Lisa yang sejak tadi menahan kesalnya, akhirnya menanyakan kenapa istrinya bisa terluka. sedangkan Gadis bermata kucing itu memang masih kesal, namun ia juga takut jika dimarahi oleh Lisa. terlebih gadis jangkung seringkali mengatakan, jangan sampai Jennie melukai dirinya lagi dan harus lebih berhati-hati karena Lisa sangat paham bagaimana tingkah istri mungilnya jika sedang tidak bisa mengendalikan emosinya apalagi sekarang jennie tengah mengandung.
"Kenapa bisa sampai luka?" Tanya Lisa menatap istri mungilnya yang sudah menunduk
"jawab?! kamu tau bagaimana aku kan?" Tanya Lisa lagi
"kalo suasana hati kamu sedang buruk, jangan melampiaskan nya dengan kemarahan dan berujung kamu terluka Jennie! tingkahmu yang tiba-tiba marah kepadaku, jelas membuatku kesal! aku dari pagi kerja, bahkan pulang hanya mengantarmu dan pergi lagi untuk bekerja. ini balasannya huh? aku pulang tidak disambut dengan baik, malah kamu mengajakku bertengkar? kamu ini kenapa? jangan sampai aku marah besar sama kamu ya!" Cerca Lisa
"aku tau aku salah, aku salah kesal denganmu! neee aku salah jika aku kesal karena kamu sangat sibuk! aku juga salah menahan rindu dengan sikapmu yang selalu mengutamakan aku! IYA AKU YANG SALAH!" Sahut Jennie
"kamu melakukan pekerjaan itu bukan hanya di rumah sakit, sadarkah kamu? bahkan dikamar kita saja kamu sibuk dengan benda mati itu?! aku tau disaat aku tidur kamu masih bekerja! aku tau kamu memegang semua pekerjaan, aku hanya membantumu dirumah sakit! aku tau dan mengerti itu semua! tapi apa kamu gak sadar? aku juga butuh perhatian kamu! bisakah jika dikamar, kita sedang berdua jangan bekerja terus menerus?! kamu pikir aku diam saja?! tentu saja tidak, aku khawatir dengan kondisi tubuhmu! kamu itu manusia lili, kamu bukan robot! seorang dokter juga harus mementingkan kesehatannya!" Ucap Jennie penuh penekanan deru nafasnya begitu memburu saking marahnya kepada Lisa
mendengar ucapan Jennie, membuat Gadis jangkung itu terdiam ia merenungkan semua perkataan Jennie memang itu semua adalah fakta. Lisa merasakan jika amarah Jennie sudah sampai puncak seperti ini tandanya memang Lisa sudah melebihi batasnya.
"aku juga butuh kamu lili, aku tidak masalah jika kamu sibuk di jam kerja. aku terbiasa dengan liliku yang selalu mengutamakan jika di rumah, selama kita diLA juga kamu bekerja tapi tidak separah sekarang lili. aku hanya khawatir, aku gak mau kamu sakit lihatlah tubuhmu mulai menyusut! aku tidak mau kamu kurus kempeng seperti bambu!" Ucap Jennie
"maaf baby, maaf jika kamu merasa sikap aku sudah melewati batas wajar, aku yang salah bukan kamu sayang. maaf membuatmu merasa terabaikan sayang, maaf ya, membuat mood kamu buruk malam ini sayang" Gumam Lisa mengeratkan pelukannya
"humm" Gumam Jennie memejamkan matanya dalam dekapan Lisa lalu mengatur nafasnya
"Gomawo baby, cup cup gomawo sudah menyadarkan aku" Ucap Lisa mengecup pipi mandu
"hmm, jangan seperti itu lagi. kamu juga butuh waktu istirahat, aku dan Baby L juga membutuhkanmu saat berada dirumah. jika kamu seperti ini lagi, demi tuhan aku akan menghancurkan ruangan dan semua yang ada di rumah sakit itu dalam sekejap hon!" Ancam Jennie menatap mata hazel itu
"omo, seram sekali hum. nde tidak akan sayang. kamu boleh mengatur jadwalku sayang, aku akan patuh denganmu" Sahut Lisa terkekeh pelan
"humm, itu lebih baik" Sahut Jennie mengeratkan pelukannya
"kita tidur ya? besok har-" ucap lisa terpotong karena mendapat tatapan tajam lagi
"ya memang harus tidur, dan besok aku akan dirumah bersamamu dan Baby L" Lanjut Lisa
"good Dadda" Sahut Jennie
Malam ini Lisa beruntung, kucing itu tidak mengamuk hanya memarahinya saja. awalnya Lisa ingin bilang jika besok akan kembali kerja, namun mendapatkan tatapan tajam membuatnya mengurungkan niatnya lalu memilih mengubah ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons For Falling in Love
FanfictionGadis bermata kucing itu bernama Jennie Kim, Gadis mandu itu sangat mudah merajuk karena memang sejak kecil dimajakan oleh keluarga sampai sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung. Kehidupan Jennie semakin berwarna ketika mengenal sosok Lalisa...