Harap tinggalkan jejak setelah membaca. Vote dan komen kalian sangat berarti bagi authorr
*
*"APA? LO MASUK RUMAH SAKIT?" pekik Divio dengan mata melotot, bahkan refleks terbangun dari posisinya yang semula tiduran di atas meja.
"Rumah sakit mana? Ntar siang gue kesana."
'Pelita harapan. Ruang Kamboja nomor 10.' jawab Abi di seberang sana.
Setelah Divio mengakhiri panggilannya, Keyla yang sedari tadi menyimak langsung berbalik dan bertanya dengan khawatir.
"Div, Abi masuk rumah sakit?"
Divio baru menyadari keberadaan Keyla di sana. Dia tampak kelimpungan. Tidak mungkin berkata jujur, ia pun berkelit.
"Ini.. bukan Abi yang lo kenal. Ini Abi temen gue di Medan."
"Berarti pulang sekolah lo bakal langsung ke Medan buat jenguk dia?" tanya Keyla, sekaligus meng-skak mat Divio.
"Haha." Divio nyengir garing. Tidak menyangka Keyla sepintar itu. Tapi Divio tidak kehabisan akal dan langsung beralasan. "Duh perut gue mules. Gue ke toilet dulu ya Key." Divio auto ngacir.
Keyla mendengus kesal. Segera ia menelfon Abi untuk memastikan keadaannya.
Kampret nya, telefon Keyla tidak diangkat meskipun Abi sedang online saat itu.
Namun Si kutil tak patah arang. Ia segera menelfon Om Ginanjar.Alhamdulillah. Ayah Abi mengangkat telponnya.
"Halo Om? Maaf Keyla ganggu.."
***
Pulang sekolah, Divio langsung menjenguk Abi di Rumah Sakit. Saat melihat kondisi sahabatnya, Divio mengusap dada, prihatin.
Abi yang sebelumnya terlihat segar bugar, kini terlihat kurus dan pucat pasi. Dalam waktu singkat, penyakit itu menggerogoti tubuhnya dengan ganas.
"Bi.." panggil Divio seraya duduk di bibir bed.
Abi tersenyum dengan bibir pucat nya. "Hai Div."
Divio menatap wajah Abi. Matanya berair seketika. "Janji sama gue, Lo harus sembuh."
Abi tersenyum getir. Menundukkan kepala, lalu menggeleng. "Gue gak bisa Div. Penyakit ini terlalu ganas dan gak bisa gue lawan."
Abi kembali menatap Divio dengan nanar.
"Lo tahu gak? Kalau udah kambuh, rasanya gue pengen pecahin kepala saking pusingnya. Rasanya bener-bener sakit, sampai-sampai gue berpikir lebih baik mati daripada harus ngerasain semua ini."
Divio tidak sanggup berkata-kata lagi. Sesaat kemudian, air matanya tampak mengalir. Buru-buru pemuda itu menyekanya.
Tidak ingin Divio larut dalam kesedihan, Abi langsung mengalihkan pembicaraan.
"Keyla udah sekolah lagi?"
Divio menatap langit-langit sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. "Udah."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO SOMPLAK (SELESAI)
Novela JuvenilMenceritakan 3 Gadis yang bersahabat sejak masuk SMA dan memiliki permasalahan yang sama, yakni susah move on. Keyla Maheswari : Tidak bisa move on dari mantannya yang tergoda cabe-cabean. Raya Monica : Tidak bisa move on dari pacarnya yang meningga...