Jangan Marah, aku takut..

173 23 0
                                    

semuanya tengah menikmati es krim dan berbagai cemilan yang ada di Cafe itu. tangan panjang itu masih setia mengelus perut buncit Istri mungilnya, namun gadis bermata hazel itu sedikit heran, sini dingin dan Jennie sudah memakai jaket tapi kenapa istri mungilnya berkeringat.

"baby you ok?" Tanya Lisa langsung menghentikan gerakannya karena melihat istri mungilnya tampak berkeringat

"humm, kenapa Hon?" Jawab Jennie

"jangan bohong. katakan apa yang kamu rasakan baby" Tanya Lisa dengan tegas

"aku baik-baik saja Honey" Jawab Jennie tersenyum

"coba duduk di pangkuan aku!" Suruh Lisa memundurkan kursinya

"uhmm" Gumam Jennie patuh

Jisoo dan Chaeng hanya saling melirik karena tidak paham dengan apa yang sedang terjadi, namun Chaeng hanya terdiam tidak berbicara apapun karena dia diberi kode oleh Jennie.

"kamu sakit sayang? please bilang, jangan disembunyikan" Ucap Lisa

"aku memang gapapa, hanya sedikit gerah" Sahut Jennie mengalungkan tangan di leher Lisa

"kita pulang!" Ucap Lisa tegas

"ihh kok pulang, sekarang es krimnya masih ada" Rengek Jennie

"udah menurut saja Je, kita pulang. biarkan Chu yang menyetir" Ucap Chaeng

"boleh, sini mana kunci mobilnya Li" Sahut Jisoo

"nih, gomawo guys" Ucap Lisa langsung menggendong Jennie

Clek

Brak

perjalanannya cukup singkat karena kedai es krim itu memang sudah jalan mau pulang, namun Jennie ingin memakan es krim membuat mereka semua mampir dan meikmati menu yang ada disana. setelah sampai apartemen Lisa langsung membawa Jennie menuju Kamarnya karena gadis bermata kucing itu sudah terlelap sejak memasuki mobil tadi. Saat Lisa akan membilas tubuh mungil dan menggantikan pakaian istri mungilnya, gadis mungil itu terbangun.

"umhh, Honey gerah" Lirih Jennie

"aku bantu ne, kamu terlalu lelah" Ucap Lisa mengelus pipi mandu itu

"hmm, tidak aku ingin mandi sendiri" Sahut Jennie

"kamu yakin sayang?" Tanya Lisa

"hmm, bantu aku ke kamar mandi" Jawab Jennie

"baiklah, Kajja. jangan terlalu lama ne" Ucap Lisa

"ne, cup gomawo honey" Sahut Jennie setelah mengecup pipi Lisa

"nde sayang, panggil aku jika sudah selesai" Ucap Lisa

"hmm aku akan" Sahut Jennie

gadis bermata kucing itu mulai membersihkan dirinya, saat mengelus bagian perut buncitnya sedikit terasa linu membuat Jennie penasaran akhirnya melihat di cermin. betapa terkejutnya dirinya melihat ada lebam, yang mulai membiru di bagian kiri perutnya ia menyentuhnya perlahan namun membuat Jennie meringis.

"aaawwssss ohh sakit sekali" Lirih Jennie menyandarkan tubuhnya

"Baby sudah selesai belum?" Seru Lisa mengetuk pintu kamar mandi

"yaaa, sebentar lagii" Seru Jennie sedikit meringis

Clek

"sudah, kenapa lama sekali baby?' Tanya Lisa menyambut kedatangan Jennie

"aku tadi puppy dulu, jadi sedikit lama Honey" Jawab Jennie

"Kajja aku bantu pakai baju sayang" Ajak Lisa

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang