Sudah puluhan kali Sean menghubungi Maisya mulai dari menelepon mengirimkan pesan dan surel semacamnya namun tak kunjung Maisya gubris sama sekali.
Siapa sangka Maisya bersedia menyanggupi permintaan Mikaila agar dirinya menjauhi Sean dan Mikaila akan menceritakan mengapa kalung ibunya berada di tangannya. Karena itulah yang terjadi, setelah pertemuannya dengan Mikaila yang memintanya menjauhi Sean setelah Mikaila memberikan informasi mengenai masa lalu yang Maisya butuhkan.
°°°°Kalung berliontin kepik merah atau yang orang-orang bilang Lady bug. Raut wajah Maisya seketika berubah memandang Kai dengan tatapan tajam.
"Kamu tahu ini kalung siapa?" tanya Kai.
"Kok bisa kalung mama ada di kak Kai?" tanya balik Maisya.
Kai tersenyum rupanya benar Maisya adalah Della yang dirinya cari.
"Jadi bener nama kamu Della?" tanya Kai.
"Iya nama aku kan Maisya Adella kak, pertanyaan aku belum di jawab loh," ucap Maisya.
Sepertinya Mikaila mengulur waktu entah apa yang dirinya inginkan sehingga senyuman yang sulit di artikan terukir di wajahnya.
"Gue akan bilang tapi ada syaratnya,"ujar Kai.
"Apapun itu akan gue lakukan jadi kasih tahu kronologisnya," ujar Maisya.
Tidak ingin buang waktu kini Mikaila mengatakan bahwa dirinya adalah saksi mata dari kejadian kecelakaan dan melihat keluarga Attaja sebagai pelaku utamanya. Meski dirinya masih kecil pada saat itu namun setelah cukup usia karena ingatannya yang tajam, tidak sulit baginya mengetahui jika itu adalah Attaja.
"Dan syaratnya cukup mudah, jauhin Sean karena gue suka sama dia, lo juga udah punya pacar jadi gak usah banyak tingkah," ujar Kai.
°°°°
"Sialan. Kenapa gue harus jauhin Sean? Kenapa harus Sean. Enggak Del lo gak boleh kayak gini lagian Sean gak boleh lepas dari genggaman dia juga sebuah pion yang berguna. Lo mungkin bisa tanpa dia. Nggak akan berpengaruh apa-apa dalam rencanannya, tapi masalahnya kekuatan dan koneksi gue berkurang," sesal Maisya.Tok...tok...tok...!
"Non Maisya itu ada den Sean di bawah," ucap Bi Rumi.
"Sean? Yang bener aja," ucap Maisya.
Maisya turun dengan memasang mimik wajah datar sementara Sean sudah merasa kesal karena panggilannya tak Maisya angkat sedari tadi.
"Kamu kenapa saya hubungi puluhan tidak kamu jawab sama sekali Della," protes Sean.
"Lo itu cuma pion. Mainan dan pemanfaatan juga, toh tugas lo juga udah selesai," sahut Maisya.
Sean terkejut mendengarnya apa yang diucapkan Maisya, lalu selama ini kedekatan mereka Maisya anggap sebagai rekan saja. Sean sudah mengatakan jika dirinya menyukai Maisya bahkan sama sekali tidak diberikan kepastian sama sekali. Apa Sean sudah kalah?
"Apapun yang kamu ucapkan itu terserah kamu, tapi biarkan saya tetap di sisimu. Masalah keluarga The sister saya sudah menemukan seseorang yang bersangkutan tentang orang tuamu," ujar Sean.
"Gue gak butuh," jawab Maisya cepat.
"Masalahnya gerak-gerik Mikaila itu mencurigakan dan dia kemarin entah pergi kemana? Bahkan orang-orang saya juga kehilangan jejak, kau perlu informasi ini Della," ucap Sean.
"Dia suka sama lo dia nyuruh gue jauhin lo. Jadi gue minta tolong jangan suka sama gue. Gue cuma remaja penuh dendam Ael. Gue tak sepantasnya dicintai oleh orang yang kompleks dan kompeten kayak lo. Gue minder, gue cuma gadis rapuh, jadi stop terobsesi dengan gue," pinta Maisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAISYA ADELLA (On Going)
Short StoryJangan hanya melihat covernya sebelum mengetahui isi dari sisi baik dan buruknya seseorang. Ini kisah Maisya Adella, tentang persahabatan cinta dan penghianatan juga dunia yang di penuhi kegelapan. Misteri kematian dan kisah cinta yang sungguh memua...