48. Hadiah Untuk Semesta

35 22 0
                                    

Tari benar-benar tak menyangka bahwa Semesta tau rahasia yang selama ini ia tutup dengan sangat rapat.

"Oke gue bakalan kasih tau lo!" ucap nya melepaskan bekapan nya kepada Semesta.

Semesta sendiri tersenyum puas. Waktu ia mencari informasi tentang mereka berdua, ia tak sengaja melihat sebuah rekaman itu.

Dan Semesta pun hanya menontonnya waktu di bagian awal saja, tak mau melanjutkannya karena itu sudah masuk ke adegan orang dewasa yang tak patut ditonton untuk anak kecil seperti nya.

"Alasannya?" tanya Semesta menaikkan alisnya satu keatas. Tangannya merogoh saku rok dan mengeluarkan handphone miliknya.

"Alasannya karena kita cuma pengen terkenal dan tenar doang, dengan kita bisa berteman dan dekat sama Asya, seorang ratu bullying disekolah. Maka nama kita berdua ikut terkenal dan disegani bahkan ditakuti banyak murid-murid. Kalo diluar nggak mau temenan sama dia ya karena dari awal emang nggak niat buat temenan sama dia." jelas Tari dengan jujur.

Yuna yang mendengar Tari memberitahu alasan mereka kepada Semesta pun dibuat tak habis pikir. Mengapa ia mau berbicara dengan jujur kepadanya.

Semesta menekan handphone, ia mematikan perekam suara yang sudah ia setel dari awal Tari ingin menjelaskan nya kepadanya.

Ini bisa menjadi bukti saat kapan saja jika ada yang membutuhkannya.

"Sekarang lo udah puas kan!? Jadi jangan pernah lo bocorin rahasia gue!!" sungut Tari menunjuk Semesta berniat mengancam.

"Oke, karena lo udah jujur. Gue nggak bakalan kasih tau sama anak-anak." angguk nya menyetujui.

"Ngapain sih Tar lo kasih tau dia!" sungut Yuna kesal.

"Udah diem deh! Ini terpaksa! Kalo enggak, reputasi gue bakalan hancur!" jawabnya ikut kesal.

"Tapi gara-gara kalian nggak bisa setia sama Asya! Sahabat gue jadi kena imbasnya tau nggak!" marah Semesta menatap mereka berdua tajam.

"Terus?" sahut Yuna tak peduli.

Plak!!

"Maksud lo apa?!" marah Tari tak terima.

Plakkk!!

"Mampus! Rasain!! Mamam tuh terus!" sungutnya menggandeng tangan Adelin pergi menjauh dari mereka berdua yang hanya mematung ditempat setelah memberikan tamparan keras darinya.

"Uh puas banget gue bisa nampar mereka!" cicit Semesta sambil mengibas-ibaskan tangannya beberapa kali.

"Udah lah nggak usah ngumpet dibelakang gw terus!" ucap nya membawa Adel kedepannya.

"Santai, lo bakalan aman kalo udah sama gue!" ujarnya dengan wajah songong.

"Eh itu ada Dipta," cecarnya memberitahu.

"Astaga saya mencari kalian bersama Arga tahunya berada disini!" kesal Galang berucap.

"Lagian siapa suruh nyariin kita," jawab Semesta tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Kalian makan belum selesai, mengapa sudah menghilang tanpa jejak?" heran Arga bertanya.

"Ini Adel mau cari calon suami katanya." cicit Semesta berucap membuat kakinya diinjak sang empu pelan.

"Yasudah kita pulang saja lebih baik, hari sudah gelap." ucap Galang disetujui yang lain.

Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Adel diantar pulang bersama Arga, itu semua karena paksaan dari Galang dan Semesta yang sudah sepakat untuk berkerja sama untuk mendekatkan mereka berdua.

DUNIA SEMESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang