Lama tak update jadi berkurang yang baca ya 😞 aku akan selesaiin semua cerita, tapi emang kadang kena writer block
♡♡♡
List permintaan Juan Nathanael sebelum meninggal:
1. Tolong jagain Molly sebaik yg aku lakuin
2. Donorin organ tubuhku untuk orang yg membutuhkan, apalagi mataku
3. Sumbangin semua bajuku ke panti asuhan
4. Jual 3 motorku, uangnya disumbangin ke sekolah-sekolah di pelosok desa
5. Kalo ada waktu, tolong jenguk aku
Suara petir menggema diiringi oleh guyuran air langit. Xabiru meremat kuat sebuah buku yang ia temukan di kamar Juan. Tergeletak di lantai dengan lembaran yang terbuka. Perasaan takut itu semakin kuat mendominasi. Demi apa pun Xabiru tak rela Juan pergi meski takdir yang berkehendak.
"Lo pasti sembuh, Juan. Dan daftar ini nggak akan bisa terlaksana."
Cowok itu membenahi buku milik Juan di atas nakas. Ia takut Juan akan marah karena ia telah lancang membaca list itu. Beruntung sang adik belum pulang dari rumah temannya. Baru saja ia akan beranjak dari kamar Juan, ia mendengar suara deru mesin mobil.
Pasti itu Juan. Xabiru membatin.
Xabiru sesegera mungkin keluar dari kamar itu sebelum si empunya memergokinya. Dapat ia lihat si tengah yang melangkah pelan dengan raut wajah lelahnya.
"Bang, gue mau lanjut berobat lagi."
Mendengar ucapan sang adik membuat Xabiru terkejut sekaligus merasa lega. Sebelumnya memang Juan berkata tak ingin melanjutkan pengobatan. Kepergian Liana sempat membuat semangat hidup sang adik sirna. Namun ia tak menyangka, ada tekad untuk sembuh yang terpancar di mata Juan.
"Lo serius?"
"Serius. Udah ya. Gue mau tidur."
"Ya udah. Langsung istirahat aja. Gue mau ke rumah temen dulu. Kelupaan tugas gue ketinggalan di sana."
Wajah sang adik terlihat cukup meyakinkan. Dan hal itu cukup membuat Xabiru kembali memupuk keyakinan yang tinggi akan kesembuhan Juan. Kata dokter pun, kesembuhan pasien dipengaruhi oleh optimisme dalam dirinya sendiri.
Juan lantas melangkah santai menuju kamarnya. Bertemu dengan Jazel cukup membuat pikiran cowok itu lebih lega, meski ada beban cukup berat karena perbincangannya bersama sang teman baru.
Saat telah sampai di kamar, Juan lantas merebahkan tubuh lelahnya di ranjang. Mata itu terpejam sesaat. Membayangkan obrolannya dengan Jazel yang cukup aneh.
"Jaz, gimana kalau kita adain kompetisi?"
Juan tanpa sadar meremat kedua jemarinya. Cukup menyesakkan. Namun sudut hatinya yang lain juga terasa lapang. Padahal keduanya baru mendeklarasikan sebuah pertemanan. Namun Juan telah berani memberi sebuah tantangan.
"Siapa yang bisa bertahan sampai sembuh, itulah pemenangnya. Sanggup?"
Juan sempat melihat keraguan yang terpancar di mata teman barunya. Namun begitu kata sanggup menyapa rungunya, Juan pun memberanikam diri membangun benteng yang lebih kokoh untuk berjuang.
"Sanggup. Dan gue harap, kita berdua sama-sama jadi pemenangnya."
Esok hari akan lebih berat. Apalagi kini tanpa adanya Liana. Biasanya ketika kalut memenuhi ruang di hatinya, Liana akan mendekapnya dengan penuh kehangatan.
![](https://img.wattpad.com/cover/360518907-288-k747535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN LUKA [END]
Novela JuvenilNyatanya kebahagiaan yang Juan genggam hanyalah semu. Topeng yang mereka pakai akhirnya terlepas hingga membuat Juan merasa dikhianati oleh dunia. Spin Off dari cerita MENDEKAP LARA [Bisa dibaca terpisah]