Chapter 47

2K 245 91
                                    

Aing double up. Bilang apa?

"Kenapa harus sekelompok denganmu." Indo berkata dengan malas.

"Aku juga tidak berharap bertemu denganmu, Cebol!!"

"Kakak jangan dekat-dekat dengannya!!" Malaysia menarik sang kakak agar menjauhi pewaris dari J.E tersebut.

Setelah Indo menyelesaikan quest di kastil bersama Romany beberapa waktu lalu, ia tiba-tiba berpindah ke depan sebuah tempat megah dengan proyeksi jam yang terpasang apik ditengah-tengahnya.

Setelah Indo menyelesaikan quest di kastil bersama Romany beberapa waktu lalu, ia tiba-tiba berpindah ke depan sebuah tempat megah dengan proyeksi jam yang terpasang apik ditengah-tengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak hanya dia saja, Malaysia, Japan, Russia, America, Germany bahkan Romany juga berada disana.

Sudah lama mereka berada disana namun belum ada quest yang muncul. Membuat mereka yang memiliki hubungan buruk malah saling mengejek.

[Saksikan kenangan menyenangkan, mengharukan, dan menyedihkan dalam satu waktu]

"Apa maks- WAAAA!!" Belum sempat Malaysia menyelesaikan perkataannya, lantai yang mereka pijak tiba-tiba hancur. Gerbang didepan mereka mengeluarkan cahaya yang membuat mereka semua tersedot kedalamnya. Proyeksi jam itu berputar dengan cepat sebelum akhirnya berhenti di angka 12.

Brukk

"Aduh kepalaku..." Romany mengusap kepalanya yang sempat terbentur pohon saat mendarat.

"Kakak baik-baik saja?" Tanya Malaysia kepada Indonesia. Namun matanya tidak mendapati kakak kecilnya berada di sekitar mereka. Yang lain masih lengkap bahkan Japan yang masih nyungsep di semak.

"Kakak dimana?!" Teriak Malaysia panik.

"Apa maksud quest itu tugas kita adalah menyaksikan kenangan salah satu dari kita semua?" Gumam Russia yang masih bisa didengar.

"Jadi, itu sebabnya Indonesia tidak ada disini?" Tanya Germany.

"Mungkin."

"Jadi kita sekarang berada di ingatannya si cebol?"

Cring

Cring

Cring

Suara lonceng yang berbunyi membuat atensi mereka teralih.

"Yuiii... jangan lali!!" Suara susu itu muncul dengan suara lonceng yang mengiringi.

Meoww~ Meoww~

Siluet anak kecil dengan rambut panjang muncul sembari mengejar seekor kucing.

"Kenaaa!!" Anak itu mengangkat kucing yang berhasil di tangkapnya dengan gembira.

"I-itu kakak?" Dengan terbata-bata Malaysia bertanya.

"Sudah cebol sekarang semakin cebol ya. Cadel lagi..."

"Sepertinya kita tidak bisa dilihat olehnya, ya." Ujar America setelah sekian lama terdiam.
.
.
.
.
.
.

"Apa-apaan tingkah imutnya itu?!" PKI menutup mulutnya. Pipinya yang memerah tidak bisa tertutupi membuat USSR yang berada disampingnya menatapnya geli.

EPISTROFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang