13. A twinge of jealousy

142 45 19
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

Sohyun terbangun saat mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Membuka matanya sedikit demi sedikit sambil melenguh panjang. Menguap, matanya melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Tirai jendela balkonnya belum di tutup sepenuhnya, semilir angin menerbangkan tirai tersebut secara berkala. Menambah nuansa yang berbeda dari biasanya.

Sohyun tiba-tiba jadi ingat kejadian yang membuat nya berlari ke kamar dan sedikit berubah menjadi orang gila sebelum jatuh tertidur pulas.

Dengan perlahan, Sohyun menyentuh belah bibirnya. Entah kenapa, rasa lembut dengan tekstur kenyal bibir Taehyung masih terasa di atas bibirnya. Secara tiba-tiba menyentaknya pada realita yang ada.

“Hah?” mata Sohyun membola. Menggelengkan kepalanya kencang karena apa yang baru saja di pikirkan oleh otaknya benar-benar tak wajar.

Tok tok tok

Suara ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar membuat Sohyun terkejut di tempat. Baru juga mau beranjak membuka pintu, suara Taehyung yang terdengar lirih menyapa gendang telinganya.

“Sso! Apa kau marah padaku?”

Sohyun bergeming , matanya terarah pada pintu kamarnya yang masih tertutup. Sohyun tidak bisa melihat bagaimana raut wajah yang Taehyung tunjukkan, tapi dari cara bicara sang kakak, terlihat begitu merasa bersalah akan kejadian yang tadi terjadi.

Mian. Kupikir, ini pertama dan terakhir kali aku mengatakan nya padamu, jadi terserah ke depannya kau mau menjauhi ku atau tidak.”

Sohyun mengernyit dalam, rasa penasaran nya membawa langkahnya menuju pintu, memegang kenop pintu dan membukanya tiba-tiba.

Tepat saat kata mengguncang seluruh hidup nya hingga di titik terdalam. Suara Taehyung yang bergetar, pupil mata yang bergerak gelisah, dengan kepala yang tertunduk dalam.

Semua itu menjadi satu dalam pandangan Sohyun tanpa gentar sedikitpun.

“Aku menyukai mu.”

Deg

Taehyung mengangkat kepalanya, menatap Sohyun yang sudah berekpresi kaget di depannya. Namun Taehyung tidak ada pilihan lain, mungkin ia tidak bisa menceritakan tentang jati diri Sohyun yang sebenarnya. Tapi kalau untuk perasaannya, Taehyung tidak mau membuat Sohyun kalut dengan segala bentuk sikapnya yang terbilang aneh.

Biarlah Taehyung di anggap pria gila, karena bisa-bisanya dia menyukai adiknya sendiri.

“Kali ini aku tidak akan menyangkalnya. Aku juga tidak akan memaksa mu. Tapi Sso, satu hal yang ingin sekali ku minta. Bisakah kau menjadi pohon untukku? Walaupun pun terlihat menyulitkan, aku ingin tetap berada di sisi ku apapun yang terjadi.”

Sohyun bergeming. Tidak tau harus menjawab bagaimana. Ini terdengar sangat mendadak, dan juga membingungkan. Sohyun tidak memiliki perasaan istimewa selayaknya pria dan wanita. Karena bagaimana pun juga mereka ada adik kakak.

Jadi kenapa Taehyung, memiliki perasaan yang tak lazim itu? Bagaimana kalau kedua orang tua mereka mengetahuinya?

Banyak pertanyaan yang bersemayam di dalam benaknya. Tapi Sohyun juga tidak mau menghindari Taehyung, karena sadar atau tidak, Sohyun sudah bergantung pada Taehyung sejak dulu. Sejak mereka masih kanak-kanak.

PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang