Waktu berjalan dengan cepat, kini Semesta tengah ditemani Anita untuk memakai gaun yang mereka beli kemarin.
"Ayo dong Semesta pakai, ini udah mau dimulai acaranya." pinta Anita gemas dengan gadis itu.
"Mama keluar aja deh, nanti Semesta pake kok!" ucap nya meyakinkan sang empu.
"Beneran dipake ya! Awas kalo nggak jadi!" sahut Anita menatap tajam Semesta.
Saat Anita keluar dari kamar Semesta, ia bergegas menjalankan rencananya, Semesta keluar lewat balkon kamar lalu melarikan diri dari acara itu.
Kini Semesta tengah berada dijalan yang sepi, ia berjalan santai sesekali menendang batu kecil yang menghalangi jalan nya.
"Gimana ya, gue tuh bingung aja gitu! Butuh waktu buat cinta sama Galang! Masa perasaan gue dipaksakan sih! Itu malah cari penyakit sendiri namanya!" ucap nya bimbang.
"Mereka marah nggak ya kalo tau gue kabur?" monolognya bertanya.
"Tapi kalo gue emang nikah sama Galang, jalan pintas terbuka lebar buat misi gue!" cicit nya kembali berpikir.
"Tapi nya lagi, gue nggak cinta sama Galang! Gue tau dia baik, perhatian, romantis nya juga ada, tapi perasaan gue nggak bisa diajak kompromi!!" greget Semesta sendiri.
"Ayah sama bang Alam juga nggak dateng ke pernikahan ini, mana seru! Gini amat punya keluarga broken home!" ujar Semesta terus berjalan entah dengan tujuan kemana.
"Terus sekarang gue gimana? Kabur nggak bawa uang sepeser pun! Mau pulang ke rumah juga bingung! Nanti bisa-bisa ayah murka lagi kalo gue kabur dan nggak mau nikah sama Galang!"
Acara pernikahan mereka digelar waktu malam hari, jadi Semesta gelap-gelapan menyusuri jalanan yang sepi.
"Seharusnya acara udah dimulai sih ini, semoga aja mereka nggak cari gw." ujar Semesta berucap
Dugh!
Tubuh nya ambruk hampir menyentuh aspal, seseorang membawanya masuk kedalam mobil, ia masih setengah sadar kemudian disusul pandangan gelap yang ia lihat.
"Kamu kenapa nekat kabur Semesta? Saya khawatir dengan mu." ucap Galang menatap wajah damai sang empu yang sudah tak sadarkan diri.
Anita bilang kepadanya bahwa Semesta kabur dari rumah sebelum acara dimulai, dengan segera ia mencari nya seorang diri.
"Bocil kebanyak drama! Tapi tidak apa, lumayan bisa culik gadis orang." cicit Galang tersenyum miring.
"Eughh,"
"Bagaimana? Apakah enak?" tanya Galang membuat Semesta langsung tersadar penuh
"A-apa nya?! Lo nggak ngapain-ngapain gue kan?!" panik nya menatap Galang nyalang.
"Sumpah jawab jujur kalo lo nggak ngelakuin hal itu sama gue!!" paksa nya menuntut jawaban.
"Ya, saya sudah melakunya dengan mu didalam mobil." jawab Galang membuat Semesta mematung
Galang menghentikan laju mobil nya saat melihat Semesta tak bergerak sama sekali. "Semesta apa yang kamu lakukan!" bentak Galang langsung mengguncang tubuh sang empu kencang.
"Astaga gadis bodoh! Bernafas lah! Kenapa kamu menahan nafas!?" panik Galang tak habis pikir.
Tangan Semesta mulai bergerak kesana-kemari, ia memukul punggung Galang untuk meminta bantuan.
"Astaga bagaimana ini bisa terjadi!" ucap Galang mendekatkan wajahnya kepada sang empu.
"Tahan sebentar." ujar nya langsung memberikan nafas buatan untuk nya
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA SEMESTA [END]
Teen FictionJika dendam bisa meruntuhkan cinta tulus kita, maka cinta tulus yang kau miliki akan ku jadikan senjata untuk membalas dendam. Lalu cinta tulus yang ku milik? Hanya sebatas permainan yang suatu saat bisa saja kalah maupun menang jika dihadapkan deng...