Isak tangis keluar dari tatapan redup Maisya air mata mengalir begitu saja membasahi kemeja putih milik Gerry hanya karena mendengar cerita dari sebuah kesalahpahaman saat Rara melihat Gerry tertidur di klub malam bersama seorang wanita yang tak lain adalah Maisya itu sendiri, Rara menjadi lepas kendali dan memutuskan hubungannya dengan Gerry. Padahal sebelumnya mereka hanya bertengkar karena perbedaan pendapat tentang jarangnya waktu yang diluangkan Gerry. Sekarang di tambah pertengkaran karena kejadian yang melibatkan Maisya dan Gerry di sarang maksiat.
Walaupun di sini yang seharusnya menangis karena diputuskan oleh Rara adalah Gerry, justru disini malah Maisya yang terisak paling kencang akibat renggangnya hubungan di antara mereka.
Pikirannya Maisya terus bertanya-tanya, manusia mana yang berani mengadu domba pasangan terbucin sealay Gerry dan Rara. Rasanya ingin sekali Maisya memukuli orang itu dengan pentungan satpam yang berada rumahnya. Melihat kondisi Gerry yang memperlihatkan sisi rapuhnya, membuat Maisya jadi menangis mewakili rasa sedih kakaknya yang menyebalkan. Sayangnya tetap terlihat miris jika di lihat dari jarak yang sangat dekat, Gerry terlihat seperti babi yang sedang mengalami hidung tersumbat.
Di kemudian hari Maisya harus menjelaskan segala kepada Rara, bahwa sayang dan cinta kakaknya serius kepadanya. Maisya tak menyangka bahwa Rara akan kekanak-kanakan memahami Gerry dan langsung memutuskan hubungan begitu saja sebelum tahu kejelasannya. Hubungan dua orang yang cukup unik menurutnya, Rara begitu mudahnya percaya saja pada orang yang melaporkan Gerry berbuat yang tidak-tidak. Rara langsung dirundung emosi saat mendapati bahwa Gerry sedang bermesraan dengan seorang wanita di sebuah klub malam.
Tak lepas dari itu, masalah baru juga datang pada Maisya entah sejak kapan Sean berdiri di depan pintu masuk rumah Maisya dan menyaksikan Maisya memeluk seseorang yang Sean sendiri sudah merasa tak nyaman dengan keberadaan laki-laki itu sejak menemuinya di pasta. Jika Sean adalah penguntit Maisya, maka sudah dipastikan Sean sudah mengetahui bahwa laki-laki itu adalah kakak dari Maisya namun mata-mata Sean tidak sejelas itu memberi informasi karena mengawasi Maisya hanya dari kejauhan.
"Lepas dulu bang, nanti gue temenin lo lagi ," pinta Maisya dan langsung di turuti oleh Gerry.
Maisya berdiri dan menghapus jejak air matanya. Disusul Gerry yang juga melakukan hal yang sama.
"Gak papa lanjut aja Della, saya cuma mau mampir tapi kayaknya kamu sedang ada tamu. Maaf mengganggu," ujar Sean sopan.
"Ya udah deh kalo lo mau pulang silahkan," tampik Maisya yang tidak melarangnya.
"Sya," panggil Gerry.
Pikiran Maisya kalut untuk apa dirinya khawatir, toh Sean juga bukan siapa-siapa. Kalian tandai saja, karena Sean yang hanya memiliki perasaan terhadap Maisya bukan sebaliknya.
"Diem, lo dilarang ikut campur. Karena posisi bang Gerry lebih berarti bagi gue dalam hal apapun dan untuk lo Sean silahkan pulang, lo gak lupa jalan pulang'kan apa perlu gue anterin juga," tutur Maisya.
"Aduh, Sya. Gue bener- benar tersanjung," ujar Gerry yang tersenyum dikala matanya masih berurai air mata.
"Saya pergi sendiri, permisi," pamit Sean.
Maisya kembali terduduk di samping Gerry yang tampak seperti pengecut yang menyedihkan saat ini. Menangis hanya takut kehilangan seseorang yang sudah menjadi bagian hidupnya. Terkadang bagi seorang laki-laki, menjadi harga dirinya mata orang lain agar tidak terlihat lemah adalah suatu hal yang paling penting. Akan tetapi, laki-laki juga manusia yang memiliki hati, dirinya tahu dimana dirinya bisa menjadi diri sendiri dan berpura-pura menutupi sakit hatinya.
Bagi Gerry merintis hubungan tidak semudah yang dibayangkan. Begitu pula dengan Maisya yang sangat memahami jelas apa yang di rasakan oleh kakaknya, terlebih lagi Maisya pernah merasakan berada diposisi Rara. Meninggalkan seseorang yang sudah menjadi pusat dunianya, sebelum mendengar penjelasan yang sebenarnya bisa memperbaiki hubungannya. Yah, orang yang di maksud itu adalah Fauzan. Dia yang pengecut, dirinya juga salah di mata Maisya. Walaupun Maisya tahu jika kekasih Arthur (Alea) yang menjadi duri dari hubungannya. Fauzan sadar bahwa dirinya juga salah karena dirinya memang menduakan Maisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAISYA ADELLA (On Going)
Short StoryJangan hanya melihat covernya sebelum mengetahui isi dari sisi baik dan buruknya seseorang. Ini kisah Maisya Adella, tentang persahabatan cinta dan penghianatan juga dunia yang di penuhi kegelapan. Misteri kematian dan kisah cinta yang sungguh memua...