Ujian kali ini telah usai Maisya hanya perlu menunggu hasil kelulusannya nanti. Saat ini Maisya menunggu jemputan Sean dekat gerbang sekolah bersama Triksi. Selama dirinya berada di sekolah dirinya sama sekali tidak melihat ketua dan wakil ketua Katulistiwa. Entahlah mungkin selepas dari rumah Maisya, Alviar di amuk lagi oleh ayah handa tercintanya. Namun masa bodoh dengan Nathan yang entah kemana ataupun Arthur yang tidak kelihatan batang hidungnya setelah ujian usai.
Sekarang yang terpenting adalah mempertemukan Triksi dengan Zeus karena tidak mungkin jika Maisya yang harus membunuh orang yang Zeus siapkan, apa lagi sekarang Triksi sangat haus akan darah dan daging manusia untuk santapannya. Dan sejujurnya Maisya sudah menduga hal itu yang akan menguntungkan bagi dirinya.
Begitu Sean sampai tiba-tiba Kazio muncul dan menyapanya dengan senyuman ramahnya.
"Selamat siang kak, suatu kehormatan bisa bertemu dengan ketua geng besar seperti anda," sapa Kazio membuat Sean terdiam.
"Uh ya ampun sayang kenapa ada di sini pake sempetin sapa kakak sepupu aku sih," tukas Maisya selagi mencubit pipi Kazio.
"Gak apa-apa sayang, aku senang kok bisa bertemu dengan ketua Atyasa secara langsung," ucap Kazio.
"Uh lucunya pacar aku ini, kakak aku itu dingin banget sama orang baru jadi jangan tersinggung sama sikapnya dia ya. Ya udah aku pulang dulu ya sayang, ayo Triksi," ajak Maisya.
"Eh Triksi, gue kira lo balik sama Askha dia cari-cari lo padahal," ucap Kazio.
"Bilangin aja ya sayang Triksi pulangnya bareng aku, dadah ganteng," ujar Maisya menarik Triksi segera agar masuk kedalam mobil.
Mobil kini menjauh dari area sekolah, lihatlah begitu renyahnya saat ini Triksi sedang menertawakan diri seorang Maisya yang merendahkan martabatnya di hadapan Kazio.
"Sialan gue nyesel pacaran sama dia, tapi gue harus bisa jadi pacar yang baik biar dia bisa percaya sepenuhnya sama gue. Setidaknya sampai gue dapet informasi dari Kazio," ujar Maisya.
Bahkan sedari tadi Sean hanya fokus menyetir tanpa memperdulikan Maisya yang tengah kesal dan Triksi sedang tertawa lepas. Hanya bisa memandang aspal jalanan karena dirinya juga tak suka saat melihat Maisya begitu manis kepada laki-laki lain.
"Agrrhh, rasanya mau meledak kepala gue. Salah gak sih gue mainin perasaan orang kayak gini," sarkas Maisya.
"Mana gue tau, siapa suruh jadi buaya" ledek Triksi di sela kekehanya.
Dengan keberanian yang Sean kumpulkan mencoba untuk membuka suara saat kedua wanita itu berhenti berbicara. Rasa penasarannya kian memuncak saat Maisya mengenalkan dirinya sebagai kakak sepupunya kepada pacar barunya yang terjalin di Minggu yang lalu.
"Maaf jika saya lancang, mengapa pacar barumu itu mengatakan bahwa saya sepupu laki-laki kamu Della?" tanya Sean.
"Ah soal itu, bukan salah diriku dia saja yang bodoh. Dia tidak tahu sepupuku seusiaku walau berbeda saru tahun diatasku masih bisa dibilang seumuran bukan, sedangkan dirimu sudah tua bukankah itu benar tuan arogan," jawab Maisya.
"Lo yang sangat cerdas atau Kazio yang bodoh gue rasa tidak mungkin jika Kazio bodoh. Dari data katulistiwa aja dia itu peretas, bisa aja dia yang lagi main-main sama Queen," sela Triksi.
Sejujurnya Triksi tak ingin menyela pembicaraan namun melihat tingkah Maisya yang semakin menunjukkan wajah aslinya jujur saja Triksi semakin kagum. Triksi akui Maisya bukanlah orang yang baik seperti yang terlihat namun banyak wajah yang tersembunyi di balik senyumannya.
"Anda tidak bisa meremehkan seseorang dengan menilai apa saja yang kau lihat nona Triksi, bisa saja dia telah mengetahui segalanya atau memang tidak tahu apa-apa," sahut Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAISYA ADELLA (On Going)
Short StoryJangan hanya melihat covernya sebelum mengetahui isi dari sisi baik dan buruknya seseorang. Ini kisah Maisya Adella, tentang persahabatan cinta dan penghianatan juga dunia yang di penuhi kegelapan. Misteri kematian dan kisah cinta yang sungguh memua...