Ep 42. Enha VS Dreams

938 90 120
                                    

Tapi tidak ada penyesalan, karena rasa cinta mereka ini yang akhirnya memberikan kebahagiaan dan rasa syukur karena masih bisa bersama dengan sunoo. Kim sunoo, nama yang selalu akan terukir dalam benak masing-masing.

Previous

.
.
.

Sunoo nampak membelak, tenggorokannya terasa tercekat. Jantungnya pun berdebar dengan sangat tak karuan, rasa panas mulai menjalar ke pipinya. Senang, malu, kaget, rasanya dia tidak bisa menjabarkannya, perutnya terasa geli. Seperti ada beribu kupu-kupu yang keluar, sunoo tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Dimana mereka membahas tentang perasaan itu, perasaan yang dikatakan tabu dan tidak akan pernah bisa digapai oleh sunoo untuk mereka.

Entah apa yang harus sunoo katakan, dia terlalu bingung dan ini semua terlalu tiba-tiba baginya. Terlalu banyak yang dia pikirkan hingga dia tidak pernah berfikir apalagi membayangkan jika disaat seperti ini akan terjadi. Bolehkah dia menerimanya? Tapi apakah ini semua benar? Apakah mereka bisa menerimanya jika sunoo menjawab tidak bisa untuk memilih diantara mereka?

Terlalu banyak kemungkinan dan bayangan yang tidak-tidak hingga sunoo tidak tau harus menjawab apa, dan seakan mengerti. Mereka semua langsung tersenyum lalu mengelus tubuh sunoo untuk memberikannya ketenangan.
"Gak usah terlalu dipikirin, kita cuman mau bilang aja."

Semua mengangguk setuju dengan perkataan jay, memang mereka tidak mengharapkan jawaban dari sunoo. Mereka juga sebenarnya belum siap mendengarnya, membayangkan sunoo hanya memilih salah satu dari mereka... dan akhirnya mereka tidak bisa berdekatan lagi dengan sunoo saja sudah membuat dada mereka sesak.

"Iya sunny, gak perlu dijawab kok. Kasian nanti otaknya panas kalau banyak mikir." Jake sudah mengelus-elus rambut sunoo dengan sayangan.

Sunoo terdiam, lalu mengangguk. Dia melihat satu persatu diantara mereka lalu tersenyum malu, entahlah sunoo malu dan gugup tapi sungguh dia sangat terlihat imut. Bahkan jake sudah mengigit kepalan tangannya menahan rasa gemas, sedangkan heeseung tidak berkedip sama sekali dari tadi.

"Udah gak usah senyum lebar kek gitu, lu pasti seneng banget kan dicintai sama cowok ganteng dan sempurna kek gua gini." Yang ini sudah pasti dikatakan oleh raja kepedean dengan sejuta drama, siapa lagi jika bukan sunghoon. Bahkan dia sudah tersenyum tampan yang memperlihatkan gigi taringnya.

"Mulai deh si ulbul kepedeannya melebihi batas bimasakti." Riki menatap sunghoon dengan jengah, sama seperti yang dilakukan oleh yang lain termasuk sunoo.

"Iya, idih kepedean banget! Aku emang senyumin kamu?"

Senyuman sunghoon langsung hilang, wajahnya menjadi masam kecewa sekarang.
"Emang nggak?" Tanyanya dengan putus asa bahkan tanpa sadar bibirnya sudah sedikit cemberut, sungguh sangat lucu.

"Iya gak yah?" Sunoo mencoba untuk menahan tawanya, dia berniat untuk menggoda sunghoon lebih jauh lagi.

"Bilang nggak aja kak, emang orang kepedean gak usah ditemenin." Jungwon dengan kejamnya malah menambah penderitaan sunghoon, bahkan dia dengan liciknya sekarang duduk disebelah sunoo dan merengkuh pinggang sunoo diam-diam.

"Ya lu sama aja yah kucing garong! Jauh-jauh gak dari sunoo?!" Riki langsung menarik jungwon dari sunoo, memang dua bokem tidak ingin saling mengalah.

"Udah deh, berantem mulu. Gua sleding juga nih yah lu pada."

"Ngeri deh jay, mau jadi Cristiano Ronaldo lu? SIUUUUUU!!" Teriak jake semangat dan mulai menirukan gerakan terkenal dari cristiano ronaldo

"HAHAHA ANJINGG, SIUUUUUUU" tambah riki yang sudah mengikuti abangnya itu.

SUNSCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang