[ KAVIN 39 ]

353 29 6
                                    

HAI SEMUA AKU KEMBALI LAGI MAAF KALAU TELAT KARENA JAM UP NYA YG YA HUHU 🥹 DAN MAAF JUGA KALAU KAMIS KEMARIN AKU GAK UP 🙏🏻

BUAT KALIAN YANG PENGEN TAU INFO UP CERITA INI BISA GABUNG DI GROUP TERBUKA IG AKU, LINKNYA ADA DI BIO IG @tinar.wulan ❤️

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA TERIMAKASIH UNTUK KALIAN 🥰🫶🏻

✨ SELAMAT MEMBACA ✨

39. SESEORANG & LAKI-LAKI BERSLAYER HITAM

Malam ini di sebuah bangunan berlantai dua dengan cat dinding berwarna hitam dengan bendera berlogo petir bertuliskan MAVIOR yang tergantung di sudut bangunan itu ramai di penuhi oleh beberapa anggota yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, halamannya penuh dengan motor-motor sport yang terparkir rapi di sana.

Di salah satu ruangan kedap suara dengan pencerahan yang redup terlihat seorang laki-laki yang memakai slayer hitam berjaket MAVIOR sedang duduk di kursi putar dengan tangan yang sibuk bermain benda kecil berisi peluru, membelakangi tiga laki-laki yang berdiri di belakangnya yang juga sama-sama memakai jaket MAVIOR.

"Gimana persiapan rencana gue?" tanya laki-laki berslayer.

"Aman, semua udah tertata rapi Ray," jawab Gordon salah satu orang yang berdiri di belakang seseorang yang di panggil 'Ray' itu.

"Gue juga udah kabarin Fathur, dan anggotanya siap untuk ikut rencana lo," sahut Gian.

"Gue juga udah kabarin Panji," lanjut cowok lain yang berdiri di samping Gian dengan nada suara yang sedikit rendah.

"Bagus, gue suka kerja kalian," puji cowok berslayer itu.

"Lo yakin mau lakuin ini Ray?" tanya cowok yang berdiri di samping Gian, karena ia merasa ragu akan rencana cowok bernama Ray itu.

Ray memutar kursinya, "IYA, GUE MAU DIA HANCUR!! KALAU PERLU GUE BUAT DIA MATI!!" jawabnya lantang.

Cowok yang menjadi lawan bicaranya, hanya diam lidahnya terasa keluh untuk menjawab, ia memalingkan wajahnya ke samping, entah kenapa hatinya merasa tidak rela jika harus mencelakai laki-laki bermata elang yang sudah bersahabat lama dengannya dan membuat dirinya memiliki rumah bahkan keluarga karena perkumpulan yang di buatnya, tapi ia juga merasa kecewa dan marah mengingat lelaki bermata elang itu sudah membuat sahabatnya kehilangan nyawa karena pertempuran silam.

"kenapa? lo berubah pikiran? untuk berhenti memihak gue?" tanya Ray datar lalu berdiri dan berjalan mendekati cowok itu, "Inget Ka, Bondan sahabat lo, adik gue itu mati gara-gara Ketua DRAGGOS itu, dan lo sebagai sahabat adik gue, lo harus bayar tuntas kematian Bondan, nyawa harus di bayar dengan nyawa, inget itu!" tekannya di setiap kalimat menatap tajam sang empuh.

Cowok yang di panggil 'Ka ' itu juga menatap lekat mata Ray dengan wajah terkejut sekaligus gelisah saat kalimat tekanan itu terucap, lidahnya masih tidak berani bersuara rasa amarah dan kegelisahan juga khawatir menyeruak di hati dan pikirannya.

"Lo juga harus inget Ka, Kavin juga pernah buat lo hampir kehilangan nyawa," sahut Gian ikut menanggapi.

Ray menunjuk 'Ka ' dengan pistol yang tertempel tepat di jantung cowok itu, "kalau lo berhenti, gue pastiin peluru pistol ini tembus dari dalam tubuh lo!" ancamnya sedikit menarik sudut bibirnya.

Ray melenggang pergi meninggalkan ketiga cowok itu, tapi sebelum ia benar-benar keluar dari ruangan ber cat hitam tersebut, ia menghentikan langkahnya, "kalau lo sampai gagal seret cewek itu, nyawa lo jadi gantinya," ancamnya kepada 'Ka ' tanpa berbalik lalu berlalu dari tempat itu.

Gordon dan Gian juga ikut berlalu meninggalkan cowok itu yang masih berdiri mematung dengan pikiran kalutnya.

"GUE HARAP LO GAK BERKHIANAT DARI RAY DAN GUE, KA," ucap Gordon sebelum keluar dari pintu ruangan itu.

KAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang