45. Neglected concerns

77 21 38
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

Jungkook sedang termenung di kursi balkon nya saat pintu kamar nya terbuka memperlihatkan presensi sang ibu yang masuk dengan segelas susu hangat.

“Jungkook! Minum susu dulu nak, baru tidur.”

Jungkook hanya melirik sekilas, kemudian dia kembali fokus pada langit malam yang gelap gulita tanpa bintang. Tiba-tiba saja Jungkook teringat pada Sohyun.

Entah apa yang sedang Sohyun lakukan sekarang. Mungkin saja masih bekerja dan lagi-lagi lupa waktu akan istirahat.

Walaupun tidak mau mengakui, tapi Jungkook agak bersyukur karena di sana Sohyun tidak benar-benar sendiri karena ada Liam yang terkadang memperhatikan nya.

Yaah.. untuk sekarang, Jungkook bisa tenang karena mungkin Liam bisa di percaya.

Puk

Jungkook berjengit saat sang ibu menepuk bahunya pelan, “Ini sudah malam tapi kau masih di luar. Sedang memikirkan apa sih? Sepertinya serius sekali.”

Jungkook tersenyum tipis, menggelengkan kepalanya sekilas, “Anniya. Tidak ada eomma. Omong-omong, besok aku mau ke Sokcho lagi. Lagipula, aku sudah menjelaskan pada eomma alasan ku ke sana bukan?”

Sera menghela nafas berat, “Eomma tau, tapi seharusnya kau tidak perlu ikut campur dalam urusan keluarga orang lain Jungkook! Apalagi sampai cuti kuliah dan tinggal di sana.”

Eomma bicara begini setelah tau tentang jati dirinya Sohyun kan? Sebelum itu eomma menyukai Sohyun, kenapa sekarang malah melarang ku?” protes Jungkook tak habis pikir.

“Bukannya eomma tidak menyukai Sohyun lagi, Jungkook. Eomma hanya tidak mau kau jadi menyia-nyiakan kuliah mu hanya karena seorang gadis. Kalau sampai ayahmu tau —”

“Aku tidak perduli!” sela Jungkook cepat. Kemudian berdiri dari duduknya dan menatap ibunya dengan sorot mata tajam, “Aku mau tidur. Eomma lebih baik keluar!”

Melihat sang putra yang kecewa terhadap nya, membuat Sera merasa bersalah, dia hanya tidak mau putranya memiliki masa depan yang suram akibat lebih memilih untuk menemani Sohyun di sana.

Setelah sang ibu keluar dari kamar nya, Jungkook segera membanting tubuhnya ke atas tempat tidur dengan desahan berat. Menutup matanya dengan sebelah lengan dan mencoba tidur walaupun sebenarnya tidak bisa karena kata-kata ibu mengganggu nya.

Dalam hati Jungkook merapalkan kata maaf karena tidak bisa menemani Sohyun dalam waktu dekat.



🥀🥀🥀


Sudah beberapa hari ini rutinitas Taehyung adalah mengawasi Sohyun dari jarak jauh. Walaupun sempat berpikir bahwa kata-kata Sohyun sukses menamparnya, tapi Taehyung juga tidak mungkin membiarkan Sohyun seorang diri.

Bagaimana jika ada masalah seperti yang lalu-lalu. Taehyung hanya ingin melindungi Sohyun dengan caranya sendiri.

Taehyung tau, kesalahan nya tidak mungkin bisa di tebus oleh apapun. Tapi paling tidak, dia ingin melindungi Sohyun untuk terakhirnya.

Dia tidak mau Sohyun terus menerus menderita hanya karena kesalahan yang ia buat. Terlambat memang, namun Taehyung rasa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
















Sohyun terus berjalan menuju rumahnya secara perlahan. Memutuskan untuk berjalan pelan agar tidak cepat-cepat sampai.

Karena Sohyun ingin menikmati suasana malam hari, yang mungkin tidak akan bisa Sohyun nikmati lagi.

PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang