Chapter 53

1.7K 242 88
                                    

"Lupakan soal kadal biru itu. Besok adalah ulang tahunmu yang ke-6 kan? Kamu menginginkan apa?" Tanya Ellaim kepada si kecil yang dari tadi menyimak pembicaraan mereka.

"Benar juga!! Dwipantara mau hadiah apa? Berlian? Jubah bulu serigala atau magic stone dari monster langka di benua Selatan?" Alfred bertanya dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Ku dengar pohon ilusi sedang tren di ibukota." Gumam Kirana.

"Dwipantara mau pohon ilusi?! Akan kuberikan beserta bibit-bibitnya!!" Timpal Alfred dengan semangat.

'Sudah lama kami tidak merayakan ulang tahun kakak bersama-sama...' batin Malaysia. Sejak dituduhnya Indonesia dan renggangnya hubungan persaudaraan mereka, mereka sudah tidak pernah lagi merayakan ulang tahun sang kakak.
.
.
.
.
.
.

"Terakhir kita merayakan ulang tahunnya saat ia berusia 2 tahun kan?" Ujar PFI mengingat-ingat.

"Benar dan waktu itu kita memberikannya boneka harimau." Sahut PKI.

Zamrud kemudian mengelus kepala kedua anak kembarnya dengan lembut. Dari semua anaknya, yang paling menanti kelahiran si bungsu adalah bocah kembar didepannya.

"Dulu kakak memberikan apa kepada Indo?" Tanya PFI kepada Indosila.

"Bunga salju dari benua Utara." Jawab Indosila santai. Beberapa orang yang mendengar ternganga.

Yang benar saja, bunga salju!! Itukan bunga langka yang satu kelopaknya sama dengan anggaran sebuah kerajaan kecil selama 3 tahun!! Dan pangeran Mahkota memberikan bunga itu kepada bocah berusia 2 tahun!!

"Mereka gila." Gumam J.E lirih.

"Iya, semua orang di kerajaan ini kan tidak ada yang waras." Sahut I.E yang mendengar gumaman J.E.
.
.
.
.
.
.

"Indo mau apa saja kok~" ucap si kecil tersenyum memamerkan giginya yang mungil.

"Aku pergi dulu."

Wush~

Ketiga orang yang ada diruangan berkedip ketika Ellaim secepat kilat menghilang dari ruangan.

'Sial!! Dia pasti ingin mencari hadiah untuk Dwipantara duluan!! Aku juga tidak boleh kalah!!' Batin Alfred sembari menggigit kukunya.

"Kakak aku juga ingin pergi sebentar!! Dwipantara makan yang banyak ya!!" Alfred bergegas keluar setelah berpamitan.

"Ung!!" Si kecil menyahut dengan semangat.

"Baiklah. Sekarang waktunya mandiii!!" Kirana mengangkat tubuh si kecil dengan mudah.

"Indo mau mandi mistel flog!!" Si kecil mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Mister frog sudah menunggu didalam kamar mandi~" balas Kirana sembari menciumi wajah si kecil sampai si kecil tertawa kegelian.

Mister frog, mainan katak yang di belikan oleh Alfred sehabis pulang dari misi dari korps penyihir pengadilan. Si kecil sangat menyayangi mainan katak itu sampai-sampai setiap si kecil mandi, mainan itu harus ada di bak mandinya.

Mainan aja disayangi, masa kalian engga?

🍀🍀🍀

"Selamat ulang tahunmu yang ke-6 Indonesia~" Ellaim menatap tajam bocah grey yang seenaknya memeluk sang anak.

"Makacih Leinn!!" Si kecil melompat kegirangan begitu Reinhart memberikannya sebuah kotak berisi coklat yang terlihat menggiurkan.

"Sayang... ayo tiup lilin dulu. Jangan lupa berdoa~" Kirana membawa sebuah kue buatannya sendiri ke hadapan si kecil.

EPISTROFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang