58. Penjelasan Arga

26 20 0
                                    

Adelina mengelus-elus punggung sahabatnya beberapa kali, ia tahu bahwa sang empu sangat teramat syok mengetahui fakta yang sangat membuat mereka berdua tercengang.

"Coba lo jelasin ke gue, mulai dari kenapa bisa lo ganti identitas dan ganti wajah." cecar nya membuat sang empu mengangguk setuju.

Arga mengambil nafasnya dalam-dalam, lalu dengan perlahan ia menghembuskan nya membuat Semesta dan Adel menunggu tak sabaran.

"Wajah gue rusak, gue dihajar habis-habisan sama Alam dkk setelah mereka tau gue pengen ngapain-ngapain lo waktu itu. Awalnya gue berhasil kabur dan cuma luka goresan diwajah, gue pulang dan malah dimarahin sama bokap, kemudian gue putusin buat keluar rumah. Tapi dijalan gue dicegat sama geng abang lo, mereka kroyokan gebukin gw sampe wajah gue nggak kebentuk lagi, untungnya gue masih hidup. Alam nyuruh gue buat negjauhin lo dan jangan pernah nunjukin wajah gue didepan lo." jelasnya membuat Semesta mendengarnya menjadi tertegun.

Mereka berdua yang mendengar pun dibuat tercengang sendiri, mereka dengan sabar menunggu kelanjutan cerita Arga.

"Gue dibawa pergi sama salah satu teman yang waktu itu pengen ikut ngapain-ngapain lo, dia bawa gue ke Korea buat operasi wajah, selama hampir dua bulanan gue nggak balik kerumah. Gue ada di Korea karena operasi itu. Dan kemudian dengan wajah baru, gue pulang ke Indonesia. Karena wajah gue yang nggak bakalan ada yang ngenalin, gue putusin buat ganti indentitas aja sekalian. Nama yang aslinya Asya gue ganti jadi Arga. Gue ketemu Dipta, dan sampai jadi sahabat baik. Terus gue kerja diluar negeri cari uang yang banyak. Sampai gue dapat kabar dimana Dipta mau nikah sama gadis pilihan dia. Dan ternyata itu lo, gadis yang bernama panjang Semesta Angkara Langit." cecarnya berucap panjang lebar.

Adel dengan sungguh-sungguh mendengarkan penjelasan dari Arga. Ia juga baru mengetahui bahwa Semesta mempunyai nama panjang. Selama ini yang ia tahu hanyalah nama Semesta saja, tak ada yang lain.

Semesta sendiri hanya terdiam tak merespons apa-apa, ia masih mencerna apa yang terjadi sambil mendengarkan penjelasan dari pria itu.

"Waktu itu juga pas gue dihajar habis-habisan sama Alam, dia yang mutusin hubungan kita buat nggak ada lagi pacaran. Tapi gue nggak terima kalo kita diputusin, gue masih cinta sama lo, gue Pengan kita nikah dan punya keluarga kecil sendiri. Tapi pas gue dengar Dipta nikah sama lo harapan gue mulai mengecil, gue nggak bakalan kalah kalo harus saingan sama Dipta, dia tampan dan kaya raya, sedangkan gue cuma sebatang kara."

"Akhirnya gue paksain dateng ke pernikahan kalian meski harus menanggung rasa sakit dihati gue yang paling dalam."

"Namun rasa cinta yang begitu dalam membuat gue gelap mata, gue berambisi buat rebut lo dari Dipta dengan cara neror lo dengan segala macam cara. Gue berharapnya lo ngira kalo hidup lo udah nggak tenang karena nikah sama Dipta dan kalian bisa pisah, dengan begitu gue bisa dapetin lo. Tapi kayak nya cara gue gagal total. Dan sekarang gue udah nggak teror lo lagi. Gue udah mulai ikhlasin lo sama Dipta, mungkin emang kita nggak jodoh." ungkap nya dengan mata sendunya, bibirnya mengulas senyum tulus ia tunjukkan kepada Semesta.

"Untuk pertanya gimana gue bisa tau kalian sahabat ya emang kita sebelum nya udah saling kenal waktu gue masih jadi Asya pacarnya Semesta, kita bertiga kan emang sering bertukar cerita." terang nya menatap kedua gadis itu bergantian.

Semesta mengguk paham, tak lama dari itu disusul anggukan Adel yang ikut paham dengan semuanya. "Tujuan gue ganti indentitas dan wajah bukan cuma pengen nggak dikenal sama orang-orang, gue juga pengen dekat lagi sama keluarga dan bisa sama-sama." sambung nya membuat mereka berdua mengernyitkan keningnya kebingungan.

"Maksud lo apa?" tanya Adel penasaran.

"Gue sama Dipta itu emang adik sama abang. Bokap marah gara-gara waktu itu pas pulang keluar keadaan gue acak-acakan. Dan gue juga udah buat nama nangis untuk pertama kaliannya. Gue ngerasa bersalah banget udah bikin keluarga gue kecewa sama sifat gue yang nggak bisa diatur sama sekali." jelasnya semakin membuat mereka tak paham.

DUNIA SEMESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang