Chapter 15

2K 247 25
                                    

Ujian berkelompok hari ini sudah berakhir, hanya beberapa kelompok yang masih bertahan. Tentu saja kelompok Indo salah satunya.

Setelah menyerahkan kristal ke tempat pengumpulan, Singapore dan Thailand langsung mencari keberadaan kakak mereka yang tersayang.

"Kak Indo! Kakak tidak terlukakan?" Tanya Singapore membalik balikkan badan Indo untuk mengecek.

"Aku baik baik saja, kalian juga tidak terlukakan?"

"Tidak, kakak tenang saja." Jawab Thailand.

"Syukurlah." Ucap Indo sambil tersenyum.

Singa dan Thai yang melihat itu hanya tersipu.

"Yang lain, baik baik saja kan?" Tanya Indo.

"Mereka semua aman." Jawab Thailand sambil menunjukkan jempolnya. Tentu ia tau siapa yang dimaksud kakaknya itu, tentu saja adik mereka. Meskipun Indo jarang berbicara dengan adik adiknya, tapi ia seringkali memperhatikan mereka diam-diam.

"Kalau begitu ayo pulangg!" Ajak Singapore yang diangguki keduanya.



🍀🍀🍀


"Ayo beli ikan segar!"

"Buah ini manis sekali, tuan anda tidak mau membeli?"

"Kue manis dan lezat~ rasanya tidak kalah dengan yang ada di toko dessert!"

Suara teriakan bercampur jadi satu, saat ini Indo sedang berada dipasar bersama Aster dan Jackson. Akademi diliburkan satu hari agar siswanya bisa mempersiapkan diri untuk ujian berikutnya.

"Tuan muda kita mau kemana?" Tanya Aster, pasalnya dari tadi mereka sudah berjalan cukup lama.

"Aku belum menemukan barang yang menarik perhatianku." Jawab Indo.

Tiba-tiba sebuah suara menggelegar mengalihkan perhatian mereka. Disana terlihat seorang bangsawan sedang menendang tubuh seorang anak.

"DASAR PENCURI SIALAN! BERANINYA MAHKLUK MENJIJIKAN SEPERTIMU MUNCUL DIDEPANKU!!"

Suara bangsawan bertubuh besar itu semakin menggelegar.

"Kenapa itu?" Tanya Indo pada orang disampingnya.

"Anak itu katanya mencuri roti yang baru saja dibuang oleh bangsawan itu, dasar bangsawan baru! Sok sekali tingkahnya." Jawab orang disebelah Indo dengan kesal.

"Bukannya roti itu sudah anda buang?" Indo menyela omongan bangsawan itu.

'Mukanya seperti babi'

"HAH!! Siapa kau ikut campur urusanku saja! Dasar bocah!" Ujar bangsawan itu.

"Jangan-jangan kau komplotan pencuri ini ya!!" Ujarnya lagi sambil menunjuk nunjuk Indo. Wajah Indo menggelap.

Indo langsung melempar koin emas ke arah si BHABHI itu.

"Dengan ini kau akan melepaskannya bukan."

"Ayo berdirilah." Ujar  Indo sambil membantu anak itu berdiri.

Bab- ekhem bangsawan itu semakin menatap Indo bengis.

'APA KAMU PIKIR AKU AKAN BERAKHIR BEGITU SAJA?!'

Bangsawan itu lalu mengambil sebuah pisau didekatnya dan langsung menghunuskannya ke arah Indo.

EPISTROFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang