Cadapocia

30 10 0
                                    

"Asal kamu tahu Ray, Tante dan Papi kamu sudah putus. Kami sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi." tutur wanita bernama lengkap Adelia Mahendra tersebut.

Seketika Raya membeku. Entah ia harus senang atau sedih mendengarnya.

Susah payah ia menelan saliva, kemudian bertanya pelan. "Kenapa?"

Mamah Divio menunduk seraya menelan ludah getir. Saat teringat wajah Mami Raya yang tiba-tiba melintas di pikirannya, beliau seketika merasa bersalah.

"Karena setelah dipikirkan lagi, Tante benar-benar teman yang tidak tahu diri."

"Padahal dulu, Tante yang menjadi tempat curhat Mami kamu ketika dia diselingkuhi suaminya. Dan saat itu Tante juga mengecam keras perbuatan Papi kamu."

"Tapi sekarang, apa yang Tante lakukan? Tante seperti menjilat ludah sendiri, sekaligus menusuk Mami kamu dari belakang." terang Mamah Divio, diiringi air matanya yang menetes tanpa terasa.

Raya menatap sendu ke arah Mamah pacar nya. Ada rasa iba ketika mendengar beliau mengatakan demikian, tapi juga bersyukur karena beliau telah menyadari kelakuannya.

"Selain itu, Tante juga tidak mau dimusuhi oleh Divio. Karena dia sangat menentang keras hubungan Tante dengan Papi kamu."

Raya masih bungkam tidak bersuara. Ia pun bingung, harus menjawab apa disaat seperti ini.

***

Xenia hitam Abi akhirnya tiba di pekarangan rumahnya. Disaat yang sama, sebuah mobil muncul dari arah berlawanan dan berhenti tepat di depan gerbang rumah Keyla.

"Mobil siapa itu?" desis Abi, seraya memicingkan matanya ke arah Daihatsu Ayla berwarna putih yang terparkir di depan mobilnya.

Keyla yang duduk disampingnya ikut memperhatikan. Saat matanya menangkap sosok pengemudi mobil tersebut, gadis itu terkejut.

"Kak Reno?"

Kening Abi berkerut. Ia heran sekaligus cemburu. "Kak Reno siapa?"

Keyla menatap Abi. "Dia rekan pengacara aku di kantor. Tapi, mau ngapain dia ke rumah aku?"

Abi mengangkat bahu dan menyuruh Keyla untuk segera menemuinya. Sementara ia berencana memerhatikan mereka dari dalam mobil.

Keyla mendekati pria berkacamata tersebut dengan langkah pelan.

"Kak Reno?"

Reno yang baru saja mengeluarkan handphone dan berniat menelfon Keyla, seketika tersenyum senang melihat keberadaan gadis itu.

"Keyla?"

Lalu tanpa diduga, Reno menarik Keyla ke dalam pelukannya dan mendekap Gadis itu dengan erat.

Keyla shock. Abi apalagi.

"Eh Anjir! Bebep gue!" murka Abi, dan segera keluar dari mobil. Bila perlu ia akan memberi pemuda itu bogem mentah karena telah berani memeluk wanitanya.

Keyla sendiri buru-buru melepaskan pelukan Reno dengan sopan. Selain karena tidak nyaman, ia juga tidak ingin Abi salah paham dan mengira mereka mempunyai hubungan special.

"Eh.. Ma--maaf. Aku refleks," sesal Reno seraya membenarkan kacamatanya yang melorot.

Dengan penuh kekhawatiran ia menatap Keyla. "Kamu udah sembuh? Aku benar-benar khawatir waktu dengar insiden penusukan itu."

"Aku nggak papa Kak. Dan alhamdulilah aku juga udah sembuh," jawab Keyla, kikuk. Dia teringat sesuatu.

"Aku dengar, Kakak yang jadi pengacara cewek itu?" tanya Keyla yang diberitahu pimpinan mereka, bahwa Reno lah yang menjadi pengacara Risa, sesaat setelah gadis itu siuman.

TRIO SOMPLAK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang