Chapter 27

1.9K 253 78
                                    

"Kak, kita makan dulu yuk!"

"Tidak bisa! Kita harus jalan-jalan dulu!" Malaysia membalas ucapan Philippines dengan kesal. Pagi-pagi buta mereka sudah menyeret Indo untuk pergi, dengan alasan kalau Indo jarang menghabiskan waktu dengan mereka berdua.

Indo hanya menghela nafas kasar. Kedua adiknya itu menggelayuti tangannya seperti monyet. Suasana pasar pagi itu memang terlihat lebih ramai dari sebelumnya. Tentu saja karena hari ulang tahun Ratu tercinta Wilwatikta sudah didepan mata.

Banyak kereta kuda dengan lambang keluarga berbeda-beda yang berasal dari luar benua sudah berdatangan. Meskipun ulang tahun Ratu Zamrud masih lusa tapi semua persiapan tampaknya sudah rampung.

Disepanjang jalan tadi pun, Indo melihat banyak poster berlukiskan wajah rupawan sang Ratu. Indo sampai sekarang pun masih mengagumi sosok Ratu Wilwatikta yang sangat terkenal akan kecantikan dan kelembutannya.

"Kita akan ke tempat pandai besi terlebih dahulu." Ujar Indo menengahi perdebatan keduanya.

"Untuk apa kita kesana?" Pertanyaan Malaysia hanya dibalas senyum tipis oleh Indo.



"Paman, pesananku sudah selesai?" Tanya Indo begitu memasuki bengkel pandai besi milik John.

"Sudah, dasar. Kau tidak tau bagaimana susahnya melebur magic stone milik Draig menjadi senjata, Hah?!" Ujar John kesal. Bagaimana tidak, seminggu yang lalu bocah didepannya ini datang membawa magic stone monster rank-S dan memintanya untuk menjadikannya sebuah senjata.

Tapi tak ayal, John pun sangat bersemangat. Ini pertama kali dalam hidupnya, ia bisa membuat senjata yang bercampur dengan magic stone tingkat tinggi.

"Hehe, paman memang yang terbaik." Ucap Indo sembari mengacungkan jempolnya.

"Memangnya kakak memesan senjata apa?" Tanya Philippines penasaran. Indo hanya menyeringaitipis sembari membuka kotak tempat senjata barunya.

 Indo hanya menyeringaitipis sembari membuka kotak tempat senjata barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah ini belati kembar!!" Timpal Aster yang sedari tadi mengikuti mereka.

"Kau benar, ini adalah belati kembar pertamaku!!" Ujar Indo sambil mengangkat belatinya tinggi.

"Aku merasakan kekuatan yang kuat dari belati itu." Gumam Malaysia.

"Tentu saja! Ini belati rank-S!!" Ujar Indo sembari membusungkan dadanya bangga.

Kedua adiknya hanya menatap malas, berbeda dengan Aster yang menatap Indo dengan mata berbinar.

"Kalau begitu saya boleh meminjamnya?!" Tanya Aster semangat.

"Boleh saja, tapi untuk apa?" Tanya Indo sembari menyerahkan belati kembar itu kepada Aster.

"Saya ingin membunu- maksudnya berlatih dengan Jackson."

"Oh itu bagus." Ujar Indo sembari meletakkan sekatong koin emas dimeja John. Perkataan Indo membuat senyum Aster semakin lebar, sampai-sampai membuat Malaysia dan Philippines merinding.




EPISTROFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang