04. It's too difficult to express

195 46 43
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

Setelah "terkurung" selama 2 jam di kelas, akhirnya Sohyun terbebas dari materi yang cukup menguras otak. Ya walaupun dia baru menginjak semester awal, tapi tetap saja untuk otaknya semua materi sangatlah sulit.

Berbeda dengan kakaknya yang pintar, bahkan di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Taehyung sudah lulus dari universitas kedokteran dan saat ini akan bekerja di rumah sakit.

Tapi bagaimana pun juga, Sohyun sangat bangga pada kakaknya itu. Kalau perlu, Sohyun akan menceritakan tentang kakaknya kepada seluruh dunia betapa hebatnya Taehyung.

“Sohyun! Astaga, otakku rasanya mau meledak selama di kelas. Ya! Dosen botak itu sepertinya suka sekali menyiksa mahasiswa/i nya.” dengus Yumi sambil merangkul lengan Sohyun dengan ekspresi lelah.

Sohyun terkekeh kecil, “Jangan begitu! Nanti kalau Han Ssaem dengar, bisa-bisa dia memberi mu nilai rendah untuk kelasnya.”

Yumi yang mendengar itu pun sontak mengeluh, “Ya! Kalau begitu jangan bilang apa-apa dong. Ugh, pokoknya aku harus lulus kelasnya agar tidak bertemu dengan guru botak itu lagi.”

Sreet

“Dosen botak?”

Kamjagia!” seru Yumi terkejut saat melihat presensi Jungkook muncul tiba-tiba di sampingnya, “Aish, Ya Jeon Jungkook! Hampir saja aku jantungan!” protes Yumi memukul bahu Jungkook kesal.

Jungkook tersenyum kecil, “Makanya, kalau jalan itu jangan fokus marah-marah saja! Untung aku yang dengar, kalau sampai Han Ssaem bagaimana?” timpal Jungkook jahil.

Yumi mencibir saja, kemudian semakin mengeratkan pelukannya di lengan Sohyun, “Kau ada urusan apa ke sini? Jangan bilang kau merebut Sohyun dariku? Saat ini aku akan menguasai Sohyun, jadi kau tidak bisa seenaknya!” sungut Yumi sambil mendelik.

Sudah tau sekali apa yang akan Jungkook lakukan. Pria di depannya ini akan mengikuti Sohyun ke manapun Sohyun pergi dan membuat Yumi tidak punya waktu bersama sahabat kecilnya.

Jungkook tersenyum saja, kemudian mengacak rambut Yumi dan beralih pada Sohyun sesaat, “Sso, sepertinya aku tidak bisa mengantar mu pulang. Soalnya tiba-tiba ada rapat klub. Tidak apa kan? Atau mau ku panggilkan taksi?”

Sohyun yang sedari tadi diam pun kini menoleh pada Jungkook dan menggeleng tak enak, “Eh, tidak usah Jungkook. Aku bisa pulang sendiri kok. Kau fokus saja sama rapat.”

“Lagian ngapain juga panggil taksi, Sohyun kan bisa pulang bersama ku. Kenapa repot sih?” sela Yumi sebal.

Jungkook mendengus dan menjentikkan jarinya di dahi Yumi pelan, “Karena aku tidak percaya padamu. Bukannya langsung mengajak Sohyun pulang, kau malah mampir mampir. Kalau Sohyun kelelahan bagaimana?” sahut Jungkook sambil kembali mengacak rambut Yumi.

Yumi mendelik tajam, menyentak tangan Jungkook yang suka sekali mengacak rambutnya.

“Sudahlah Sso, ayo pergi. Kita tinggalkan kakek tua ini.” ujar Yumi sambil menjulurkan lidahnya mengejek Jungkook dan menarik tangan Sohyun untuk segera pergi.

Sohyun pun hanya terkekeh kecil melihat interaksi Jungkook maupun Yumi yang terkadang suka ribut. Di sela-sela tarikan nya Yumi, Sohyun menyelamatkan diri untuk menoleh ke arah Jungkook yang masih terdiam di tempatnya.

Tersenyum dan melambaikan tangan. Jungkook yang melihat pun membalas senyum Sohyun dan juga lambaian tangan, memberikan isyarat kalau dia akan telepon nanti.






PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang