Fans Blackpink

132 47 3
                                    

"Lo serius?" pekik Raya yang sedang mengemudi, begitu mendengar penuturan Keyla yang menceritakan kejadian heboh tadi malam. "Si Hugo nyeret lo secara paksa?"

Keyla mengangguk santai sambil bercermin dan mengoleskan liptint ke bibirnya.

"Wah.. Psycho tuh cowok."

"Terus abis itu?" Meisya tak kalah kepo.

"Abis itu, seseorang datang dan mukul punggung cowok bangsat itu pake helm." Keyla sesumbar.

"Siapa?" tanya keduanya, kompak.

"Mantan terindah gue," jawab Keyla sombong.

"O my God! Si Fathan?" Meisya terperangah, tak menyangka.

"Kok bisa dia ada disana?" Raya tak habis pikir.

"Katanya dia lagi disuruh beli siomay sama Kakaknya."

Meisya seperti diingatkan. "Oh Iyah! Siomay yang ada di taman kota emang gak ada lawan."

Raya geleng-geleng miris. Soal makanan Meisya memang seperti Yamaha. Semakin di depan.

"Terus abis itu?" Si kampret masih penasaran.

"Abis itu dia nganterin gue pulang."

Sesampainya di rumah Keyla, Gadis itu berterimakasih pada Fathan untuk yang kedua kalinya.

Sang mantan tersenyum. "Sama-sama Key.. Oiya .. Aku harap, setelah adanya kejadian ini, kamu mau buka hati lagi buat aku. Karena jujur, aku udah berusaha move on dari kamu, tapi aku tetep gak bisa."

Keyla menatap Fathan sendu. Jujur, ia pun masih menyimpan rasa terhadap mantan terindahnya itu. Apalagi terlalu banyak kenangan indah yang telah mereka lewati bersama-sama.

Fathan pun memberanikan diri menggenggam kedua tangan Keyla.
" Kamu mau kan, kembali ke sisi aku lagi?"

"Terus lo terima?" tanya Raya, berharap jawabannya tidak. Karena ia sangat tidak setuju mereka balikan lagi. Begitu pun dengan Meisya.

Dan jawaban Keyla tidak sesuai ekspektasi. Ia mengangguk mantap, seraya berkata, "Yup! Karena jujur, gue juga masih punya rasa sama dia."

Meisya dan Raya langsung tampak kecewa. Setelah dikhianati dan dicampakkan begitu saja, bisa-bisanya Keyla masih menerima Fathan di hidupnya. Well.. Kalau sudah bucin memang susah sih.

Keyla teringat sesuatu. Rekaman suara dari Meisya!

"Oiyah Bo.. Tolong sampein rasa terimakasih gue buat adik kelas lo itu yah. Kalau nggak ada dia, mungkin kebusukan si Hugo gak bakal kebongkar."

Meisya menyuapkan keripik singkong ke mulutnya. Mulut satu-satunya yang tidak bisa berhenti makan. "Kenapa nggak lo aja yang ngomong langsung?"

"Gak ah. Kenal juga kagak."

**

"Regi, Rangga belum datang?" tanya Meisya pada Regy. Cowok itu sedang berdiri sambil menonton teman-temannya yang tengah bermain volley, di depan kelasnya.

"Belum kayaknya. Emang kenapa Kak?"

Meisya menunjukkan buku novel horor miliknya. "Katanya dia mau pinjem. Sekalian Kakak juga mau menyampaikan rasa terimakasih Keyla atas informasi rekaman video itu."

"Oh." Regy manggut-manggut. "Paling bentar lagi---"

"Kak Meisya!" panggil Rangga yang baru datang. Ia tersenyum dan mempercepat langkah kakinya.

Tiba di hadapan Meisya, ia bertanya pada gadis pujaannya tersebut. "Kakak lagi ngapain disini?"

"Nyariin kamu. Kakak mau ngasih novel ini." Meisya menyodorkan novel miliknya.

TRIO SOMPLAK (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang