Prolog

20 2 1
                                    

Kamar dengan nuansa serba pink tersebut masih nampak gelap dengan penghuninya yang juga masih nampak betah di alam mimpinya. Jam sudah menunjukan pukul 06.35, yang artinya tinggal 25 menit lagi bel masuk sekolah berbunyi dan gerbang sekolah akan ditutup.

Suara dering dari jam weker yang sengaja dirinya setel sebelum tidur sepertinya sudah lelah berbunyi karena terus saja dihiraukan oleh si pemilik. Alhasil, jam tersebut tak lagi berbunyi dan menjadikan Felycia---gadis yang masih bergulung dengan selimut itu tak menyadari jika hari sudah berganti.

Sementara itu, di kelas XI-IPA 1, Evany nampak bergerak gelisah menoleh ke arah jendela, berharap sahabatnya yang kebo tersebut segera datang. Tangannya tidak diam, terus mengutak-atik ponselnya, mengirimi pesan dan terus menelepon sahabatnya yang tak lain adalah Felycia.

Mencoba melakukan panggilan untuk terakhir kalinya, berharap dering dari ponsel yang kali ini bisa membangunkan si kebo tersebut. Berdering, artinya nomor Felycia aktif tak seperti beberapa menit ke belakang.

Felycia sudah bangun sejak semenit yang lalu dan kini dirinya masih sibuk mengucek mata, merenggangkan tubuh, serta menguap. Dirinya masih belum menyadari jika kini dirinya sudah kesiangan. Dering dari ponsel yang ada di atas nakas membuat aktivitas Felycia yang masih mengumpulkan nyawa teralihkan. Tanpa pikir panjang, tangannya langsung merogoh benda tersebut, menggeser icon hijau dan panggilan pun tersambung.

"Woyyyy!!! Gue bangunin dari tadi ya, bener-bener kebo lo. Cepetan mandi."...
Baru saja panggilan tersambung, Felycia sudah disambut dengan suara melengking dari sahabatnya yang super duper memekakkan telinga. Refleks saja Felycia menjauhkan ponselnya sambil mengusap-usap telinganya yang terasa pengang.

"Lebay banget, masih pagi juga."...

"Masih pagi ndasmu Ci!!! Liat jam makanya, cepetan mandi. Gue gak ikut campur ya kalau lo telat, gue udah berusaha bangunin lo yang super duper kebo."...
Mata Felycia yang masih sedikit berat melirik sekilas jam yang ada di dinding kamarnya. Pukul 06.45.

"Mampus gue telat."...

"Ck. Cepetan siap-siap, hari ini ada jadwal guru baru, dan katanya guru itu killer setengah mampus, gue gak ikutan ya kalau lo telat dan dihukum."...
Sambungan diputus sepihak sebelum Felycia kembali menanggapi dengan berbagai kata-kata mutiara dan umpatan.

Tanpa banyak berpikir lagi, Felycia langsung berlari ke kamar mandi, membiarkan tempat tidur yang masih seperti kapal pecah. Yang paling penting sekarang adalah dirinya harus sampai di sekolah duluan sebelum Mr. Rofi yang merupakan guru baru bahasa Indonesia di XI-IPA 1 datang ke kelas.

Sebenarnya tak ada masalah jika memang beliau hanya guru baru, ya tinggal ngajar saja, bukan? Tapi masalahnya, menurut info yang tersebar di grup, beliau merupakan guru killer yang tentu saja membuat Felycia bergidik ngeri.

Inilah kisah Felycia Agneza Pandjaitan si gadis kebo yang hobinya kesiangan. Si gadis kebo yang sering mencari masalah di SMA Wiyata yang berada di tengah-tengah kota Bandung. Tapi, akankah masalah kali ini bisa dirinya selesaikan dengan mudah? Masalah yang ada kaitannya dengan Mr. Rofi Andriawan yang merupakan guru baru bahasa Indonesia kelasnya yang terkenal killer.


TBC
*****

Jangan lupa tinggalkan jejak! Vote dan komen di setiap paragraf yaaa

TeacherzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang