# PAPER HEARTS
.
.
.“Oppa, sedang melihat apa?”
“Kamkagia!” ujar Taehyung terkejut.
Menoleh ke arah Yumi yang baru datang dan tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya membuat Taehyung terkejut.
Yumi tersenyum lebar tanpa rasa bersalah sedikitpun, “Oppa sedang melihat apa? Kok mukanya terlihat seperti ingin memakan orang?”
Taehyung berdecak, “Tidak ada.” ketus Taehyung, “Kau mau menjenguk Sohyun kan?”
Yumi mengangguk semangat, “Nee.”
“Kebetulan. Nanti sekalian seret ayam sayur itu untuk segera pulang!” seru Taehyung menahan emosi.
Yumi mengernyit, tidak mengerti dengan kata 'ayam sayur' yang Taehyung maksud.
Mengabaikan kebingungannya, Yumi bergegas menyusul Taehyung yang sudah berjalan lebih dulu masuk ke dalam ruang rawat Sohyun.
Yumi terkejut dengan pemandangan yang baru saja ia lihat. Namun tak lama, karena Taehyung sudah berdehem keras mengakibatkan Sohyun seketika menjauhkan dirinya dan menjaga jarak dari Jungkook.
Sohyun maupun Jungkook berdiri dengan kikuk. Sementara Taehyung menaruh parcel buah yang ia bawa di atas meja dan beralih pada Sohyun.
“Kau tidak apa-apa berdiri terlalu lama seperti itu? Jangan terlalu keras kepala Sso! Karena kau masih harus banyak-banyak istirahat, jadi jangan terlalu banyak bergerak!” seru Taehyung sambil melayangkan tatapan tajam dari sudut matanya.
Menghampiri Sohyun dan mengangkat tubuh Sohyun untuk Taehyung baringkan di tempat tidur. Sohyun diam saja, dia tau kalau saat ini Taehyung sedang menahan kesal karena apa yang ia lihat tadi.
Setelah memastikan Sohyun berbaring dengan nyaman, Taehyung kini beralih pada Jungkook. Menatap nya tanpa ekspresi dan berucap dingin, “Keluar! Ada yang ingin ku bicarakan!”
Setelah berkata demikian, Taehyung berlalu pergi lebih dulu. Sementara Jungkook hanya menghela nafas dan berdecak kesal. Tersenyum sesaat pada Sohyun dulu, baru setelah itu menyusul Taehyung yang sudah menunggu nya di luar.
Meninggalkan Sohyun dan juga Yumi. Untuk beberapa saat mereka saling tatap tanpa suara, hingga tau-tau Yumi histeris dan berlari ke arah Sohyun dengan menubruk tubuh nya.
“Huaaaaa... Teman sehati ku, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau malah sakit seperti ini? Hiks.. Mianhae, karena baru bisa datang menjenguk.” Yumi menangis keras di dalam dekapan Sohyun.
“Ya! Aku yang sakit tapi kenapa kau yang menangis? Aku baik-baik saja kok. Kau menangis seperti ini malah membuat ku terbebani tau.” protes Sohyun, “Aku masih hidup, jadi simpan air mata mu.”
Buk
Sohyun berjengit saat Yumi memukul bahunya, “Ya!” seru Sohyun ketus sambil mengusap-usap bahunya yang baru saja di pukul oleh Yumi.
Yumi menggembungkan pipinya kesal, “Jangan bicara sembarangan wahai Kim Sohyun! Maksudnya apa dengan menyimpan air mata?”
Sohyun mengedikan bahu, “Kita tidak tau takdir ke depan nya bagaimana kan? Jadi persiapkan diri saja.”
Yumi termangu. Tidak mengerti dengan maksud perkataan Sohyun. Entah kenapa, Sohyun berbicara seolah dia tau takdirnya seperti apa.
Yumi mengusap wajahnya gusar, “Ah, Molla! Aku kan ke sini mau menjenguk mu, bukan untuk meratapi nasib.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEARTS ✔️
Fanfic[E N D] °°°° Kisah menyentuh hati tentang dua saudara yang saling mencintai dan terhalang oleh status. Akankah takdir membawa mereka pada kebahagiaan?