[KAVIN 36]

443 30 26
                                    

HAI SEMUA AKU KEMBALI 👋🏻 MAAF KALAU HARI KAMIS KEMARIN AKU GAK UP DAN AKU UNDUR JADI HARI INI, MAAF JUGA KALAU AKU HARI INI UP TELAT DAN CUMAN SATU BAB AJA NEXT LANJUT LAGI YA 😇🙏🏻

AKU MAU INGETIN NIH UNTUK KALIAN YANG PENGEN TAU INFO UP CERITA INI SILAHKAN GABUNG DI GROUP TERBUKA AKU DI IG LINKNYA ADA DI BIO IG AKU @tinar.wulan DI TUNGGU SEMUA 🥰❤️

JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMEN DAN VOTE SEBAGAI JEJAK KALIAN ✨

✨ SELAMAT MEMBACA ✨

36. HAMPIR KEHILANGAN?

Lantunan ayat suci Al-Quran terdengar baru saja diselesaikan oleh Tasya setelah melaksanakan salat Magrib dan membereskan Al-Quran juga mukena yang ia pakai, malam ini ia dan sahabat-sahabatnya akan pergi ke pasar malam seperti yang sudah mereka sepakati tadi disekolah, Putri juga sudah memberitahu Aqila, Aruna dan Balqis untuk ikut dan ketiganya mengiyakan ajakan Putri, Tasya sudah rapi dengan stelan celana kulot hitam yang di padukan dengan baju rajut berwarna pink yang senada dengan hijab pashminanya, gadis itu berhambur di atas kasurnya yang empuk setalah meraih benda pipih yang ada di atas nakas untuk bermain ponsel sebentar sambil menunggu teman-temannya datang menjemput.

"Sya, kamu jadi pergi ke pasar malam?" Tanya Fatimah yang baru saja membuka pintu kamar Tasya.

Tasya merubah posisinya menjadi duduk lalu mengangguk sambil tersenyum, "Jadi Bun, masih nunggu Putri sama yang lain datang" jawabnya.

"gak mau nunggu didepan aja?" Tanya Fatimah yang masih berdiri di ambang pintu kamar.

"Sebentar lagi Asya turun Bun, mau ambil tas dulu" jawab Tasya.

"Ya sudah kalau gitu, bunda ke dapur dulu" Fatimah tersenyum lalu menutup pintu kamar Tasya.

Tasya berdiri dan berjalan ke arah meja belajarnya untuk mengambil tas selempang kecil yang sudah ia siapkan sebelumnya, namun saat ingin meraih tas itu matanya tidak sengaja menatap dalam boneka beruang hitam kecil yang ia letakkan di tengah-tengah meja belajar, boneka yang baru kemarin Kavin berikan entah mengapa perasaannya sangat cemas bahkan pikirannya langsung terpusat oleh lelaki bernama elang itu.

"Kenapa jantung Asya kaya habis lari maraton ya?" Tasya memegang dadanya yang berdegup kencang "Kok Kak Kavin muter-muter di kepala sama di depan Asya sih" mengibaskan tangannya didepan wajah.

Tasya kembali terdiam dan merubah posisinya menjadi duduk di kursi belajar, ia merasa tiba-tiba tubuhnya terasa sangat lemas seperti tidak memiliki tenaga padahal dari awal tadi ia merasa sangat bersemangat.

"Kenapa Asya jadi lemes gini ya, apa Asya sakit?" menempelkan punggung tangannya di dahi mencoba mengecek suhu tubuhnya, "Asya gak panas kok tapi kenapa jadi lemas padahal Asya tadi udah makan banyak lho, habis dua piring malah tapi kenapa ...." Tasya menggantungkan kalimatnya lalu dengan cepat meraih ponselnya dan membuka room chat milik Kavin, tertera tiga jam yang lalu cowok itu aktif di pemberitahuan.

Tasya Santika Anugerah
Kak Kavin lagi dimana? Jantung Asya kaya habis lari maraton tau, terus wajah kak Kavin muter-muter di depan wajah Asya sama di kepala Asya juga, apa Asya demam ya?

Tasya semakin kalut saat melihat hanya ada ceklis satu yang tertera, tidak biasanya pangeran kesayangannya itu mematikan data ponselnya cowok itu selalu aktif setiap saat dan selalu cepat membalas pesannya meski sedang sangat sibuk sekali pun, kegelisahan dan ketakutan semakin merambat dalam hatinya sampai akhirnya suara notif pesan masuk membuyarkan semua lamunannya.

Tangan Tasya dengan cepat membuka notifikasi pesan masuk itu.

Kak Enal
Sya Kavin kecelakaan, dia kritis

KAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang