Trio Somplak

841 108 63
                                    

Siapapun kamu yang membaca cerita ini, sudi lah kiranya memencet gambar bintang di pojok kiri (sukur-sukur komen), agar author semakin semangat melanjutkan cerita. SALAM SOMPLAK!

*
*
*

Seorang gadis cantik berpostur mungil, berambut sepunggung, dan bermata agak sipit, keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua. Dengan berseragam putih abu-abu, ia tersenyum cerah menyambut datangnya pagi.

Dia adalah Keyla Maheswari , atau biasa disebut Kutil.

Baru saja Keyla hendak menuruni anak tangga, tiba-tiba handphone yang berada dalam saku rok abu-abunya berdering. Tertera tulisan KAMPRET RAYA di layar gawainya. Keyla memasang wajah sok manis dan langsung menempelkan handphone ke telinganya.

"Iya Halo, dengan princess Keyla disini."

"Princess matamu! Buruan keluar! Kita udah ada di bawah."

Si Kutil memutar bola mata malas. Sambil menuruni satu persatu anak tangga , ia menjawab kesal, "Iya kampret! Ini juga gue lagi turun."

Tiba di depan gerbang rumahnya, Keyla melihat Raya yang sudah standby berdiri di samping pintu mobilnya yang berwarna putih.

Raya Monica si Kampret. Gadis bertubuh tinggi semampai, berambut sebahu, berhidung mancung, dan berkulit putih. Mempunyai watak sangar dan sedikit tomboy.

"Lo nurunin tangga apa menyebrangi lautan samudera? Lima menit anjir! Lama banget," celoteh Raya. Maksudnya terhitung lima menit semenjak ia menelfon Keyla yang katanya sedang menuruni tangga. Tapi gadis itu baru muncul sekarang.

"Ya sorry," jawab Keyla sambil menyemprotkan face mist ke wajahnya.

Diantara mereka bertiga, Keyla-lah yang paling peduli soal penampilan. Terbukti, setiap ke sekolah, ia tidak pernah lupa membawa seperangkat alat skincare. "Tangga rumah gue kan sepanjang jalan kenangan, jadi lima menit baru nyampe."

Raya geleng-geleng kepala mendengar ucapan Keyla yang diluar nalar. Memangnya rumah Keyla setinggi menara Eiffel?

"By the way, si Kebo mana?" tanya Keyla, menanyakan anggota Trio Somplak yang tersisa.

"Tuh." Raya menunjuk seonggok Meisya yang sedang tertidur bersandar di kursi belakang. Matanya terpejam rapat. Rambutnya acak-acakan. Mulutnya menganga sampai meneteskan air liur.

Meisya Adriana si Kebo. Gadis bertubuh tinggi besar, berpipi chubby, jago matematika, dan memiliki suara emas.

"Ckckckckk.." Keyla menggeleng prihatin sambil menatap ke arah Meisya. "Khawatir gue."

"Khawatir kenapa?"

"Khawatir ada kecoa masuk ke mulutnya."

"Lu kata mobil gue gudang, ada kecoa nya?" Raya auto ngegas. Si Keyla kalau ngomong memang suka yang aneh-aneh.

"Ya siapa tahu ada kecoa terbang entah darimana terus masuk ke mulut si Meisya."

Raya mencebik. "Udahlah buruan masuk, ntar kita telat lagi." Ia tak ingin membuang waktu. Apalagi jarak dari rumah Keyla ke sekolah mereka masih tersisa beberapa kilometer lagi.

Akhirnya kedua gadis memasuki mobil Xenia milik Raya. Mobil yang ia dapat dari orang tuanya saat dirinya berulang tahun yang ke-enam belas, tahun lalu. Dan semenjak saat itu, Raya berbaik hati menjemput kedua sahabatnya agar bisa berangkat sekolah bersama.

Keyla yang duduk di samping Raya, kemudian mengeluarkan lip balm dari dalam pouch make up-nya lalu mengoleskan benda kecil itu ke bibirnya yang mungil.

Raya benar-benar tidak habis pikir. Meski hal tersebut bukan yang pertama kali ia lihat, namun mulutnya tidak bisa untuk tidak berkomentar. "Key, lu mau sekolah apa ikut kontes kecantikan sih?"

TRIO SOMPLAK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang