Chapter 43

1.8K 222 97
                                    

"Apa anda menuduh kami menyembunyikan Sage?" Tanya Singapore dengan mata yang menatap tajam J.E.

"Aku hanya membantu asosiasi sihir yang memintaku untuk mencarinya. Lagipula... kenapa kau tidak tanyakan saja pada kakakmu?" Mata J.E melirik ke arah Indonesia yang menatap datar dirinya.

"Ya kan tuan putri?" J.E tersenyum sampai matanya menyipit.

'Bunuh tidak ya?'

Indonesia menghela nafas kasar ketika melihat Singapore yang menatapnya dengan tanda tanya.

"Asya, panggil orang itu kemari." Perintah dari Indo segera dilaksanakan oleh Asya. Namun sebelum ia pergi, Asya sempat memberi J.E tatapan tajam.

"Apa dia baru saja menatapku tajam?"

"Tidak. Anda salah lihat."
.
.
.
.
.
.
.

"Apa ini Sage jenius itu?" Tanya J.E sedikit ragu. Pasalnya, Sailendra sekarang sedang melihat mereka dengan tatapan polos namun di mata J.E lebih terlihat seperti orang bloon.

"Seperti yang anda lihat." Jawab Indo sedikit melirik Singapore terlihat yang cukup terkejut ketika melihat Sailendra yang berada di mansion ASEAN. Indo memang tidak memberitahu siapapun kalau Sailendra berada disini, hanya ASEAN, Asya, dan kedua pengawal pribadi Indo yang tahu.

"Ada sebuah peristiwa yang membuat Sage kehilangan ingatannya. Sehingga dia tidak bisa kembali ke asosiasi sihir." Jelas Indo.

"Kemampuan sihirnya tetap sama meskipun dia kehilangan ingatan, tapi mungkin karena otaknya kosong tanpa isi jadi kelihatan bego begini."

"Apa aku memang sejenius itu?" Tanya Sailendra yang dari tadi menyimak pembicaraan mereka dengan mata berbinar-binar.

"Iya, anda bisa membelah diri, mengeluarkan chidori, membelah meteor..." Indonesia menjawab dengan nada setengah hati.

"Oh iya, waktu itu saya pernah menyuruh anda untuk kembali ke asosiasi sihir kan? Orang inilah yang akan menjemput anda." Indonesia menunjuk J.E dengan dagunya.

"Tidak ada yang aku kenal di sana..." Sailendra menatap Indonesia melas.

"Pada dasarnya anda merupakan bagian dari asosiasi sihir." J.E yang dari tadi menyimak ikut menyahuti namun Sailendra mengabaikannya.

"Tubuhku masih sedikit sakit-"

"Di sana ada healer terbaik."

"AKU TIDAK MAU PERGI!! TIDAK AKAN!!" Tingkah Sailendra yang tantrum membuat Singapore syok. Singapore pernah bertemu dengan Sailendra dulu, di matanya Sailendra terlihat keren meski tidak sekeren kakaknya. Dan sekarang image Sailendra di mata Singapore seketika hancur lebur.

"Omong-omong, asosiasi memberikan apa kepada anda sehingga anda mau membantu mereka." Tanya Indo.

"Tentu saja itu rahasia."

"Oh benarkah...?" Tanya Indo dengan tangan mengibaskan beberapa foto aib Japan didepan J.E.

"KAU KIRA AKU AKAN TERGODA DENGAN FOTO-FOTO ITU?!"

'Dia mengambilnya'

Singapore menatap malas ke arah J.E yang melihat aib anaknya dengan mata berbinar-binar. Kapan lagi kan J.E bisa menistakan pewarisnya yang durhaka itu.

"Jadi apa yang di berikan asosiasi kepada anda?"

"Hm? Hanya pasokan senjata sihir selama setahun."

Singapore membelalakkan matanya. 'Hanya' dia bilang!! Mendapat pasokan senjata dari asosiasi sihir sama saja dengan menghemat pengeluaran Dukedom selama setahun.

EPISTROFI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang