Semalam Maisya meminta Erick melakukan sesuatu untuk memperlancar tujuannya. Namun sebelum Maisya akan berangkat menuju sekolah Erik hubungannya. Maisya mengangkat telepon di atas motor yang sudah dirinya tunggangi.
"Halo sayang, udah paham kubu yang gue maksud dulu?"
"Arthur maksudnya, iya tahu dia masuk dua geng'kan. Tumben lo manggil sayang, suka lo sama gue?"
"Ya udah sih gak usah marah, kalo pun iya juga gak akan merubah perasaan lo, pada akhirnya lo juga tahu. Lama gue sembunyi perasaan ini juga mau timbul kepermukaan, capek tau gak. Gue ada informasi nih."
"Informasi, ya udah cepet gue mau berangkat ini."
"Sepupu kesayangan kabur sama sahabat lo."
"Basi, gue udah tahu. Kalo kabar Rianna gimana."
"Penasaran ya, kritis sih katanya tuh boneka Annabelle. Tapi tunangannya jadi jarang masuk sekolah. Cuma ada teman lo yang kaya sama miskin."
"Erlan sama Haris yang lo maksud gak usah bawa finansial. Lo kenapa sih dari tadi kek orang yang hati-hati kek ada abang lo aja."
"Iya emang ada, makanya gue gak sebut nama mereka. Nanti gue nagih janji lo itu, permintaan yang cuma bisa terwujud lewat lo. Inget gue udah lakuin apa yang lo minta, bahkan gue lakuin pagi-pagi buta."
"Bagus, lo campur bubuk mesiu kan. Ya udah gue berangkat dulu, baru kerja sekali udah nagih janji aja lo, bye.'
"Hati-hati sayang, ada yang nusuk tuh orang si sekitar lo Bye."
Tanpa Erick peringati pun Maisya sudah tahu ancaman disekitar yang akan menusuk seluruh rencananya maka hari ini target pertama harus di musnahkan menjadi abu.
°°°
Pagi ini SMA Aruna sudah ramai dengan murid-murid yang yang baru saja memasuki gerbang. Maisya biasanya menggunakan taksi bila menuju sekolah, kali ini dirinya membawa sepeda motor yang lumayan besar dari tubuhnya sendiri. Saat di Bhakti Mandiri Maisya selalu berangkat dengan Arthur karena tugas Arthur memastikan Maisya dengan selamat di manapun dia berada. Tentu saja jika itu adalah perintah dari Rayn.
Namun setelah Maisya pindah sekolah ke SMA Aruna, Arthur semakin mudah menjalankannya karena dirinya juga bersekolah di sana. Tetapi Maisya tak mau lagi berangkat dengan Arthur karena dulu juga hanya permintaannya kepada Rayn dan dirinya berhak menentukan apa yang dirinya inginkan.
Saat ini Katulistiwa sedang berkumpul di kantin tentu saja bersama Ziela dan Triksi juga Fanka yang masih kesal dengan Alviar. Semua orang terlihat sedang bercanda riang dan menikmati sarapan pagi di sebagian orang. Parkiran sangat dekat dengan area kantin maka saat Maisya memarkir kendaraan semua orang melihat padanya.
"Eh itu Maisya, tumben banget bawa motor," ucap Nathan.
Maisya melangkah bahkan sedikit berlari melewati bangku yang dipenuhi anak-anak Katulistiwa berada, Maisya berjalan menuju kedai jajanan dan membeli beberapa lolipop. Maisya membuka bungkusan lolipop dan memakannya. Saat akan pergi menuju kelasnya tangan Maisya tertahan oleh Triksi yang kemudian menatapnya lekat.
"Kemaren gue gak sempet bicara sama lo, ada apa kemaren telepon gue?" Tanya Triksi.
"Ah itu gue cuma mau nanya ada kabar gak soal cat hitam yang gue titip," ucap Maisya membuat Askha menoleh pada Maisya.
Semua tampak bingung, namun Triksi hanya mengangguk saja. Walaupun sebenarnya bukan hal itu yang ingin Triksi tanyakan kepada Maisya. Jika ada yang penting Maisya juga akan selalu langsung memberi tahunya. Mungkin saat dirinya menjadi seorang monster kemarin Maisya hanya ingin menyapa bukan memberikan tugas dalam misinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAISYA ADELLA (On Going)
Short StoryJangan hanya melihat covernya sebelum mengetahui isi dari sisi baik dan buruknya seseorang. Ini kisah Maisya Adella, tentang persahabatan cinta dan penghianatan juga dunia yang di penuhi kegelapan. Misteri kematian dan kisah cinta yang sungguh memua...