# PAPER HEARTS
.
.
.Tap
Tap
TapSohyun berjalan seorang diri di trotoar dengan tubuh yang lunglai. Pandangan nya terlihat kosong dengan sebuah kertas yang tergenggam erat di kepalan tangannya.
Dengan nafas berat, Sohyun tetap berjalan lurus menuju rumah. Memutuskan untuk berjalan kaki dari rumah sakit, untuk mencerna semua penjelasan sang dokter padanya tadi.
Penjelasan sang menurutnya tidak masuk akal sama sekali. Penjelasan, yang sukses menghantam keras otaknya pada fakta yang baru saja terpampang nyata.
Apa semuanya terasa tidak cukup setelah Sohyun mendengar kenyataan bahwa dirinya bukanlah putri kandung kedua orang tuanya?
Kenapa semua fakta yang begitu menyakitkan, kini terus menerus berusaha menyerangnya hingga titik di mana, Sohyun ingin meluapkan nya?
Zraash
Tap
TapSohyun berhenti melangkah, menengadahkan kepala untuk menatap hujan yang turun dengan begitu derasnya.
“Wae?” gumam Sohyun lirih, “WAE?!” teriaknya keras, pada hujan deras yang mengguyur tubuhnya.
Tumor otak.
Itu adalah satu dari sekian banyak yang tidak pernah Sohyun bayangkan sebelumnya. Memiliki penyakit yang mematikan, dan kini hidupnya berada di ujung tanduk.
Sekarang, bagaimana cara nya memberitahu persoalan ini pada kedua orang tua dan kakaknya? Sohyun yakin, mereka juga pasti akan syok saat mendengar hal ini.
Srrr
“Ah,” Sohyun menyentuh hidung nya yang mengeluarkan darah, mengusap nya dengan tangan yang tremor dan menggeleng tak menentu.
Brukh
Setelah nya, lutut Sohyun tiba-tiba lemas tak bertenaga. Terjatuh berlutut di guyuran hujan tanpa satu orang pun yang membantu.
Kepalanya juga terasa pening, tangannya berpegangan pada besi pembatas jembatan dan mencoba berdiri walau berakhir dengan jatuh kembali.
‘Ya Tuhan! Sekarang dia harus apa?’ ujar Sohyun dalam hati.
Apalagi tau-tau pandangan nya mengabur, kakinya kian lemas dan tak bisa di gerakkan. Kata dokter, ini adalah gejala awal dari tumor otak yang ia derita.
Karena benturan keras akibat kecelakaan beberapa waktu lalu, ternyata masih ada sisa gumpalan darah yang bersarang di dalam otaknya. Itu yang memicu terjadinya tumor di dalam otak Sohyun.
Satu-satunya cara yakni operasi, tapi resikonya sangat menakutkan. Kalau tidak kematian, ya lupa ingatan. Karena operasi pengangkatan tumor, pasti akan memicu komplikasi, salah satunya adalah hilangnya memory Sohyun.
Mungkin, jika itu kematian masih lebih baik. Daripada harus hidup, dan melupakan kedua orang tua dan kakaknya. Melupakan kenangan indah mereka yang telah merawatnya sejak kecil.
Tidak. Sohyun tidak ingin melupakan hal itu. Satu-satunya ingatan, tentang keluarga yang sudah sangat baik terhadap nya.
🥀🥀🥀
Taehyung yang berada di rumah sejak turun hujan tadi sudah mondar-mandir tidak jelas di ambang pintu. Karena sejak tadi Sohyun tak kunjung pulang dan tidak bisa di hubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEARTS ✔️
Fanfiction[E N D] °°°° Kisah menyentuh hati tentang dua saudara yang saling mencintai dan terhalang oleh status. Akankah takdir membawa mereka pada kebahagiaan?