Galang masuk kedalam ruangan, ia melihat bahwa Semesta telah terlelap, dengan langkah hati-hati ia mendekati sang empu agar tak menimbulkan suara hingga membuat nya terbangun.
Mata nya menatap sendu istri kecilnya itu. Galang mengambil kursi lalu duduk disamping ranjang pasien.
"Bunda, Semesta kangen ... " gumam sang empu tanpa sadar.
Galang mengernyitkan keningnya kebingungan. Ia hanya bisa menenangkan Semata yang terlihat tak nyaman dengan mengelus surai nya sayang.
"Setelah kamu bangun kita akan menemui bunda mu." cicit Galang pelan, ia mengelap keringat Semesta yang membasahi wajahnya.
Disisi lain tepatnya di alam bawah sadar, Semesta menatap Bundanya yang sedang meronta-ronta.
Ia tak tau harus berbuat apa sekarang, Semata sadar bahwa ini hanyalah mimpi belaka.
"NGGAK!!! JANGAN KAMU SENTUH ANAK KU!! LEPASKAN DIA!" pinta nya dengan tatapan memohon.
"AKU SAJA!! JANGAN APA-APA KAN DIA!!!" teriak nya kencang membuat Semesta mematung ditempat.
"Apa ini? Aku tidak ingat memori ini." cecar nya masih memperhatikan bundanya dari kejauhan.
"KAMU PERGI DARI SINI CEPAT!!" pinta sang empu kepada seorang gadis kecil yang tiba-tiba muncul memperlihatkan dirinya.
"LEPASKAN BUNDA!!" teriak nya mendorong seseorang menjauh dari sang empu.
Bruk!!
Gadis itu terpental hingga kepalanya membentur aspal dengan keras. Seseorang itu mendorongnya dengan penuh tenaga.
Semesta sendiri yang melihat kejadian itu pun dibuat tak percaya. "Bukannya itu aku?!" monolog nya memperhatikan gadis itu secara detail.
"Jangan sakiti Bunda, hiks-hiks jangan jahatin bunda, aku mohon ... " pinta nya memelas, meskipun ia sempat terpental, gadis itu bangkit dari tempat dengan bersimpuh di kaki seseorang itu.
Dugh!
"Argh!" erang gadis kecil itu kesakitan ketika kepalanya ditendang menggunakan kaki sang empu.
"Hei! Cepatlah! Takut ada orang yang lewat nanti!!!" pinta nya berucap kepada seseorang.
Mata Semesta menangkap satu sosok pria lain, ia terus memperhatikan pergerakan mereka.
Ingin sekali ia membantu gadis itu yang sudah terkulai lemas namun matanya masih terbuka melihat aksi mereka.
"TIDAK!!! JANGAN SUNTIK BUNDA DENGAN ITU!!!" ucapnya kencang kepada mereka.
"Argh!!! Tidak!!!!" teriak bundanya kesakitan hingga meneteskan air matanya.
"BUNDA!!!!" jerit Semesta terbangun dari tidurnya nya, nafasnya memburu dengan keringan bercucuran keluar.
Galang yang awalnya tertidur pun terjaga ketika mendengar jeritan istrinya. "Semesta kamu tidak apa-apa?!" tanya nya panik langsung memberikan segelas air putih untuk sang empu.
Dengan tangan gemetar hebat Semesta memegang gelas itu lalu meminumnya hanya seteguk saja.
"Tenangkan dirimu, tarik nafas panjang setelah itu hembuskan secara perlahan." cecar Galang membuatnya menuruti instruksi suaminya.
Semesta menutup matanya beberapa detik, ingatannya masih terbayang-bayang apa yang ada di mimpinya.
Ia memang ingat dengan mimpinya itu sampai sekarang, namun tentang bunda nya yang menyuruh ia pergi dan menyuruh untuk mereka tak menyentuhnya hingga ia mendapatkan dorongan dan tendagan itu sama sekali ia tak mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA SEMESTA [END]
Roman pour AdolescentsJika dendam bisa meruntuhkan cinta tulus kita, maka cinta tulus yang kau miliki akan ku jadikan senjata untuk membalas dendam. Lalu cinta tulus yang ku milik? Hanya sebatas permainan yang suatu saat bisa saja kalah maupun menang jika dihadapkan deng...