Ep 43. Say Goodbye

1.5K 138 67
                                        

"Gua.. gua udah ngelakuin kesalahan besar jay.." tambah jisung dengan wajah menyedihkan dan menyesal ditambah matanya sudah memerah menahan tangisannya.

Previous

.
.
.

"Kenapa? Kesalahan apa?" Tanya jay cepat, entah mengapa firasatnya memburuk.

Jisung menunduk dan mulai meremas dadanya yang terasa sakit, dia tau. Pada akhirnya dia tidak akan bisa bersama sunoo, Cinta pertamanya bahkan sampai sekarang,.. dia sudah melihatnya. Melihat bagaimana sunoo tertawa dengan bahagia bahkan tersenyum ceria kepada mereka...

Jisung sadar dirinya tidak akan bisa melakukan itu, dia tidak bisa menjadi mereka apalagi menggantikan keberadaan mereka dalan hidup sunoo.

Lidahnya terasa kelu, semakin dia coba mengatakan rasa sakit dihatinya semakin pedih. Seakan beribu panah mulai menusuk-nusuk hatinya hingga terkoyak, tapi pada akhirnya. Jisung tetaplah mencintai sunoo dan berharap dia tersenyum, walaupun senyuman itu bukan karena dirinya.

Dia teguhkan kembali hatinya, mencoba untuk menahan rasa sakitnya. Biarlah dia seorang yang merasakan kepedihan ini, setidaknya sunoo bahagia hingga akhir walaupun tidak bersamanya...

"Gua ada berhubungan sama meira."

"Meira?! Lu kenapa bisa berhubungan dan kenal sama dia??" Jay langsung mengernyit. Mendengarkan nama wanita penyihir itu, keresahannya semakin tak terbendung.

"Dia yang datengin gue duluan, gue gak tau dia dapet nomor gue dari mana. Dia bilang ke gue kalau dia bisa bikin gue sama sunoo bersama tanpa ada kalian yang menganggu, dan gue percaya saat itu. Tapi sekarang enggak lagi, gua udah tau kebusukan dan betapa mengerikannya dia."

"Tapi gue udah terlalu terlambat untuk menyadarinya jay..., Meira punya rencana buat bikin dia sama kalian bisa terus bersama selamanya tanpa ada yang menganggu. Semua yang akan menghalangi rencananya pasti akan dia hilangkan.. lu tau kan maksud gue apa?"

Jisung mulai berusaha bangun, dia berjalan dengan langkah terseok-seok kearah jay.
"Sunoo.. dia berada dalam bahaya jay." Ujarnya dengan suara gemetar, dan sudah mencengkram pundak jay kencang. Matanya sama sekali tidak berkedip, dia mengatakan itu dengan sangat serius.

"LU! AWAS AJA SUNOO SAMPE KENAPA-NAPA, LU BAKAL KENA IMBASNYA!" Setelah mengatakan itu, jay langsung berlari keluar dengan tergesa-gesa. Tidak peduli akan siapa yang dia tabrak, perasaan takut dan cemas sudah menguasai dirinya.
'Sunoo... sunoo.. gue mohon supaya lu gak kenapa-napa.'

Pikirannya sudah dipenuhi oleh sunoo, jay bahkan tidak menyadari heeseung dan jungwon yang sudah memanggilnya bahkan mengejarnya. Hingga sampai di mobil, jay langsung mencari kunci mobil dengan panik.

"Lu kenapa jay?! Kenapa sepanik itu?" Tanya jake. Tapi jay sama sekali tidak menjawabnya, dia masih terus mencari kunci mobil tanpa menggubris teman-temannya yang sudah mengelilinginya dengan pandangan bingung.

"JAY!" Teriakan sunghoon langsung menyadarkan Jay yang linglung sejak tadi, dia baru sadar bahwa teman-temannya sudah memandangnya dengan tatapan khawatir.

"Kenapa jay? Apa yang menganggu lu? Gak biasanya lu sepanik ini." Tanya heeseung lagi yang sudah memutar tubuh jay untuk menghadapnya.

"Meira merencanakan sesuatu ke sunoo. Kita harus cepet pergi nemuin sunoo, gue gak mau dia kenapa-napa." Jawab jay dengan mata memerah.

Seketika semua langsung membelakan mata, akhirnya mereka paham kenapa jay terlihat sangat kacau. Karena ini menyangkut sunoo, orang yang paling mereka sayangi.

"Yaudah ayok cepet naik mobil!" Teriakan riki langsung menyadarkan mereka dan segera semua naik, mobil bergerak dengan kecepatan penuh untuk sampai kerumah sunoo.

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang