08. A tiring first day

164 42 76
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

Yoona yang baru saja mau pergi terkejut saat mendengar bel pintu apartment nya berbunyi. Sebelum membuka pintu, Yoona memastikan terlebih dulu siapa yang datang dari kamera pintu, tersenyum lebar saat tau yang datang adalah Taehyung.

Tanpa menunggu lama, Yoona pun membukakan pintu dan langsung menubruk Taehyung dengan sebuah pelukan.

Taehyung yang mendapat pelukan yang tiba-tiba pun terkejut, dengan gamang memilih untuk tidak membalas pelukan Yoona.

“Kau sudah mau berangkat?” tanya Taehyung di sela-sela pelukan nya Yoona.

Yoona menjauhkan diri, tanpa menjawab dia malah menarik tangan Taehyung untuk masuk ke dalam unit apartment nya. Ya Taehyung pun pasrah saja, berdiri di ruang tv sementara Yoona tanpa berkata apa-apa lagi dia masuk ke dapur.

Selama menunggu Yoona, Taehyung kembali memikirkan Sohyun dengan Jungkook. Mendesah berat entah untuk keberapa kalinya.

“Taehyung! Ini untukmu, aku sudah membuatkan bekal. Nanti saat makan siang, di makan ya!”

Taehyung menoleh, melihat sekotak bekal makanan berwarna biru terulur ke arah nya. Beralih pada Yoona dan mengernyit dalam, “Jadi, kau menyuruhku datang hanya untuk memberikan ini?”

Tanpa menyadari nada suara Taehyung yang terkesan rendah Yoona hanya tersenyum senang, “Nee. Aku sedang berlatih agar bisa menjadi istri yang baik untukmu. Di bawa ya.”

Taehyung berdecak, mengusak rambutnya dan mendesah kasar. Mengangguk dan meraih kotak bekal tersebut, “Uhm, gomawo. Kalau begitu aku ke rumah sakit sekarang.”

Yoona baru membuka mulut tapi Taehyung sudah berbalik pergi dan menghilang di balik pintu unitnya. Yoona menghela nafas berat, kemudian meraih tasnya dan juga pergi ke yayasan yang kemarin tidak sempat ia datangi.

Yah, untuk saat ini Yoona memilih untuk bersabar. Yoona yakin, seiring berjalannya waktu, Taehyung akan luluh dan mencintainya sebagaimana mestinya.




🥀🥀🥀






Setelah kelas, kini Sohyun dan Yumi sedang berjalan menuju cafetaria untuk mengisi perut. Sementara Jungkook masih ada satu kelas lagi, jadi untuk kali ini dia tidak ikut mereka.

Selama perjalanan menuju cafetaria, Yumi tak henti-hentinya mengoceh ini itu tanpa melepaskan gandengan tangan nya pada Sohyun, “Haa, akhirnya kau terlepas juga dari Jungkook. Ish, dia memang selalu memonopoli mu. Aku kan jadi tidak kebagian.”

Mendengar ucapan Yumi sukses membuat Sohyun terkekeh, “Kau itu tidak bisa ya satu hari akur dengan Jungkook? Seperti nya ada saja yang di perdebatkan.”

Yumi mendengus jengah, “Ya ampun Sohyun sayang, kau itu benar-benar tidak peka ya? Jelas-jelas Jungkook seperti itu karena Jeon Jungkook menyukai mu. Aku itu sedang melindungi mu tau!” cibir Yumi dengan merengut.

Sohyun hampir tersedak ludahnya sendiri saat mendengar perkataan Yumi yang jelas-jelas tidak masuk akal, “Apaan sih? Jungkook itu mana mungkin menyukai ku. Jangan mengarang deh.”

Yumi mengernyit dalam, tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabat nya yang satu ini. Semua orang juga sudah tau, segala sikap dan perhatian Jungkook yang berlebihan itu karena Jungkook menyukainya. Dan sekarang Sohyun malah bilang tidak masuk akal.

Haa~ sahabat nya ini memang parah sekali tidak pekanya.

Tapi Yumi hanya menutup mulutnya rapat, tidak menyahut lagi dan tersenyum masam. Yumi jadi prihatin terhadap Jungkook, belum menyatakan perasaannya, tapi sudah di tolak secara tidak langsung.




PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang