38.ZIA?

8 2 0
                                    

Hayow semua kali ini sedikit agak panjang hehe. Jadi santai aja bacanya tak usah buru-buru.

Selamat membaca.

_

Berkali-kali Maisya melawan orang-orang Sean namun selalu lolos dan berakhir mereka yang terluka. Gerry mulai melakukan tugasnya mengantikan peran Askha yang bertugas memata-matai Arthur juga mengawasi pergerakan Zeus. Rara juga dilibatkan dalam memantau keluarga Mikaila, sekedar berjaga-jaga jika mereka akan melakukan sesuatu.

Lora. Ketua dari mafia Ailes, belum memberikan perintahnya. Maka dari itu saat ini Maisya tak bisa bertindak lebih jauh. Walaupun Maisya menyebarkan bukti yang dirinya dapat dari Kazio, hal itu belumlah cukup. Jika dirinya mengandalkan mikro chip yang berada di tubuhnya itu harus menggunakan persetujuan Lora maupun Kenneth.

Hari ini adalah misi membobol markas Devils untuk mencari pemancar terbukanya chip yang tertanam pada Maisya agar data bisa diakses tanpa harus mengambil chip dari tubuh Maisya. Bukan hanya itu mereka juga berencana membongkar rahasia mafia tersebut hingga seluruh dunia tahu dan hukum meliriknya. Mungkin jika setelahnya Maisya akan menyerahkannya kepada hukum karena Ailes hanya menginginkan kematian pemimpinnya agar Kelompok mafia itu runtuh sehingga Ailes tidak memiliki persaingan perdagangan didalam negeri. Maka dengan demikian seluruh kalangan yang memiliki ikatan kerjasama bersama Devils akan di urus oleh pihak berwenang.

Sialnya lagi misinya dibuntuti oleh Sean yang saat ini dari jauh memperhatikan. Membuat Maisya tidak bisa leluasa menjalankan misinya.

Saat ini Maisya dengan sniper ditangannya berada di rooftop sebuah apartemen milik keluarga Kazio karena posisinya yang strategis langsung menghadap kekediaman Zeus. Melihat anak buah Sean yang terus memperhatikan gerak-gerik Maisya di sebuah kafe yang tidak jauh dari sana membuat Maisya harus memutar otak.

"Rencana b," instruksi Maisya pada Gerry lewat sebuah alat komunikasi.

Maisya pergi dari rooftop apartemen menuju ke kamar mandi umum yang tidak jauh dari sana, dirinya menunggu seseorang yang juga ikut masuk dan melepaskan semua atribut yang dikenakannya.

"Yang bener aja Del, gue gak pandai dalam menembak. Masa sniper lo gue bawa juga," protes seseorang yang akan menggantikan posisi Maisya.

"Bawa aja terlalu mencolok kalo gue bawa senjata kayak gini, ini buat mengecoh Sean biar dia ngikutin lo dan gue bisa jalani misi . Gue bawa pistol kecil yang gue pasang peredam suara. Lo tahu harus kemana Ra, Gerry udah sherlock  lokasinya," jelas Maisya.

Saat Rara yang sedang mengamati keluarga the sister dan dirinya mendapat arahan untuk mendatangi Maisya di titik koordinat yang telah ditentukan dirinya langsung.

Maisya keluar dengan mengunakan hoodie hitam dengan tudung dikepalainya, keluar seperti saat Rara masuk ke dalam toilet. Maisya bersembunyi di balik sebuah pilar memastikan orang-orang Sean mengikuti Rara. Begitu Rara keluar dari toilet umum benar saja mereka langsung membuntuti Rara. Saat dirasa mereka cukup jauh Maisya langsung menuju gerbang masuk kediaman Zeus, karena tidak mungkin jika dirinya menembak tanpa sniper karena saat ini Maisya hanya memiliki senjata api jarak pendek.

Dava menghampiri Maisya di gerbang memberikan akses masuk dan bergerak dalam senyap.

"Ah gue lupa Gerry punya mainan berwujud lo. Setelah gue masuk dan berada di dalam, kontak Gerry buat nyusul Rara ke vila keluarga," tukas Maisya menepuk pundak Dava.

"Mohon bantuannya Queen, gue ingin hidup dengan normal," ucap Dava penuh harap.

"Kemana jalannya?" tanya Maisya.

"Lo lurus aja di sana ada lorong penyiksaan di sebelah kanan ada gang kecil yang langsung terhubung pada satu pintu yang selalu terkunci. Tapi hati-hati banyak penjaga juga di sana," papar Dava.

MAISYA ADELLA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang