. Tidak ada yang tau bagaimana luka di hati violet karena senyum yang selalu terpancar di wajah nya" Ucap melva tidak bisa menahan air matanya.

Acara nonton mereka di ganti dengan tangisan mereka, eleanor dan vienna tidak menyangka gimana sakit nya violet menahan semua nya. Bahkan vienna yang merasa hidupnya sangat tidak beruntung, sadar ternyata masih ada orang yang jauh mengalami dari dia.

"Aku tidak akan pernah biarkan siapa pun melukainya. Violet sangat baik, tidak pantas dia mendapatkan kesakitan itu lagi" Ucap vienna tidak ingin terjadi apa pun pada violet.

"Tapi kau harus ingat Na, dia juga tidak mau di perlakukan seperti orang lemah. Apa kau mau di amuk oleh bumil?" Tanya eleanor.

Violet bahagia karena sekarang dia hidup dengan orang-orang yang menyayangi nya. Sebenarnya violet sudah bangun mendengar tangisan vienna, tapi saat violet mendengar melva menceritakan hidupnya, memilih tetap pura-pura tidur, violet ingin mendengar pendapat sahabat nya baru dia kenal beberapa bulan ini.

Violet tidak menyangka mereka sangat menyayangi nya, sekarang merasa benar-benar bahagia. Dulu dia mengira hidupnya akan terus tersiksa tapi semuanya tidak benar, kini violet bisa hidup bahagia bersama orang yang menyayangi nya.

End✳️

Istri Kecil Mafia Kejam [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang