30.PERTEMUAN

8 3 0
                                    

Pertemuan tidak terduga antara Inti Revlas bersama Ziela dan Maisya saat ini diwarnai kesunyian dengan tatapan mata yang saling menusuk. Seakan semuanya sudah siap saling membunuh.

Maisya menikmati minuman pesanannya, " Gak usah basa-basi. Lo kamu apa lagi dari Dedel?"

"Anjir, Aku kamu. Selama pacaran sama kakak gue aja lo sama gue gak pakek aksen aku kamu," ceplos Ziela.

"Jadi Dedel udah punya yang baru. Sebenernya aku waktu itu cuma nguji kamu. Aku tahu waktu itu Alea udah punya pacar, tapi aku sadari kelakuan aku keterlaluan," sesal Fauzan.

"Alah lo emang nggak cocok sama golongan musuh kayak Adel," Sahut saka.

"Diem," titah Azka.

"Dedel maafin. Tapi udah ya. Kerena untuk balik kayak dulu gak akan bisa," cetus Maisya.

"Gue tahu, oh iya soal Zia…," ucapan Fauzan terpotong.

"Dia udah bahagia, gak usah khawatir,"  pungkas Maisya.

"Iya gue udah tahu, makasih udah jadi orang yang buat adik gue bahagia selama hidupnya karena keberadaan kamu Del," ujar Fauzan.

"Iya, gue mau balik. Ayo Ziela," ajak Maisya menarik lengan Ziela dan pergi dari restoran.

Fauzan hanya bisa memandangi punggung Maisya yang semakin lama semakin menjauh.

"Udah, lepasin aja. Katanya mau liat Adel bahagia," ungkap Azka.

"Lo bener, setidaknya dia masih hidup. Gue takut kalo gue jujur alasan gue pacarin Alea karena takut ancaman dia yang nyuruh cowoknya yang namanya Arthur itu buat bunuh Adel," papar Fauzan.

"Bucin, bucin. Untungnya udah putus mungkin kita tinggal nama di tangan Atyasa," ledek Saka.
°°°
Bukan pertemuan yang romantis hanya berbalutkan dramatis bukan urusan bisnis namun berbau magis. Dikatakan jika seseorang yang bermasalah dengan seorang Zeus maka dirinya hanya akan masuk ke dalam tanah berkedalaman tiga meter bukan hanya sekedar masuk ICU rumah sakit.

Dua Wajah pria paruh baya bertatapan tajam matanya saling menusuk sampai Leonardl yang membuka percakapan.

"Dilihat-lihat anda tidak jatuh miskin, masih seperti Tuan Zeus yang menumpas kepala dengan rapi. Namun ini sebuah penghinaan jika anda hanya mengirimkan kotak berisikan bangkai hewan seperti kelinci dan tikus. Apa anda ingin mempermalukan saya," jelas Leonardl menyodorkan sebuah kotak berbau tajam.

Tanpa di buka pun pasti yang di ucapkan Leonardl adalah sebuah kebenaran. Hidungnya masih berfungsi dengan baik begitu juga dengan pita suaranya.

"Gerry!" teriak Zeus.

Gerry langsung menghadap, tentunya di buntuti oleh Dava dengan raut wajah khawatir. Keduanya tertunduk dan siap mendengar perintah.

"Kenapa isi hadiahnya berubah?" tanya Zeus.

Damm, seakan-akan bom meledak di waktu yang tidak tepat. Perut Dava seketika mulas, bagaimana jika Gerry meminta kalungnya kembali sementara dirinya sudah menjualnya kemarin.

"Saya tidak memeriksa isinya Tuan jadi saya tidak tahu jika isinya berubah. Mungkin saja ada yang menukarkan dengan sengaja," ucap Gerry.

Zeus tampak terkejut rupanya begitu kejadian. Siapa yang tidak percaya dengan kata-kata terperinci yang tercetus di orang yang selama ini menjadi kepercayaannya. Selama sepuluh tahun Gerry sudah berkerja dengan memenuhi semua keinginannya.

Apa yang di lakukan oleh Gerry? Apa dia menjebak dirinya sendiri saat ini? Bukan dirinya sendiri yang menukarkan hadiahnya. Gerry sungguh mengambil resiko yang besar saat ini.

MAISYA ADELLA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang