Chapter 36

1.7K 249 57
                                    

"LEPASKAN AKU, INDO!!"

"Percuma saja, sekuat apapun dirimu, kau tidak akan bisa melepaskan ikatan sihir ini. Ikatan sihir ini hanya akan hilang jika manaku habis."

"Jika kau memaksanya, tulangmu yang akan patah."
.
.
.

"Jadi namamu Nusantara ya..." seorang pria bersurai kecoklatan mensejajarkan tingginya dengan seorang bocah didepannya.

"Rambutmu sangat indah, seperti langit malam."

"Kalau begitu, ayah akan memanggilmu Tara saja."

"Tapi Tara itu nama perempuan." Gumam bocah itu.

"Tidak apa-apa, karena hanya ayah saja yang memanggilmu seeperti itu. Oh iya namaku adalah Kyle, salam kenal Tara." Ujar pria itu tersenyum cerah.
.
.
.

"In-Indo... apa barusan itu?" Nusa bertanya dengan gagap ke Indonesia. Sekelebat memori tentang seorang pria muncul dibenaknya.

"Ayahku... memanggilku Tara... dan juga... ada laki-laki yang sangat mirip denganku..."

"Lima tahun lalu, seorang anggota korps penyihir pengadilan melakukan kesepakatan dengan  Kyle dari peneliti kebajikan langit berupa informasi organisasi yang dia miliki. Dengan balasan, korps penyihir harus melindungi dua orang, Tara dan Keith." Indo mulai bercerita dengan mata yang terus menatap tajam ayah Nusa itu.

"Namun, tiba-tiba anggota korps penyihir pengadilan tidak dapat menghubunginya. Mereka lalu melakukan serangan dadakan ke laboratorium tempat Kyle berada."

"Tapi hanya mayatnya yang ada disana. Di tempat itu, mereka juga menemukan seorang anak yang sangat mirip dengan pangeran Nusa hanya saja surai anak itu berwarna hitam. Ia terkurung didalam tabung kaca." Nusa hanya menatap kosong Indonesia.

"Aku tidak tahu sebabnya, tapi anak itu diberi nama Nusantara."

"Nusa... kau bukanlah pangeran Wilwatikta yang sebenarnya. Kau adalah Manusia sihir buatan yang dibuat dengan mana murni pangeran Nusa. Contoh keberhasilan [Project : Penghidupan] dari peneliti kebajikan langit." Ujar Indonesia menatap Nusa dalam. Nusa membelalakkan matanya terkejut.

Masih segar ingatannya tentang Liam yang melaporkan hal ini kepada Indo. Reaksinya pun tak jauh berbeda seperti Nusa.

"Bohong... kau pasti bohong..."  ujar Nusa dengan mata yang gemetar.

"Kau sendiri pasti sudah tahu, kan? Ayahmu yang sebenarnya telah-"

"TIDAK!! JANGAN KATAKAN APAPUN!!!"

"Ayah... itu semua bohong, bukan... ayah.." Nusa menatap ayahnya yang hanya diam saja sedari tadi.

"Hah... sudah kuduga, kesalahan terbesarku adalah... menghabisi Kyle." Orang yang mengaku sebagai ayah dari Nusa itu menyerigai menatap keduanya.

"Jadi kau orangnya. Kau Keith kan? Laki-laki yang Kyle ingin lindungi selain Tara."

"Ck... padahal rencananya sudah sempurna, tapi ada saja halangan yang muncul. Sejak awal memberinya nama Nusantara bukanlah hal yang bagus, karena hal tersebut proses pengubahan ingatan jadi tidak selesai." Pria itu mengusak rambutnya kasar.

"Nusa, kau sebenarnya anak yang sangat berharga. Tapi aku sudah tidak membutuhkanmu lagi." Ujar pria itu sembari tersenyum tanpa dosa ke arah Nusa yang sudah gemetar hebat.

Itu benar... aku mengingatnya sekarang

Rambut ayah berwarna coklat seperti pepohonan...
.
.
.
.
"DASAR KEPARAT!!" Indonesia mengeluarkan sihirnya sembari memaki Keith.

EPISTROFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang