41.TIPUAN

3 0 0
                                    

Alhamdulillah bisa up lagi nih! Walaupun hpnya antara hidup dan mati. Ealah lebay amat kan ya hehe.

Happy reading semua
Mimil sayang kalian
Sepesial untuk kali ini karena 31 Oktober ini ultah adeknya Mimil

Semoga adik Mimil panjang umur sehat selalu dan lancar terus rejekinya makin kiyowo dan bahagia selalu aamiin.

*****
Setelah tadi siang Maisya menangis di hadapan Rayn dan membeberkan rencananya. Malam ini hari terasa sunyi, Rayn dengan langkah cepat membawa sebuah kantong besar menuju ruang rawat Maisya. Gerak-geriknya tidak luput dari pandangan mata seseorang yang selalu mengawasi pergerakan orang yang keluar masuk ruangan Maisya.

Lima belas menit berselang Rayn keluar dengan mendorong kursi roda dengan seseorang yang duduk nyaman lengkap dengan selang infus.

Rayn membawanya ke taman dengan pencahayaan redup dibawa sinar bulan dan remangnya lampu taman. Tidak lama Kazio dan Ziela datang dan duduk disebuah bangku taman berhadapan dengan seseorang yang duduk di kursi roda. Rayn beranjak dari tempatnya meninggalkan Kazio juga Ziela. Sementara Arthur yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik mereka tepat bersembunyi dibalik semak. Sampai Kazio juga Ziela membawa seseorang di kursi roda menuju kamarnya lagi setelah menghabiskan waktu lima belas menit di sana.
°°°

Letupan terdengar di berbagai tempat asap menyebar membuat kekacauan di ruangan pesta. Orang-orang Zeus siaga mengelilingi ruangan sementara para tamu sudah berlarian dan sebagainya tiarap melindungi kepalanya.

Sebuah tembakan dilepaskan,terdengar nyaring mengenai salah satu gelas minuman di atas meja. Siapa pelakunya? Tentu salah satu orang yang menyamar sebagai pelayan disini. Dia adalah orang dari kelompok Ailes memberikan peringatan pertama pada Devils yang langsung membunuh pelayan dengan sekali tembak.

Askha masih diam memegangi kepalanya, seolah dirinya hanya pebisnis yang tidak tahu apa-apa.

Tembakan bahkan suara benturan keras terdengar dari arah luar. memerintahkan beberapa orang bawahannya memeriksa keluar.

Duarr!

Pintu meledak saat salah satu orang berusaha membukanya, semua orang terluka akibat ledakan. Seseorang terlihat berjalan sempoyongan memasuki ruangan pesta. Dava masuk dengan darah yang keluar dari perutnya dan terkapar di lantai tepatnya dibawah kaki Zeus.

"Tuan Gerry telah berkhianat, dia melakukan penyerangan bersama kelompok mafia Ailes," jelas Dava.

Setelah bicara Dava menutup matanya namun sebelum itu dirinya melempar senjata api kearah Askha.

Baru Zeus akan memeriksa keluar, tembakan terdengar bersahutan. Askha menembaki mereka yang berasa di belakang Zeus juga beberapa orang yang berdiri mengelilingi ruangan.

"Lepaskan senjata, tuan Derex," todong Restu Attaja mengarahkan senapan jenis sniper pada Askha.

Tlak!

Senjata api itu Askha lepaskan, pelatuk mengalami tekanan pada lantai sehingga sebuah peluru melesat ke atas menembak sebuah lampu hias hingga mengenai salah satu orang bawahan Zeus.

"Oops, sepertinya terlambat," keluh Askha melihat Kenneth berada di luar jendela menerobos masuk melewati jendela yang dirinya pecahkan.

Duarr!

Kaki dari Restu tertembak peluru yang ditembakkan Kenneth, namun Askha yang lengah melupakan Zeus yang sejak tadi sudah memegang senapan.

Duarr!

Kenneth terkejut saat melihat Zeus menarik pelatuk menembak kearah Askha. Namun yang lebih mengejutkan lagi seseorang dengan setelan hoodie hitam menghalangi laju peluru. Mengorbankan dirinya sebagai sasaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAISYA ADELLA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang