33. The heart, which is...

72 20 15
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

Jungkook masih mengendarai mobilnya hingga menuju rumahnya. Di sepanjang jalan, Jungkook terus memikirkan tentang kejadian tadi.

Padahal Kim Taehyung sudah bertunangan, tentu saja rencana pernikahan pun pasti ada. Tapi entah kenapa, pria itu malah berbuat seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang-orang di sekitar.

Kalau memang tidak cinta, kenapa harus memberikan harapan palsu pada wanita itu? Lalu sekarang malah melibatkan Sohyun di dalamnya.

“Haa..” Jungkook menghela nafas kasar. Sorot matanya terlihat lelah.

Karena saat ini pikirannya seperti sedang tidak fokus, tiba-tiba saja dia di kejutkan dengan presensi seseorang yang muncul di depan mobilnya.

“Aish.. jinjja!

CKIIT

Untung saja Jungkook sedang tidak mengemudi dengan kecepatan tinggi, jadi sebelum terlambat dia sudah menginjak pedal rem.

Jungkook berdecak, kemudian keluar dari mobil dengan raut kesal, “Ya! Kau tidak tau kalau ada trotoar khusus menyebrang jalan?! Kenapa kau—”

Seruan kesal Jungkook berhenti saat melihat siapa yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya adalah Yoona.

Jungkook tertegun sesaat, mendesah kasar saat memperhatikan ekspresi wanita itu terlihat kalut.










Trak

Jungkook menaruh segelas coklat hangat di hadapan Yoona. Duduk di depan Yoona sambil menatap penuh selidik, “Ya! Yang tadi itu bukan karena kau sengaja menyebrang jalan bukan?”

“Aku mau mati saja!” desis Yoona lirih, “Aku mau mati saja kalau Taehyung membatalkan pernikahan kami.”

Jungkook menggaruk rambut nya resah, mengernyit dan menumpu kedua tangannya di atas meja, “Haa.. apa Kim Taehyung begitu berarti nya sampai Noona memutuskan untuk bunuh diri?”

Yoona diam, jari jemari nya tidak bisa diam di bawah meja.

“Ku beritahu satu hal! Ada kalanya cinta dan obsesi itu tidak bisa di bedakan. Jadi jangan menyia-nyiakan hidup mu hanya karena pria yang jelas-jelas tidak perduli. Aku yakin, jika kau mati pun, dia tetap tidak akan perduli.” tutur Jungkook jelas.

Walaupun kata-kata nya terdengar menyakitkan, tapi dia harap Yoona sadar dan tak lagi bersikap bodoh hanya karena pria seperti Kim Taehyung.

“Apa kau harap, dia akan menangis meraung-raung setelah kau mati? Itu yang kau harapkan? Sepertinya tidak. Dia mungkin akan senang. Karena pengganggu nya sudah tidak ada. Kim Taehyung itu kejam!” desis Jungkook tajam.

“Brengsek!” desisnya lagi, “Dan, tidak memiliki perasaan! Apa benar Noona ingin menghabiskan waktu bersama pria sosiopat sepertinya? Jika aku jadi dirimu aku sih tidak mau.”

Sepertinya semua yang Jungkook bilang bukan hanya agar Yoona sadar, tapi kesempatan nya untuk mengeluarkan semua uneg-unegnya terhadap Taehyung. Alasannya tentu saja karena kesal. Bisa-bisanya dua wanita tergila-gila akan Kim Taehyung.

Cih, mentang-mentang dokter. Rutuk Jungkook dalam hati.

Melihat tidak ada reaksi dari Yoona, Jungkook memutuskan untuk bangkit berdiri, “Ayo ku antar pulang. Tidak ada waktu untuk membahas pria itu.”

PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang