HAI SEMUA MAKSIH YANG UDAH MAMPIR JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, BIAR AKU MAKIN SEMANGAT LAGI BUAT UPDATE CERITANYA ❤️
✨ SELAMAT MEMBACA ✨
24. HUJAN DI SEKOLAH
Bel istirahat baru saja berbunyi semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
"Cus kita ke kantin girls" Seru Elise setelah membereskan buku dan alat tulisnya.
"Eh tugas bahasa kerjain bareng yuk, terserah deh dirumah siapa" ajak Jia berjalan ke bangku Tasya.
"Gimana kalau dirumah Tasya?" Sahut Elise setelah mengangguk setuju dengan ajakan Jia.
"Gue ikut aja" lanjut Putri melihat Elise.
"Boleh, nanti Asya bilang Bunda" Jawab Tasya duduk menyamping menghadap Putri.
Jia dan Elise tersenyum lebar sambil mengangguk antusias, kecuali Putri yang hanya mengangguk singkat.
"Bu Ketua, mau ke kantin atau wartam?" Panggilan dan pertanyaan itu dari Fajar yang memang masih di kelas bersama komplotannya.
"Kak Kavin mana Ajar?" Tasya menoleh Fajar yang ada di samping Jia.
Belum sempat Fajar menjawab suara seseorang sudah menyahut lebih dulu dari arah pintu kelas.
"Gue disini, kenapa, Hm?" Kavin berjalan masuk kelas di ikuti Galen, Marvel dan Yogi, sedangkan yang lain sudah lebih dulu ke kantin sekolah untuk mengantri makanan yang sebelumnya sudah mereka sepakati di kelas.
Tasya berdiri "Kak Kavin!" berlari mendekati Kavin dan langsung menghambur ke pelukan cowok bermata elang itu.
"Dasar cewek gak tau malu udah berhijab pake peluk-peluk cowok segala!" Suara sinis itu keluar dari mulut seorang siswi yang tidak sengaja lewat di depan kelas itu dan melihat Tasya yang memeluk Kavin.
Semua intens menyorot tajam ke arah siswi itu yang masih berdiri di depan pintu kelas termasuk Kavin dan Tasya sendiri.
Kavin menatap tajam siswi itu rahangnya mengeras kuat juga kepalan tangannya "Jar, bawa mereka ke kantin nanti gue susul" titahnya tanpa melihat lawan bicaranya.
Tasya yang mendengar itu mendongak "Kak....." Lirihnya.
Kavin tersenyum kecil sambil mengelus puncak kepala Tasya "ikut Fajar ke kantin gue udah suruh Putra pesan bakso kesukaan lo, nanti gue susul, gue mau ke toilet bentar" tuturnya lembut, sejujurnya bukan itu alasannya, namun agar cewek itu tidak melihat dirinya bertindak, ia takut kesalahan kemarin terulang lagi yang membuat air mata cewek kesayangan luruh dengan derasnya karenanya, rasa penyesalan kemarin masih membekas di hatinya dan pikirannya sampai kapanpun.
Tasya mengangguk mengerti dengan senyuman yang terbit di bibirnya dalam pikirannya tidak ada hal negatif terhadap cowok itu, Kavin hanya ingin ke toilet saja, berbeda dengan yang lain yang mengerti jelas apa yang akan Kavin lakukan.
"Ayo Sya" ajak Putri mengandeng tangan Tasya setelah cewek itu melepas pelukannya lalu melihat Galen dan Fajar bergantian sambil mengangguk samar.
Tasya mengangguk antusias lalu berjalan beriringan dengan Putri di belakangnya ada Jia dan Elise lalu disusul oleh Fajar dan komplotannya yang menatap tajam siswi itu saat lewat di sampingnya.
"Kalau lo sayang nyawa jangan macem-macem" tekan Fajar tepat di telinga siswi itu lalu kembali berjalan mengikuti keempat cewek didepannya.
Siswi itu hanya diam tidak menjawab wajahnya yang tadinya santai berubah menjadi tegang saat Kavin menatapnya tajam dengan kepalan tangan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAVIN
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️ PLAGIAT HARAP MENJAUH 🔺 MENGANDUNG BANYAK KATA KASAR MAAF KALAU MASIH BANYAK KEKURANGAN KARENA INI CERITA PERTAMA YG AKU BUAT🙏🏻 Menceritakan tentang seorang KAVIN REZVAN FARIZI Cowok jangkung berwajah tampan diatas rat...