Felycia menuruni anak tangga satu persatu menuju ke lantai bawah dengan langkah lesu dan muka yang ditekuk malas. Kalau boleh menawar, dirinya akan lebih memilih absen sekolah dan menghabiskan waktunya di kamar dengan menulis cerita. Bukan malas karena sekarang jadwal mata pelajaran matematika, hanya saja karena kendaraannya disita oleh sang ayah menjadikannya harus berangkat dengan seseorang yang super duper menyebalkan.
"Pagi.", ucapnya lesu sambil mendaratkan bokongnya di atas kursi meja makan. Zereline mengangkat sebelah alisnya bingung melihat adiknya yang masih pagi sudah lemas saja.
"Too, kenapa lo?", tanya cewek yang hanya berbeda tiga tahun saja dengan Felycia. Dialah Zereline Ansel Pandjaitan, anak sulung dari pasangan suami istri Aksara Widjaya Kusuma dan Clara Glora Fransisca, yang merupakan kakak dari seorang Felycia Agneza Pandjaitan."Gapapa.", jawab Felycia dengan nada lesu. Beberapa detik kemudian, Felycia tiba-tiba saja menjentikkan jarinya sambil memasang muka berbinar karena mendapatkan sebuah ide.
"Gue pinjem mobil lo dong, nanti gue bensinin lagi deh janji.", ucap Felycia dengan nada berbisik supaya rencananya tak didengar oleh mamahnya yang tengah berkutat dengan kompor dan ayahnya yang tengah di ruang tengah."Lho, bukannya mobil lo jauh lebih banyak dari gue, kenapa lo pinjem ke gue?", tanya Zereline dengan nada yang sama berbisik.
"Fasilitas gue disita sebulan sama ayah kecuali kartu ATM sama gadget. Ayolah, please, lo gak kasian sama gue?", bujuk Felycia, berharap kakaknya tersebut akan berbaik hati kepadanya."Besok aja deh gue kasih pinjemnya, gue ada jadwal ngampus nanti siang.", mendengar jawaban dari kakaknya membuat Felycia menghela nafas. Sepertinya memang dirinya harus menerima takdir dan berangkat bareng bersama guru barunya yang masih muda tapi sayang sungguh amat menyebalkan itu.
*****
"Nah kalau gini kan bagus. Bangun pagi, berangkat pagi, gak kesiangan kayak biasanya. Om titip Cia ya Dri.", ucap Ayah Aksa menitipkan si bungsu alias Felycia kepada Rofi. Rofi menjemput Felycia tepat pukul 06.30 yang di mana biasanya jam segitu Felycia masih bergulung dengan selimutnya.
Mendengar sang ayah yang seperti tengah menyindirnya, membuat Felycia mendengus kesal sambil duduk di kursi depan.
"Iya siap om. Berangkat dulu ya, assalamu'alaikum.", setelah salam yang diucapkan oleh Rofi dijawab oleh Ayah Aksa, mobil mulai bergerak meninggalkan pekarangan rumah bernuansa Eropa tersebut.Klakson dibunyikan sekali tanda pamitan sebelum mobil yang dikemudikan oleh Rofi benar-benar meninggalkan gerbang utama kediaman Aksara Family dan bergabung dengan kendaraan lain di jalanan kota Bandung.
"Saya duduk di belakang aja deh pak.", tawar Felycia setelah mereka baru saja sekitar lima menitan di perjalanan. Sejak tadi memang Felycia nampak tak diam di tempat, banyak menghela nafas seperti tak nyaman. Ya memang dirinya tak nyaman, masalahnya dirinya ini sungguh amat tak bisa duduk bersebelahan dengan Rofi. Bukan salting ataupun gugup, tapi lebih ke moodnya hancur.
"Kamu kira saya supir?", tanya Rofi dengan nada datar yang membuat Felycia berteriak di dalam hatinya.
"Nyebelin banget sih anjrit!!!", teriak Felycia dalam hati.
"Lupain, saya di sini aja.", jawab Felycia mengalah pada akhirnya, membiarkan moodnya hancur padahal waktu masih pagi. Ya daripada dirinya diturunkan di jalanan kan? Lebih baik diam saja walaupun jujur saja dirinya tertekan.Jarak dari kediaman Aksara Family yang tak lain adalah kediaman Felycia ke SMA Wiyata memang hanya membutuhkan sekitar 20 menitan. Terbukti, di pukul 06.50, mobil sport hitam milik Rofi sudah terparkir rapih di parkiran khusus guru.
Felycia tak kunjung turun, padahal mobil sudah berhenti sejak tiga menit yang lalu.
"Kamu gak turun? Masih ngantuk atau bagaimana?", tanya Rofi begitu melihat anak muridnya tersebut yang malah diam bukannya turun dan segera ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacherzone
Teen Fiction"Jilat ludah sendiri" sepertinya memang benar adanya ya? Terbukti dengan kisah yang dialami remaja bernama Felycia Agneza Pandjaitan yang sudah berkata tak akan mungkin jatuh cinta pada Rofi Andriawan yang merupakan guru baru Bahasa Indonesia di sek...